Jenis - Jenis Saham

Apabila investor sudah menentukan pilihan untuk melakukan pembelian saham perusahaan, selanjutnya investor akan memutuskan kapan untuk menjual saham dan berapa lama waktu untuk menahan saham tersebut holding period. Investor akan menahan sahamnya lebih lama jika diprekdisikan harga saham tersebut semakin lama semakin tinggi atau saham tersebut akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang. Sebaliknya, investor akan segera menjual atau melepas sahamnya jika diprekdisikan harga saham tersebut mengalami penurunan.

4. Market Value

Market value menunjukkan ukuran perusahaan atau merupakan nilai sebenarnya dari aktiva perusahaan yang direfleksikan di pasar Santoso, 2008. Menurut Jones 2008 dalam Sari dan Abundanti 2015, market value mencerminkan nilai keseluruhan suatu perusahaan yang terjadi di pasar saham. Market value dapat diperoleh dari penghitungan harga saham dikali jumlah saham beredar. Market value menunjukkan ukuran perusahaan firm size. Semakin besar market value berarti semakin besar perusahaan tersebut dilihat dari ukuran perusahaannya. Sebaliknya, perusahaan dengan market value yang kecil maka perusahaan tersebut kecil dilihat dari ukuran perusahaannya. Ukuran perusahaan akan memengaruhi holding period saham yang dimiliki investor. Fama 1993 dalam Margareta dan Diantini 2015 menyatakan bahwa ukuran perusahaan berhubungan dengan profitabilitas. Menurut Dias 2005 dalam Margareta dan Diantini 2015, market value menunjukkan ukuran perusahaan dimana perusahaan besar dianggap lebih dipertimbangkan untuk berinvestasi dibandingkan dengan perusahaan kecil karena memiliki profitabilitas lebih tinggi. Dengan melihat ukuran perusahaan berdasarkan market value, tentu investor akan memilih perusahaan dengan market value yang besar.

5. Variance of Return

Variance of return adalah ukuran langsung dari volatilitas saham perusahaan yang merupakan proksi dari risiko perusahaan Wisayang, 2009. Variance of return juga merupakan proksi dari tingkat risiko yang terjadi dalam kegiatan investasi yang diakibatkan oleh fluktuasi harga saham. Risiko merupakan besanya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan expected return dengan tingkat pengembalian actual return Halim, 2005. Semakin besar penyimpangan berarti semakin besar tingkat risikonya. Menurut Ratnasari dan Astuti 2014, ada beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur risiko, yaitu beta saham, coefisien variasi dan varian. Dalam penelitian ini ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko adalah varian. Perusahaan yang memiliki tingkat varian besar akan mengindikasikan tingkat risiko yang dimiliki perusahaan tersebut juga besar. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tingkat varian kecil akan mengindikasikan tingkat risiko yang dimiliki perusahaan juga kecil.

6. Earnings Per Share

Menurut Tandelilin 2001, Earnings per share adalah besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. Earnings per share merupakan rasio keuangan yang digunakan investor sebagai dasar dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. Besarnya earnings per share perusahaan dapat kita ketahui melalui laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tidak mencantumkan besarnya earnings per share dalam laporan keuangan, kita dapat menghitungnya sendiri berdasarkan laporan laba rugi dan laporan neraca yang ada. Tingginya earnings per share akan mencerminkan kemampuan dan keberhasilan perusahaan dalam memaksimalkan tingkat pengembalian kepada pemegang saham atas dana yang ditanamkan pemegang saham dalam perusahaan. Earnings per share merupakan salah satu indikator bagi investor untuk mengukur keberhasilan atau prospek perusahaan dimasa mendatang Earnings per share perusahaaan yang semakin tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Oleh karena itu, tentunya seorang investor akan lebih lama menahan saham perusahaan yang memiliki earnings per share yang tinggi.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value dan Variance Return Terhadap Holding Period Saham Sektor Pertambangan

0 37 93

ANALISIS PENGARUH MARKET VALUE ADDED, ECONOMIC VALUE ADDED, OPERATING CASH FLOW DAN EARNINGS PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM EARNINGS PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM EARNINGS PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM ( Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terd

1 9 19

Pengaruh Earning Per Share dan Market Value Added Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

3 14 62

Pengaruh Market To Book Value of Equity dan Earnings per Share terhadap Peningkatan Investasi Saham di Bursa Efek Indonesia.

0 1 18

Pengaruh Spread, Market Value, Variance Return Dan Dividend PAyout Ratio Terhadap Holding Period Saham Sektor Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 42

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 7 125

PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE, VARIANCE OF RETURN DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013.

0 1 119

PENGARUH MARKET VALUE, VARIANCE RETURN, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI INDEKS LQ45.

0 5 101

PENGARUH TRANSACTION COST, MARKET VALUE, DAN LABA PER LEMBAR SAHAM TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 13 149

Pengaruh Return On Equity, Earnings Per Share, Economic Value Added, Dan Market Value Added Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2016

0 0 14