15
4. Arah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Arah baru pengembangan pendidikan kejuruan merujuk kepada rumusan ”Kompetensi Menjelang 2020” seperti di bawah ini.
Tabel 1. Ketrampilan menjelang 2020
Reposisi diatas menunjukkan adanya penataan ulang sistem pendidikan dan pelatihan di sekolah kejuruan menjadi suatu sistem yang fleksibel berbasis
kompetensi. Kompetensi ini didukung dengan adanya penguatan pembelajaran dan pelatihan produktif dengan penambahan pelajaran PRAKERIN atau praktek
kerja industri dan pengelolaan unit produksi sebagai latihan berwirausaha yang diberikan kepada siswanya. Orientasi pengembangan sekolah kejuruan ini
diselaraskan dengan keunggulan lokal daerah baik berupa sumber daya alam, manusia dll agar pemenuhan kebutuhan lapangan pekerjaan baik sebagai pencari
maupun pencipta kerja dapat meningkatkan daya saing Indonesia dikancah industri Internasional.
16
B. Unit Produksi SMK
Menurut Bambang Sartono dalam naskah materi diklat pembinaan kompetensi Direktorat Tenaga Kependidikan 2007:06,
“unit produksi ialah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan sekolahmadrasah secara berkesinambungan, bersifat akademis dan bisnis
dengan memberdayakan warga sekolahmadrasah dan lingkungan dalam bentuk unit usaha produksijasa yang dikelola secara p
rofesional.” Dengan kata lain unit produksi merupakan program pembelajaran berbasis
usaha sebagai salah satu pola pengajaran untuk memberikan tambahan bekal ketrampilan siswa, disamping untuk meningkatkan ketercapaian program lingk
and match dengan dunia kerja industri. Seseorang tidak dapat menguasai teori dengan baik tanpa praktek begitupula seseorang tidak dapat praktek dengan
efektif tanpa dibekali teori. Unit produksi ini merupakan tempat mengasah atau mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan keadaan dunia kerja pada nyatanya.
Untuk itulah diciptakan unit produksi sebagi tempat implementasi teori yang diberikan pada suatu usaha yang ada di dalam sekolah.
Selain sebagai tempat pembelajaran berwirausaha, unit produksi juga dijadikan modal pendanaan sekolah Dikmejur, 2007. Ketika sekolah tidak bisa
lagi mengandalkan subsidi pemerintah sebagai pendanaan sekolah, maka unit produksi merupakan jawaban masalah tersebut untuk menjadi sekolah mandiri.
Unit produksi yang berhasil juga bisa menyokong pencitraan sekolah dan menjadi motivasi guru serta siswa untuk selalu meningkatkan kompetensinya. Hal tersebut
diwujudkan dengan pengelolaan unit produksi secara profesional. Pengelolaan secara profesional ini tidak terlepas dari peran pemerintah
sebagai tim penggagas kebijakan dan para pelaksana lapangan yaitu kepala