Pengertian Prestasi Belajar IPS

20 misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, serta menyediakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa. Hamzah B. Uno 2013: 34-37 menyebutkan beberapa teknik yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran untuk memotivasi siswa belajar antara lain menimbulkan rasa ingin tahu dengan menghadapkan siswa pada pemecahan masalah atau penemuan suatu hal baru, menggunakan contoh yang telah diketahui siswa sehingga mudah diterima dan diingat siswa, melibatkan siswa dalam kegiatan belajar, dan melakukan pengawasan dan bimbingan dalam siswa mengerjakan tugas. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, agar siswa dapat memiliki motivasi belajar IPS yang tinggi maka cara memotivasi siswa belajar dalam pembelajaran IPS penelitian ini yaitu dengan menerapkan teknik yang didukung media atau alat bantu berupa gambar-gambar teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta permasalahan sosial sehingga menarik perhatian siswa untuk belajar IPS, memberikan stimulus baru melalui pertanyaan-pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan media IPS yang digunakan dalam pembelajaran, dan melibatkan siswa dalam kegiatan belajar IPS melalui pemecahan masalah atau penemuan konsep.

C. Prestasi Belajar IPS

1. Pengertian Prestasi Belajar IPS

Sugihartono, dkk 2007: 130 mejelaskan bahwa prestasi belajar merupakan hasil pengukuran tingkat penguasaan siswa terhadap materi 21 pelajaran. Pengukuran ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat pengukur berbentuk tes. Zainal Arifin 2011: 12 menyebutkan bahwa prestasi belajar berbeda dengan hasil belajar. Prestasi belajar hanya berkenaan dengan aspek pengetahuan saja, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Dengan kata lain, hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, sedangkan prestasi belajar hanya berkaitan dengan aspek kognitif. Anderson, Lorin W. dan Krathwohl, David R. 2010: 99-133 menjelaskan kategori aspek kognitif terdiri dari 6 tingkatan. a. Mengingat Mengingat merupakan kategori proses kognitif yang paling sederhana. Mengingat adalah kemampuan untuk mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang. Zainal Arifin 2011: 97 menyebutkan beberapa kata kerja operasional untuk tingkat ini adalah mendefinisikan, mengidentifikasi, memberi nama, mencocokkan, menyebutkan, memilih, dan menyatakan kembali. b. Memahami Memahami merupakan kemampuan untuk mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, baik yang diucapkan, ditulis, maupun yang digambar oleh guru. Siswa dikatakan dalam kategori memahami ketika dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lamanya. Hamzah B. Uno 2008: 41 menyebutkan beberapa kata kerja 22 operasional untuk tingkat ini adalah mengklasifikasi, menunjukkan, memberi contoh, membandingkan, menyimpulkan, dan menjelaskan. c. Mengaplikasikan Mengaplikasi merupakan kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan suatu prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori mengaplikasi terdiri dari dua proses kognitif yaitu mengeksekusi dan mengimplementasi. Zainal Arifin 2011: 97 menyebutkan beberapa kata kerja operasional untuk tingkat ini adalah mendemonstrasikan, mengungkapkan, menjalankan, menunjukkan, memecahkan, dan menggunakan. d. Menganalisis Menganalisis merupakan kemampuan untuk memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunan dan menentukan hubungan antarbagian dan hubungan antara bagian-bagian dengan struktur keseluruhannya. Hamzah B. Uno 2008: 42 menyebutkan beberapa kata kerja operasional untuk tingkat ini adalah menghitung, membedakan, menguji, dan mencoba. e. Mengevaluasi Mengevaluasi merupakan kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa pengambilan keputusan berdasarkan kriteria internal dan mengkritik 23 pengambilan keputusan berdasarkan kritria eksternal. Zainal Arifin 2011: 97 juga menyebutkan beberapa kata kerja operasional untuk tingkat ini adalah menilai, mempertentangkan, mengkritik, mempertimbangkan kebenaran, menyokong, dan menduga. f. Mencipta Mencipta merupakan kemampuan siswa menyusun elemen- elemen untuk membentuk sesuatu baru dan koheran. Siswa diminta untuk membuat suatu produk yang belum pernah ada sebelumnya dengan mengabungkan elemen-elemen dari berbagai sumber menjadi sebuah struktur pola baru. Hamzah B. Uno 2008: 43 menyebutkan beberapa kata kerja operasional tingkat ini adalah membangun, menciptakan, merancang, merencanakan, dan mengorganisasi. Dari pendapat-pendapat di atas, disimpulkan bahwa prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS merupakan hasil belajar yang berkaitan dengan aspek kognitif. Oleh karena itu aspek kognitif merupakan indikator untuk mengukur prestasi belajar IPS pada materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dan materi mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Aspek kognitif yang ingin dicapai dan akan digunakan sebagai indikator prestasi belajar IPS pada penelitian ini meliputi kategori mengingat, memahami, mengaplikasi, dan menganalisis. Siswa yang mampu mencapai indikator prestasi belajar IPS sampai pada kategori menganalisis menandakan bahwa telah mencapai tujuan akhir dari pembelajaran IPS 24 yaitu memiliki kemampuan untuk mengenal konsep-konsep IPS untuk membedakan teknologi masa lalu dan kini sehingga pada akhirnya dapat memanfaatkan teknologi yang baik digunakan untuk kehidupan sehari-hari serta dapat membedakan jenis penyelesaian yang tepat untuk setiap permasalahan di sekitarnya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Krajan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2013/

0 3 14

PENDAHULUAN Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Krajan Jatinom Kabupaten Klaten Tahun 2013/2014.

0 4 9

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PETA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Penggunaan Alat Peraga Peta Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Brujul Kecamatan Jaten T

0 1 15

PENDAHULUAN Penggunaan Alat Peraga Peta Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Brujul Kecamatan Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 5

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PETA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Penggunaan Alat Peraga Peta Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Brujul Kecamatan Jaten T

0 1 16

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN PKN SISWA KELAS I Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Dan Pkn Siswa Kelas I SD Negeri 03 Gedong Kecamatan Karanganyar

0 1 15

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS Penerapan Metode Dicovery Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri I Jurug Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 25

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD N KREBET, PANJATAN, KAB. KULON PROGO MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA.

0 0 229

TINGKAT PENGETAHUAN PERAWATAN GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI KREMBANGAN KEC. PANJATAN KAB. KULON PROGO.

1 13 103

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9