Perencanaan Sumber Daya Manusia Human Resource Planning

23 yang dapat diperkirakan dan berulang. Bentuk utama rencana tetap menurut Siswanto 2007 : 50 adalah kebijakan, prosedur standar dan peraturan. Gambaran mengenai pembagian perencanaan di atas dapat dilihat pada gambar 1 berikut. Sumber : Siswanto 2007 : 51 Gambar 1. Pembagian Rencana

a. Perencanaan Sumber Daya Manusia Human Resource Planning

Perencanaan sumber daya manusia berorientasi pada bagaimana menyusun langkah strategi menyiapkan sumber daya manusia pegawaikaryawan dalam suatu organisasi secara tepat dalam jumlah dan kualitas sesuai yang dibutuhkan dan untuk menghindari mismanajemen atau tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Perencanaan sumber daya dilakukan dengan menganalisis kebutuhan dan kedudukan yang akan ditempati agar pengelolaan organisasi berjalan secara efektif dan efisien nantinya. Hal ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Malayu Hasibuan 2009:27, sebagai berikut : 24 kualitas dan kuantitas karyawan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, suapaya efektif dan efisien menunjang tercapainya tujuan. Penempatan pegawai juga harus tepat sesuai keinginan dan ketrampilannya. Dengan demikian, gairah kerja dan kedisplinannya akan baik serta efektif menunjang terwujudnya tujuan perusahaan. Lebih lanjut Malayu Hasibuan 2007 : 253 merumuskan konsep perencanaan sumber daya manusia dari awal memasuki usaha hingga akhir masa kerjanya, sebagai berikut : Sumber : Malayu Hasibuan 2007 : 253 Gambar 2. Perencanaan Sumber Daya Manusia Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Pengadaan sumber daya manusia yang efektif dilakukan dengan merencanakan proses pengadaannya. Menurut Malayu Hasibuan 2009:28 pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan perusahaan. 25 Pengembangan adalah proses dimana seseorang dalam organisasi dilatih untuk terus maju sesuai dengan tujuan organisasi. Menurut Hasibuan 2009:68 pengembangan karyawan barulama perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih dahulu ditetapkan suatu program pengembangan karyawan. Lebih lanjut Hasibuan 2009:72 mengartikan bahwa program adalah suatu jenis rencana yang kongkret karena didalamnya sudah tercantum sasaran, kebijaksanaan, prosedur, anggaran dan waktu pelaksanaannya. Oleh karena itu pengembangan seperti pelatihan dalam organisasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Malayu Hasibuan 2009 : 118 berpendapat bahwa kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu: kompensasi langsung direct compensation berupa gaji, upah dan upah insentif; kompensasi tidak langsung indirect compensation atau kesejahteraan karyawan. Kompensasi tersebut diberikan sesuai dengan kinerja atau tanggung jawab masing-masing sumber daya manusia. Pemeliharaan menggambarkan kemampuan unit produksi dalam menjaga sumber daya manusia dalam segala aspek agar kinerja dan loyalitas mereka sesuai dengan komitmen organisasi. Pemeliharaan keamanan, kesehatan dan sikap loyal karyawan hendaknya dengan metode yang efektif dan efisien supaya tercapai manfaat yang optimal. Metode tersebut antara lain seperti komunikasi, insentif, kesejahteraan karyawan, kesadaran dan keselamatan kerja dan hubungan industrial pancasila Malayu Hasibuan, 2009:181 26 Sebagai pengendali dalam pelaksanaan tugas, unit produksi boga juga memiliki peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan unit produksi boga. Kedisiplinan karyawan diperlukan peraturan dan hukuman Malayu Hasibuan, 2009:194. Lebih lanjut Malayu Hasibuan menerangkan jika peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Hukuman diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberhentian merupakan proses perencanaan terakhir sumber daya manusia. Menurut Malayu Hasibuan 2009:213 pemberhentian karyawan bisa disebabkan oleh undang-undang, keinginan perusahaan, keinginan karyawan, pensiun, kesehatan, kontrak kerja berakhir, meninggal dunia dan sebab-sebab lainnya.

b. Perencanaan Produksi