Uji Heteroskedastisitas Uji Autokolerasi

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa nilai tolerance ke-4 variabel adalah lebih kecil dari 1, dan nilai VIF ke-4 variabel lebih kecil dari 10 sehingga hasil perhitungan ini memenuhi persyaratan uji multikolinieritas yakni jika nilai tolerance 1 dan nilai VIF 10, maka data penelitian tidak mengandung gejala multikolinieritas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini tidak mengandung gejala multikolinieritas.

1.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan uji Glesjer dengan hasil sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas Glesjer Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .013 .026 .484 .630 Ukuran Perusahaan .001 .001 .092 .852 .397 Umur Perusahaan .004 .001 .378 3.473 .100 Likuiditas -.004 .006 -.080 -.727 .470 Leverage .008 .005 .164 1.477 .144 a. Dependent Variable: absut Sumber: hasil pengelolahan SPSS Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nilai asymp.sig 2-sided variabel X1 = 0.397, X2= 0.100, X3 = 0.470, dan X4 = 0.144, dimana ke-4 koefisien ini lebih besar dari 0.05 sehingga hasil perhitungan ini memenuhi uji persyaratan gejala heterokedastisitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini tidak mengandung gejala heterokedastisitas. Dengan kata lain, tidak ada hubungan korelasi kuat antar variabel bebas dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

1.6.4 Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pada penelitian ini uji autokorelasi yang digunakan adalah uji Durbin-Watson DW test. Tabel 4.5 Uji Autokorelasi D a r i T Tabel 4.5 di atas menunjukkan nilai D-W sebesar 1,793. Selanjutnya nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan tingkat signifikansi 5, jumlah sampel 75 n=75, dan variabel independen 4 k=4. Maka dari tabel Durbin Watson didapatkan nilai batas bawah dl adalah sebesar 1,515 dan batas atas du adalah sebesar 1,739. Oleh karena nilai DW 1,793 lebih besar dari batas du 1,739, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terganggu oleh adanya autokorelasi. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .690 a .476 .446 .11485 1.793 a. Predictors: Constant, Leverage, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Likuiditas b. Dependent Variable: ROA sumber: hasil pengelolaan SPSS Universitas Sumatera Utara

1.7 Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Rasio Saham, dan Size Terhadap Return Saham Dengan Komisaris Independen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Wholesale dan Retail Trade di Bursa Efek Indonesia

1 54 116

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 46 80

Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Return on Assets Terhadap Manajemen Laba dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating pada Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 36 97

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 15 88

Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Return on Assets Terhadap Manajemen Laba dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating pada Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 7 97

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KOMISARIS INDEPENDEN, DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 143

1.2 Sub sektor perkebunan - Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Return On Assets dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 27

Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Return On Assets dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15