Cara Phisikologi Cara Psisikologi Cara Sosiologi

a. Cara Phisikologi

Cara phisikologi, biasa pula disebut dengan cara tipe. Cara psikologi, adalah cara memilih aktor berdasarkan pertimbangan pisik. Pisik dimaksud meliputi: jenis kelamin, bentuk tubuh, bentuk muka, bentuk hidung, bentuk mata, dan sebagainya. Termasuk pisik pula adalah suara. Jenis kelamin apa yang dipilih: laki-laki ?, perempuan ?, banci ?. Bentuk tubuh yang bagaimana yang dipilih: besar ?, kecil ?, sempurna ?, atletik ?, six pach binaraga ?. Bentuk muka seperti apa yang dipilih: bulat ?, oval ?, lonjong ?, bundar ?. Bentuk hidung bagaimana yang dipilih: mancung ?, pesek ?. Bentuk mata bagaimana yang dipilih: sipit ?, melotot ?. Suara ?: besar ?, kecil ?, keras ?, lemah ?, serak ?, basah ?. Suara seperti apa pula: cerewet ?, tenang ?.

b. Cara Psisikologi

Cara psikhologi, adalah cara memlilih aktor berdasarkan pertimbangan kejiwaan. Pertimbangan kejiwaan dimaksud meliputi: mental, pikiran, dan watak. Mental bagaimana yang dipilh: kuat ?, lemah ?. pikiran ?: cerdas ?, bodoh ?, nalar ?. Watak atau tenpramen seperti apa yang dipilih: lemah lembut ?, kasar ?, pemarah ?, sabar ?, pendendam ?.

c. Cara Sosiologi

Cara sosiologi, adalah cara memlilih aktor berdasarkan pertimbangan sosial kemasyarakatan. Pertimbangan sosial kemasyarakatan dimaksud, adalah statusnya di tengah-tengah masyarakat, seperti: jabatan, pekerjaan, dan suku. Berdasar cara casting tersebut, maka Jabatan apakah yang dipilih: lurah ?, camat ?, bupati ?, dan sebagainya. Pekerjaan apa yang dipilih: petani ?, pedagang ?, pegawai negeri ?, ibu rumah tangga ?. Suku apa yang dipilih: Jawa ?, Cina ?, Sunda ?. Cara sosiologi, akhir-akhir ini tahun 2012 banyak dilakukan dalam berbagai pementasan seperti wayang orang, ketoprak, dan 81 teater, untuk kepentingan baik agama, politik, maupun sosial. Dalam pementasan wayang orang menteri Kesejahteraan Rakyat Menkokesra Jaro Wacik di- casting menjadi tokoh Gareng, dalam ketoprak ketua Jaksa Agung Mahfudz MD, dan Din Syamsudin menjadi tokoh prajurit. Dalam pementasan teater “sentilan- sentilun” yang tokohnya Dedi Petet bahkan banyak memprogram pejabat-pejabat negara untuk tampil menjadi tokoh dalam usahanya untuk bisa memperbaiki Negara Berita TVRI, Agustus, 2012.

d. Cara Kemampuan