13
c. Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan
dengan pengembangan ilmu, teknologi kerja dan mengembangkan sikap profesional.
2. Permasalahan Pendidikan Di SMK
Pengangguran merupakan hal yang tidak diinginkan bagi semua warga Indonesia terutama oleh para generasi muda penerus bangsa. Oleh karena itu
pemerintah mengupayakan pengurangan pengangguran melalui pendidikan. Program pemerintah belajar 12 tahun yang dimulai dari jenjang sekolah dasar,
sekolah menengah pertama dan Sekolah Menengah Atas diharapkan dapat menghasilkan para generasi muda yang kompeten dalam menghadapi tuntutan
global. SMK diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja terampil yang kompeten
yang dapat memenuhi tuntutan dunia kerja maupun pencipta kerja. Sayangnya hal ini belum terwujud sepenuhnya. Menurut Pardjono Guru Besar di Jurusan Teknik
Mesin UNY dalam makalah peran industri dalam pengembangan SMK menyebutkan bahwa
Banyak SMK yang tidak memiliki peralatan dan mesin untuk praktik dalam memenuhi standar kompetensi atau tujuan yang ditentukan, menggunakan
industri sebagai tempat praktik outsourcing. Permasalahannya adalah pada saat ini jumlah industri tidak sebanding dengan jumlah siswa SMK yang
memerlukannya sebagai tempat praktik ini. -----Sementara itu, masing- masing industri memiliki kapasitas yang terbatas untuk bisa menampung
siswa SMK untuk praktik di industri tersebut. Kendala lain adalah, tidak semua siswa mampu memenhui standar kompetensi minimal yang ditentukan
pihak industri, sehingga mereka takut mempekerjakan siswa SMK karena memiliki resiko pada kegagalan produksi, yang berakibat pada kerugian di
pihak industri.
14
3. Tantangan SMK Dimasa Depan
Penelitian mengenai pendidikan kejuruan yang dibentuk pemerintah dengan beranggotakan beberapa puluh orang penting dari kalangan Depdiknas, akademis
dan lembaga pemerintah lainnya yang hasil kerjanya didokumentasikan ke dalam buku berjudul “Ketrampilan Menjelang 2020” membahas tentang tantangan
sekolah kejuruan dalam menghadapi perdagangan bebas APEC tahun 2020. Tantangan perdagangan bebas ditunjukan dengan adanya interaksi antar negara
baik berupa investasi, perdagangan dan jasa sehingga akan menimbulkan persaingan yang ketat antara para pelaku bisnis dalam negeri maupun pelaku
bisnis luar negeri yang salah satunya berdampak pada pemenuhan kebutuhan ketenaga kerjaan yang diharuskan akrab IPTEK, berkompeten dan berkualitas.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan maju akan membawa pengaruh terhadap kualitas kerja manusia. Banyak
perusahaan –perusahaan besar yang dalam proses pemproduksian produknya
menggunakan mesin atau robot karena dinilai lebih praktis, efisien dan efektif dibandingkan dengan pekerjaan manusia yang cenderung kurang berkompeten
dan menuntut gaji tinggi. Selain itu penggunaan tenaga yang terampil dan berkompeten di suatu bidang lebih dibutuhkan dibanding seseorang yang hanya
sekedar menguasai. Disinah peran pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan untuk merancang dan mengelola penyelenggaraan sekolah kejuruan yang sesuai
dengan individu, masyarakat dan perkembangan IPTEK.
15
4. Arah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan