2.1.4.1 Komisaris Independen
Peranan dewan komisaris juga diharapkan dapat membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi monitoring
atau pelaporan keuangan. Dalam penelitian ini, posisi Komisaris Independen dihadapkan dengan posisi Board Of
Director BOD. Secara teori dan praktek fungsi organ perseroan board
of director dewan direktur melakukan perbuatan
kepengurusan, sedang fungsi dewan komisaris Dekom atau dalam bahasa asingnya biasa disebut board of Commisaris
melakukan fungsi pengawasan, mereka melakukan segala kemampuan terbaiknya hanya untuk kepentingan perseroan.
Tujuan menghadirkan seorang komisaris independen adalah sebagai penyeimbang pengambilan keputusan dewan
komisaris. Oleh sebab itu, harus ada tolak ukur penilaian kinerja board of directordewan komisaris. Dalam konstruksi
hukum Perseroan Terbatas, kinerja perseroan adalah indikator performa Board of Director. Hal ini sebagai konsekuensi
bahwa BOD menjalankan fungsi kepengurusan. Board of Directors adalah pilihan pemegang saham
yang mewakili kepentingan mereka. Dengan demikian badan ini bukanlah independen, tetapi dalam setiap masalah berpihak
kepada pemegang saham. Konsep ini berdasarkan pemikiran
Universitas Sumatera Utara
bahwa perseroan didirikan oleh pemilik sebagai pemegang saham terutama untuk kepentingannya.
Perbedaan dalam kepentingan dapat juga terjadi dikalangan pemegang saham. Tidak jarang pada perusahaan
yang terdaftar di bursa efek, terdapat berbagai kelompok pemegang saham yang mempunyai kepentingan yang
berlainan, terutama bagi perusahaan yang mempunyai pemegang saham mayoritas dan minoritas, kepentingannya
tidak selalu searah. Keadaan ini termasuk di Indonesia, semua perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek selalu
dikuasi oleh pemegang saham mayoritas. Kedudukan pemegang saham minoritas yang jumlahnya
besar dan tersebar tidak dapat dipersatukan dan sering tidak terwakili dalam pengambilan keputusan, menyebabkan
kedudukan dan kewenangannya juga kurang penting, dalam mengangkat dan menentukan siapa yang akan menjadi board of
directors. Akhirnya yang menentukan keanggotan badan tersebut adalah pemegang saham mayoritas.
Melalui perannya dalam fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat mempengaruhi pihak manajemen dalam
menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas. Keberadaan komisaris
independen diharapkan dapat meningkatkan fungsi pengawasan
Universitas Sumatera Utara
terhadap manajemen, karena komisaris independen tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk menjalankan kewajiban secara adil di perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Pada Tabel 2.1 disajikan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan Judul penelitian ini:
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1. Atika
Nistiawaty 2014
Pengaruh aliran kas,
pertumbuhan perusahaan,
dan corporate governance
terhadap kinerja
perusahaan pada
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI
Independen: Aliran kas
bebas, Pertumbuhan
perusahaan, Proporsi dewan
komisaris Dependen:
Kinerja perusahaan
Berdasarkan uji T parsial bahwa aliran kas bebas
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Tapi pada pertumbuhan perusahaan
dan proporsi dewan komisaris tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Sedangkan Berdasarkan uji F
Simultan bahwa aliran kas, pertumbuhan
perusahaan, dan proporsi dewan komisaris
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
perusahaan.
2. Wirakusuma
dan Yuniasih, 2006
Pengaruh Kinerja
Keuangan terhadap Nilai
Perusahaan dengan
pengungkapan Corporate
Social Responsibility
ROA, Kepemilikan
Manajerial, Kualitas Audit.
Nilai Perusahaan,
CSR ROA berpengaruh positif
terhadap Nilai perusahaan, tetapi GCG tidak mampu
memoderasi
hubungan keduanya.
Universitas Sumatera Utara