44
terhadap pihak distributor. Faktor pengahambatkendala dalam pelaksanaan UPJ yaitu : Persepsi orang tua yang tidak mendukung anaknya dalam
pemasaran produk, keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru dan siswa, kurangnya koordinasi antara guru dengan karyawan, kurangnya komunikasi
sesama guru, harga dari produsen yang cukup tinggi, dan kurangnya motivasi siswa.
E. Kerangka Pikir
Salah satu lembaga pendidikan yang disiapkan pemerintah bagi generasi muda untuk memasuki dunia kerja maupun sebagai pencipta kerja adalah SMK.
Di dalam SMK terdapat unit produksi. Unit produksi difungsikan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kerja siswa dalam dunia industri, melatih jiwa
berwirausaha dan sebagi salah satu pendukung pendanaan sekolah. Sebagai tempat pembelajaran, unit produksi adalah penerapan antara teori dan ketrampilan
yang didapat dari pembelajaran formal dengan bekerja di sebuah usaha secara nyata. Sebagai pendanaan sekolah, unit produksi diharapkan dapat membantu
meringkankan beban siswa, guru atau sekolah dalam keperluan operasional. Tentu saja hal tersebut dapat dilakukan jika manajemen unit poduksi dilakukan dengan
baik. Manajemen unit produksi yang baik akan menunjukkan keberhasilan usaha.
Manajemen unit produksi yang masih bersifat sederhana dilakukan dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Aspek yang akan
dikelola meliputi bidang usaha yang dilakukan yaitu sumber daya manusia, produksi, pemasaran dan keuangan.
45
Perencanaan yang baik mampu merumuskan usaha di masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Perencanaan dalam suatu usaha akan melibatkan
beberapa orang bukan hanya satu orang. Pengorganisasian dibuat agar apa yang sudah direncanakan dapat dibagi sesuai dengan tanggungjawab masing-masing
personil. Pelaksanaan merupakan implementasi dari sebuah rencana. Tingkat ketercapainan perencanaan akan dilihat pada pelaksanaannya. Pengawasan
dilakukan agar apa yang sudah direncanakan dapat tercapai sesuai dengan standar yang ditetapkan, selain itu juga digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
mengetahui kinerja pegawai, pelaksanaan produksi, pemasaran dan keuangan baik dari segi positif atau keberhasilan maupun segi negatif atau kegagalan.
Ketercapain maupun kegagalan dapat dilihat dari laba atau kerugian usaha. Hal tersebut kemudian dijadikan salah satu acuan dalam perencanaan selanjutnya.
Dalam pengelolan usaha pasti terdapat faktor penghambat dan pendukung yang apabila dapat dikelola dengan baik akan mendatangkan kemanfaatan positif
bagi unit produksi itu sendiri. Pada akhirnya manajemen unit produksi yang baik diharapkan mampu mendukung terbentuknya unit produksi yang kokoh dan kuat
seiring dengan tuntutan global. Berikut ini adalah gambar alur pemikiran yang menjadi dasar dari penelitian ini
46
11 Gambar 6. Kerangka Berfikir Pengelolaan Unit Produksi
F. Pertanyaan-Pertanyaan Penelitian