masalah, ketiga dari sisi watak. Tokoh dari berbagai sisi tersebut
selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut.
a. Tokoh dari Sisi Tingkat Kepentingan
Tokoh dari sisi tingkat kepentingannya itu ada empat, pertama: tokoh sentral, kedua: tokoh utama, ketiga: tokoh
pembatu, keempat: tokoh figuran.
1. Tokoh Sentral
Tokoh sentral, di kalangan masyarakat Jawa biasa pula disebut dengan istilah tokoh Sri Panggung, atau orang Jawa
mengatakan lakone. Tokoh sentral adalah tokoh yang
menggerakkan seluruh peristiwa lakon. Karena menggerakkan seluruh peristiwa lakon, maka tokoh sentral ini:
pertama paling banyak terlibat dalam makna tema,
kedua paling banyak terlibat dengan tokoh-tokoh lain, dan
ketiga paling banyak
penceritaannya. Tokoh sentral ini misalnya Begawan Cipta Ning dalam lakon “Arjuna Wiwaha”. Begawan Cipta Ning dalam lakon
“Arjuna Wiwaha” tersebut menjadi tokoh yang menggerakkan seluruh peristiwa seperti: turunnya bidadari dari kayangan,
datangnya Mamang Murka, bahkan juga datangnya Batara Guru.
2. Tokoh Utama
Tokoh utama, adalah tokoh yang mendukung jalannya cerita tokoh sentral dalam sebuah lakon. Tokoh utama ini misalnya para
Dewa dan para Pandawa dalam lakon “Cipta Ning”. Para Dewa dan para Pandawa dalam lakon “Cipta Ning” tersebut adalah
mendukung jalannya cerita tokoh sentral dalam hal ini adalah Cipta Ning. Jelasnya, para Dewa sebagai tokoh yang mengabulkan
permohonan Cipta Ning: memberi senjata Pasopati, dan Pandawa sebagai tokoh yang memberikan semangat Cipta Ning.
3. Tokoh Pembantu
Tokoh pembantu, biasa pula disebut dengan istilah tokoh pendukung, dan tokoh peri-peri. Tokoh pembantu adalah tokoh
yang tidak penting, tetapi membantu lancarnya perjalanan sebuah lakon atau cerita. Jelasnya, perjalanan sebuah lakon atau cerita
tidak masalah dan tidak berkurang atas substansinya jika tanpa tokoh pembantu. Tokoh pembantu ini misalnya kalau dalam
wayang kulit purwa adalah para panakawan: Semar, Gareng,
Petruk, dan Bagong: Begawan Cipta Ning tetap akan berjalan: mendapatkan senjata Pasopati, dan mendapatkan sembilanratus
sembilanpuluh sembilan bidadari kayangan tanpa hadirnya tokoh panakawan: Semar, gareng, Petruk, dan Bagong tersebut.
4. Tokoh Figuran.