maka tema itu menggerakkan judul sebagaimana ruh itu menggerakkan jasad.
Tema, bisa ditemukan berdasar: 1. Melihat permasalahan yang paling menonjol, 2. Paling banyak menimbulkan peristiwa
konflik, 3. Paling banyak waktu penceritaannya. Istilah tema, lazimnya diungkapkan satu kata, misalnya: tema “kepahlawanan”,
tema “kesetiaan”, tema “keserakahan”, dan sebagainya. Tema-tema yang menarik orang umum itu banyak sekali, di
antaranya adalah tema kepahlawanan, tema percintaan, tema lucu, dan tema serius. Tema-tema selain yang telah disebutkan,
menarik tidaknya tergantung dari umur dan pengetahuan penonton Taylor dalam Sutrisno, 1981:42.
Tema bisa dilihat dari sisi kepentingannya, dan dari sisi sumbernya.
a. Tema dari Sisi Kepentingannya
Tema dilihat dari sisi kepentingannya, tema ada dua, pertama: tema pokok, kedua tema pendukung. Tentang tema
pokok dan tema pendukung ini selanjutnya akan dibicarakan lebih
lanjut.
1. Tema Pokok
Tema pokok biasa pula disebut dengan istilah tema mayor, tema primer, tema utama, dan tema besar. Tema pokok, adalah
tema yang melingkupi seluruh cerita awal sampai dengan akhir. Banyak tema pokok dalam sebuah lakon ini, misalnya tema
kepahlawanan, tema kesetiaan, dan tema balas budi. Tema kepahlawanan terdapat dalam wayang kulit purwa lakon
“Kumbakarna Gugur”, tema kesetiaan dalam lakon “Sumantri Ngenger”, dan tema balas budi dalam lakon “Karna Tanding”.
2. Tema Pendukung
Tema pendukung biasa pula disebut dengan istilah tema minor, tema skunder, sub tema, dan tema kecil. Tema pendukung
adalah tema yang muncul sebagai pendukung tema pokok. Tema pendukung ini muncul dalam setiap adegan.
Tema, yang perlu diketahui adalah tentang perjalanannya. Tentang perjalanannya, tema seperti kepahlawanan misalnya,
tidak kemudian awal sampai akhir tema kepahlawanaa.…n terus, tetapi juga ada tema-tema lain yang muncul bahkan dalam setiap
adegan—mungkin tema percintaan, tema keserakahan, tema kesengsaraan, dan sebagainya. Bagaimanapun tema lain itu,
seluruhnya mendukung terciptanya tema pokok.
b. Tema dari Sisi Sumbernya
Tema dilihat dari sisi sumbernya, tema ada tiga: pertama:
tema ke-Tuhanan, kedua: tema kemanusiaan, dan ketiga: tema
alam. Tentang ketiga tema tersebut akan dijelaskan lebih lanjut.
1. Tema Ke-Tuhanan
Tema ke-Tuhanan, adalah tema tentang Tuhan. Maksudnya Tuhan tersebut sebagai gagasan pokok yang melandasi seluruh
cerita yang ada. Tema Ke-Tuhanan ini misalnya: “Lautan Jilbab” sudah sering ditampilkan menjadi sebuah drama. “Lautan
Jilbab”, adalah cerita wanita yang atas kepahamannya terhadap Tuhan kemudian timbol ketaatannya terhadap perintah-Nya untuk
memakai jilbab. Selain itu juga ada: “orang-orang Pencari Tuhan”, “Kiamat Sudah Dekat”, yang kedua judul tersebut sering tampilkan
di Telivisi.
2. Tema Kemanusiaan
Tema kemanusiaan, adalah tema tentang manusia. Maksudnya manusia tersebut sebagai gagasan pokok yang
melandasi seluruh cerita yang ada. Tema kemanusiaan ini misalnya: “Narkoba” sering ditampilkan menjadi drama terutama
di Telivisi. “Narkoba”, adalah cerita orang yang terjerat oleh masalah narkoba bahkan sampai dengan masuk penjara dan mati
di dalamnya. Selain itu juga ada: “Transmigrasi”, dan “Keluarga Berencana”, yang kedua judul tersebut sering tampilkan di Telivisi
juga bahkan di desa-desa dengan layar tancap.
3. Tema Alam
Tema alam, adalah tema tentang alam. Maksudnya alam tersebut sebagai gagasan pokok yang melandasi seluruh cerita
yang ada. Tema alam ini misalnya: “Indahnya Panorama” sudah sering ditampilkan menjadi sebuah drama. “Indahnya Panorama”,
adalah cerita alam yang karena keindahannya kemudian dilestarikan oleh manusia. Selain itu juga ada: “Misteri Gunung
Merapi”, yang judul tersebut sering ditampilkan di tempat wisata Ketep gunung Merapi.
3. Topik