BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Teori Keagenan
Konsep agency teory menurut Anthony dan Govindarajan 1995 adalah hubungan atau kontak antara principal dan agent.
Principal mempekerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian otoritasasi pengambilan
keputusan dari principal kepada agent. Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai
principal, dan CEO Chief Executive Officer sebagai agent mereka. Prespektif hubungan keagenan merupakan dasar yang
digunakan untuk memahami GCG. Hubungan keagenan adalah kontrak antar pemilik perusahaan principal dan manajemen agent
Gusnadi, 2008. Menurut teory agecy, agent harus bertindak secara rasional untuk kepentingan principalnya. Agen harus menggunakan
keahlian, kebijaksanaan, itikad baik dan tingkah laku wajar dan adil dalam memimpin perseroan Surya, 2008. Namun dalam prakteknya
timbul masalah agency problem, karena ada kesenjangan kepentingan antara para pemegang saham sebagai para pemilik
perusahaan dengan pihak pengurus atau menajemen sebagai agent. Pemilik memiliki kepentingan agar yang telah diinvestasikannya
memberi pendapatan yang maksimal sedangkan pihak manajemen
Universitas Sumatera Utara
memiliki kepentingan terhadap perolehan incestivities atas pengelolaan dana pemilik perusahaan. Konflik kepentingan ini akan menimbulkan
biaya cost yang biasa disebut agency cost Surya, 2008. Kondisi perusahaan yang dilaporkan oleh manajer tidak sesuai
atau tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan perbedaan informasi yang dimiliki antara manajer
dengan pemegang saham. Sebagai pengelola, manajer lebih mengetahui keadaan yang ada dalam perusahaan daripada pemegang
saham. Keadaan tersebut dikenal sebagai asimetri informasi. Asimetri informasi antara manajemen agent dengan pemilik principal dapat
memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba Richardson, 1998.
Goodd corporate governance GCG sangat berkaitan dengan bagaimana membuat para investor yakin bahwa manajer akan
memberikan keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri, menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek-
proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana atau modal yang telah ditanamkan oleh investor. Dengan kata yakni GCG
diharapkan dapat berfungsi untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan agency cost sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan Gusnadi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Karakteristik Perusahaan