35 sendiri melalui pengamatan atau sesuatu yang berkaitan dengan konsep
tersebut. Piaget Rita Eka Izzaty, 2008: 106 juga menjelaskan bahwa anak- anak pada tahap operasi konkret berfikir induktif, yaitu dimulai dengan
observasi seputar gejala atau hal khusus dari suatu kelompok masyarakat, objek, atau kejadian, kemudian menarik kesimpulan. Metode discovery cocok
diterapkan guru pada siswa kelas IV SD terutama dalam pelajaran IPS di mana materi IPS di kelas IV SD banyak mempelajari tentang konsep-konsep
abstrak. Melalui discovery, siswa dilibatkan menemukan konsep abstrak melalui pengamatan terhadap contoh-contoh konkret maupun gambar dan
informasi yang disediakan guru. Dengan kemudahan pemahaman terhadap materi maka penguasaan siswa terhadap materi pelajaran IPS juga semakin
baik. Hal ini akan berdampak pada perolehan prestasi belajar siswa, di mana prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap penguasaan materi
pelajaran seorang siswa Sugihartono, 2007: 130.
G. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
1. Elvira Yunita Utami pada tahun 2009 melakukan penelitian tindakan kelas
dengan judul “Penerapan Metode Discovery Learning Pada Pembelajaran
Matematika dalam Usaha Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Pengasih Kabupaten Kulon Progo
”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika melalui metode
discovery learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu rata-
36 rata persentase motivasi belajar pra tindakan 61,76 dengan kategori
sedang menjadi 71,08 dengan kategori tinggi pada akhir tindakan. 2.
Fira Mujiastuti pada tahun 2012 melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul
“Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Guided Discovery Learning Siswa Kelas IVA SDN Ngentakrejo Tahun Ajaran
20112012. ” Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA
melalui metode guided discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVA SDN Ngentakrejo. Peningkatan hasil belajar
ditandai dengan meningkatnya nilai hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, dari sebelum tindakan ke siklus II berturut-turut adalah
kognitif persentase ketuntasan 41,67 dengan rata-rata 60,625 menjadi 83,33 dengan rata-rata 71,04, afektif dari kategori cukup menjadi baik
sekali, dan psikomotor dari kategori kurang menjadi baik sekali.
H. Kerangka Pikir
Siswa kelas IV Sekolah Dasar termasuk dalam tahap cara berfikir induktif. Pada tahap ini, siswa belum mampu memahami suatu konsep yang
abstrak. Siswa mampu memahami konsep dengan baik apabila pembelajaran dilakukan melalui pengamatan terhadap hal-hal konkret yang berkaitan
dengan konsep tersebut. Oleh karena itu, guru hendaknya memilih metode yang dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari materi yang banyak
menyajikan konsep bersifat abstrak, salah satunya pada mata pelajaran IPS.
37 Metode discovery merupakan salah satu metode yang sesuai diterapkan
pada pembelajaran IPS di Kelas IV SD. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berpartisipasi menemukan konsep-konsep IPS yang
abstrak melalui observasi terhadap hal-hal konkret kemudian menarik kesimpulan. Pembelajaran yang menerapkan metode discovery diawali
dengan meminta siswa untuk mengamati media berupa benda konkret atau gambar dan bertanya jawab terkait media tersebut. Pengunaan media dan
kegiatan bertanya jawab ini akan membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajari materi sejak awal pembelajaran. Kemudian guru membimbing
siswa merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang harus mereka temukan jawabannya. Guna menjawab pertanyaan tersebut, siswa
diberikan kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dalam kelompok heterogen. Selain itu, siswa juga diberikan kesempatan
untuk menganalisis hasil informasi yang terkumpul tersebut dan melakukan verifikasi terhadap jawaban yang ditemukan dengan jawaban seluruh siswa di
kelas. Selanjutnya siswa bersama-sama menarik kesimpulan generalisasi berdasarkan hasil penemuannya.
Tahapan-tahapan kegiatan dalam metode discovery ini membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam menemukan jawaban. Hal akan
mengakibatkan siswa termotivasi dalam belajar. Melalui keterlibatan dalam pembelajaran dengan metode discovery, siswa akan lebih mudah mempelajari
dan memahami materi IPS yang banyak menyajikan konsep bersifat abstrak sehingga pada akhirnya prestasi belajar yang diperoleh siswa akan optimal.
38 Adapun bagan kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Penerapan metode discovery pada tahap stimulasi dengan menggunakan
media dan tanya jawab, serta melibatkan siswa dalam keseluruhan kegiatan discovery yaitu stimulasi, perumusan masalah, pengumpulan
data, analisis data, verifikasi, dan generalisasi dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Krebet, Kecamatan
Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. 2.
Penerapan metode discovery yang dengan mengelompokkan siswa secara heterogen pada tahap pengumpulan data dan analisis data dapat
meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Krebet, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo.
Materi IPS Abstrak
Karakteristik Siswa Kelas IV SD
Metode Discovery
Motivasi Belajar IPS Meningkat
Prestasi Belajar IPS Meningkat
39
J. Definisi Operasional Variabel