Pengetahuan tentang Naskah Sutradara Pengetahuannya tentang Berbagai Hal

Sutradara maka konsultasi lebih dulu dengan penciptanya, sebab apa yang ditulis oleh pencipta sebuah lakon drama itu tidak mesti bisa dipahami atau ditangkap secara benar oleh pembaca dalam hal ini sutradara. Sutradara maka menyajikan apa adanya, sebab pencipta mempunyai prinsip-prinsip dasar yang sangat penting hingga mungkin saja tidak boleh diubah sama sekali oleh sutradara siapapun.

2. Pengetahuan tentang Naskah

Pengetahuan tentang naskah, sutradara harus bisa mencari naskah yang baik, dan pantas untuk dipentaskan. Ingat ketika naskah “Rama Tundhung” karya Suyanto disajikan untuk kepentingan ujian akhir oleh salah seorang mahasiswa Akademi Karawitan Indonesia ASKI Jurusan Pedalangan sekarang Institut Seni Indonesia: ISI Surakarta, tidak lulus. Maka mahasiswa tersebut tidak lulus, sebab naskah atau lakonnya tidak layak saji. Seseorang terhadap jeleknya sebuah naskah, kadang-kadang berpendapat: “tergantung penyajinya”: naskah yang jelek belum tentu disajikan jelek, sebaliknya naskah yang baik belum tentu disajikan juga baik: bisa saja naskah yang jelek disajikan baik, yang baik disajikan jelek. Pendapat seseorang tersebut memang tidaklah salah, tetapi bagaimanapun baik tidaknya naskah, merupakan awal dari keberhasilan sebuah penyajian. Oleh karena itu sutradara harus pandai-pandai memilih naskah. Adapun cara memilih naskah yang baik, mula-mula sutradara: harus menganggap bahwa naskah itu jelek. Karena menganggap naskah itu jelek, maka harus meneliti terlebih dulu, kemudian mensensor. Cara memilih naskah yang baik tersebut lebih jelasnya demikian: awalnya sutradara harus menganggap bahwa naskah itu jelek: bertentangan dengan dirinya. Karena bertentangan dengan dirinya, maka harus meneliti terlebih dahulu: pertama judulnya kedua plotnya ketiga temanya, kempat dialognya, kelima geraknya, dan keenam panggungnya. Dengan meneliti itu semua, maka sutradara akan tahu bagaimana drama tersebut. Drama tersebut sesuai tidak dengan apa yang diinginkan. Jika drama tersebut sesuai yang diinginkan diambil, jika tidak, tidak diambil. Atau diambil tetapi ditambah, di ambil tetapi dikurangi, diganti, dan sebagainya disensor. Penting untuk diketahui, bagaimanapun ketatnya seleksi terhadap naskah dari sebuah lakon itu, kesempurnaannya nanti setelah dipentaskan. Adapun hasilnya baik atau tidak, itu merupakan akibat dari anggapannya sutradara yang jelek terhadap naskah tersebut.

3. Pengetahuan tentang Aktor