Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar variabilitas variabel independen mampu
memperjelas variabilitas variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan 1. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen Ghozali, 2013:97.
3.6.3.4 Uji Hipotesis dengan Menggunakan Variabel Pemoderasi
Variabel moderating adalah variabel independen yang akan menguatkan atau melemahkan hubungan antara variabel
independen lainnya terhadap variabel dependen Ghozali, 2013. Sebagai contoh: kompensasi memperkuat pengaruh antara
kepuasan kerja terhadap kinerja. Artinya kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja, dan adanya kompensasi yang tinggi
maka pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja menjadi lebih meningkat. Dalam hal ini, kompensasi bisa saja berpengaruh
terhadap kinerja bisa saja tidak. Ada 3 cara menguji metode analisis regresi linear dengan variabel
moderating sebagai berikut : 1 Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated
Regression AnalysisMRA.Menurut Ghozali 2013:229,
Universitas Sumatera Utara
metode ini menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar
untuk mengontrol pengaruh variabel moderator. Untuk menggunakan MRA dengan satu variabel prediktor X, maka
kita harus membandingkan tiga persamaan regresi untuk menentukan jenis variabel moderator. Ketiga persamaan
tersebut adalah: 1.
Yi= α + β1Xi + ε 2.
Yi= α + β1Xi + β2Zi + ε 3.
Yi= α + β1Xi + β2Zi + β3Xi + β4Xi Zi + ε Jika persamaan 2 dan 3 tidak berbeda secara signifikan atau
β3= 0; β2 ≠0 maka Z bukan lah variabel moderator, tetapi sebagai variabel prediktor independen. Jika persamaan 1 dan
2 tidak berbeda maka variabel Z merupakan pure moderator tetapi harus berbeda dengan persamaan 3 atau β2 =0; β3
≠ 0. Jika persamaan 1,2 dan 3 berbeda satu sama lainnya maka
variabel Z merupakan variabel quasi moderator. 2 Uji nilai selisih mutlak. Frucot and Shearon 1991
mengajukan model regresi yang agak berbeda untuk menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model nilai selisih mutlak
dari variabel independen dengan rumus persamaan regresi : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3|X1 - X2|
Dimana :Xi merupakan nilai standardized score [ rata-rata Xi - X 6X],
Universitas Sumatera Utara
|X1-X2| merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolutperbedaan antara X1 dan X2
Menurut Frucot dan Shearon 1991 interaksi seperti ini lebih disukai oleh karena ekspektasi sebelumnya berhubungan
dengan kombinasi antara X1 dan X2 dan berpengaruh terhadap Y. Misalkan dengan contoh kita, jika score tinggi
untuk Wealth berasosiasi dengan score rendah dari Earns score tinggi Earns, maka akan terjadi perbedaan nilai absolut
yang besar. Hal ini juga akan berlaku score rendah dari Wealth bersosiasi dengan score tinggi dari Earns score
rendah Earns. Kedua kombinasi ini diharapkan akan berpengaruh terhadap Income yang meningkat. Rumus regresi
untuk menguji adalah sebagai berikut : Income = a + b1 Earns + b2 Wealth + b3 |Earns - Wealth|
di mana nilai Earns dan Wealth adalah standardized. 3 Uji residual. Pengujian variabel moderating dengan uji
interaksi maupun uji nilai selisih mutlak absolut mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar
variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least square OLS. Untuk mengatasi
multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual.Model ini menggunakan konsep lack of
Universitas Sumatera Utara
fit yaitu hipotesis moderating diterima terjadi jika terdapat ketidakcocokan dari deviasi hubungan linear antara variabel
independen. Sebagai contoh: langkahnya adalah dengan meregresikan antara kepuasan kerja terhadap kompensasi dan
dihitung nilai residualnya. Pada program SPSS dengan klik Save pada regreesion, lalu klik pada usntandardized residual.
Nilai residual kemudian diambil nilai absolutnya lalu diregresikan antara kinerja terhadap absolut residual.
Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Model ini terbebas dari gangguan
multikolinearitas karena hanya menggunakan satu variabel bebas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.5 Hasil Penelitian
1.5.1 Deskripsi Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda.
Langkah awal analisis data dimulai dengan input atau entry data yang berupa angka yang terdapat dalam laporan keuangan yang dibutuhkan
dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda. Pengujian
asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS Statistical Package for Social Science.
Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode
analisis data yang telah ditentukan.
Data penelitian meliputi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang diperoleh dari situs resmi Bursa
Efek Indonesia yaitu www.idx.ac.id. Data penelitian meliputi 75 perusahaan tidak termasuk perusahaan perbankan dengan jumlah tahun
pengamatan 1 tahun yaitu tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara