Mengacu pada tingkat risiko yang kecil dan kepastian keuntungan yang diperoleh, tentu investor akan memilih
perusahaan dengan market value yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar market value perusahaan maka akan semakin
lama investor menahan kepemilikan sahamnya. Sebaliknya, semakin kecil market value perusahan maka, investor akan
semakin pendek menahan kepemilikan sahamnya. Dengan demikian, market value berpengaruh positif terhadap holding
period saham.
2. Pengaruh variance of return terhadap holding period saham.
Variance of return merupakan proksi dari tingkat risiko yang terjadi dalam kegiatan investasi yang diakibatkan oleh fluktuasi
harga saham. Tingkat risiko dan return memiliki hubungan yang searah, artinya semakin besar tingkat risiko yang diambil maka
akan semakin besar return yang didapat. Karakteristik high risk high return selalu menjadi bahan
pertimbangan pengambilan keputusan bagi investor. Pada dasarnya semua investor adalah penghindar risiko, investor tidak mau
menanggung risiko yang besar atas investasinya. Investor selalu berusaha untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.
Penghitungan variance of return merupakan penghitungan untuk mengetahui tingkat risiko yang terjadi. Perkembangan
variance of return yang merupakan proksi dari risiko akan
menyebabkan holding period yang pendek. Semakin besar tingkat risiko dari investasi saham maka akan semakin pendek investor
menahan kepemilikan
sahamnya, karena
investor akan
menghindari kerugian yang akan terjadi dari risiko yang ada. Sebaliknya, semakin rendah tingkat risiko dari investasi saham
maka akan semakin lama investor menahan kepemilikan sahamnya. Dengan demikian, variance of return berpengaruh
negatif terhadap holding period saham.
3. Pengaruh earnings per share terhadap holding period saham.
Earnings per share merupakan besarnya laba perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. Earnings per
share mencerminkan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Perusahaan yang mampu menghasilkan tingkat
keuntungan yang tinggi tentu akan menarik investor untuk berinvestasi pada saham perusahaan tersebut.
Tingginya earnings per share akan mencerminkan kemampuan dan keberhasilan perusahaan dalam memaksimalkan tingkat
pengembalian kepada pemegang saham atas dana yang ditanamkan pemegang saham dalam perusahaan. Earnings per share
merupakan salah satu indikator bagi investor untuk mengukur keberhasilan atau prospek perusahaan dimasa mendatang.
Syamsudin 2007 dalam Sari dan Abundanti 2015 menyatakan bahwa pemegang saham tertarik dengan EPS yang besar, karena
hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Hal positif yang dihasilkan dari tingginya earnings per
share akan membuat investor lebih lama menahan kepemilikan sahamnya. Semakin tinggi earnings per share perusahaan, maka
semakin lama investor menahan kepemilikan sahamnya. Sebaliknya, semakin rendah earnings per share perusahaan, maka
semakin pendek investor menahan kepemilikan sahamnya. Dengan demikian, earnings per share berpengaruh positif terhadap holding
period saham.
D. Paradigma Penelitian
Gambar 1 : Paradigma Penelitian
Market Value X
1
Variance of Return X
2
Earnings per Share X
3
Holding Period Saham Y
Keterangan : : Pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen .
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan definisi permasalahan di atas, hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah :
H
a1
: Market value berpengaruh positif terhadap holding period saham.
H
a2
: Variance of return berpengaruh negatif terhadap holding period saham.
H
a3
: Earnings per share berpengaruh positif terhadap holding period saham.