5 Berdasarkan permasalahan dari hasil pengamatan tersebut, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peran guru dalam kegiatan membaca dan menulis yang memiliki siswa berkesulitan belajar spesifik
dalam kelas reguler. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran-peran guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa
Indonesia aspek membaca dan menulis kelas III di SD Negeri Gadingan Kulon Progo.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan selama proses kegiatan membaca dan menulis pada siswa berkesulitan belajar spesifik kelas III di SD Negeri
Gadingan Kulon Progo, dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain; 1. Ketidakmampuan siswa dalam mengejar ketertinggalan pada kegiatan
membaca dan menulis, sehingga memberikan dampak tidak adanya semangat belajar baik dalam memperhatikan penjelasan guru maupun
saat mengerjakan tugas yang diberikan. 2. Pemahaman guru yang kurang terhadap siswa berkesulitan belajar
spesifik mengenai karakteristik, kemampuan, dan kebutuhan belajar siswa, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan
membaca dan menulis di kelas. 3. Peran atau tindakan guru dalam mengelola kelas khususnya bagi siswa
berkesulitan belajar spesifik dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca dan menulis yang menjadikan siswa pasif
dan berdampak pada hasil belajar yang rendah.
6
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan nomor 3 di atas, penelitian ini membatasi masalah yang diambil yaitu peran guru dalam kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca dan menulis bagi siswa berkesulitan belajar spesifik kelas III di SD Negeri Gadingan Kulon Progo.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah dalam penelitian ini, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peran guru
dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca dan menulis bagi siswa berkesulitan belajar spesifik kelas III di SD Negeri Gadingan
Kulon Progo?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: Untuk mendeskripsikan peran guru dalam kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca dan menulis bagi siswa berkesulitan belajar spesifik kelas III di SD Negeri Gadingan Kulon Progo.
F. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat praktis
a. Bagi guru Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu upaya
dalam memahami tindakan guru dalam mengelola kelas pada kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa berkesulitan
belajar spesifik khususnya dalam aspek membaca dan menulis.
7 b. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan penetapan kebijakan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam
upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu sekolah.
2. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini akan menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khusus, khususnya pada peran guru dalam
kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa berkesulitan belajar spesifik.
G. Batasan Istilah
1. Siswa Berkesulitan Belajar Spesifik Siswa berkesulitan belajar spesifik adalah siswa yang memiliki IQ
normal bahkan di atas rata-rata namun mengalami hambatan dalam satu aspek bidang tertentu dan menonjol pada aspek atau bidang lain karena
adanya disfungsi minimal otak. Siswa berkesulitan belajar spesifik yang dimaksud dalam penelitian ini memiliki hambatan dalam aspek bahasa
yakni membaca dan menulis dan berada di kelas III SD Negeri Gadingan Kulon Progo.
2. Peran Guru Peran guru merupakan tindakan atau serangkaian tingkah laku
yang dilakukan oleh guru kelas dalam memberikan informasi dan pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Peran guru tersebut yaitu peran guru
8 sebagai informator, organisator atau administrator, motivator, inovator,
pengarah atau direktor, fasilitator, dan evaluator. 3. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai proses memperoleh
pengetahuan, informasi,
dan keterampilan
berupa keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, yang
dilakukan dengan adanya interaksi antara guru dan siswa dalam kelas menggunakan berbagai metode sehingga kegiatan belajar berjalan dengan
optimal dan terjadi perubahan tingkah laku yang baik dalam aspek bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia yang dimaksud dalam
penelitian disini yakni dalam aspek membaca dan menulis bagi siswa berkesulitan belajar spesifik kelas III di SD Negeri Gadingan Kulon
Progo.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Siswa Berkesulitan Belajar Spesifik
1. Pengertian Siswa Berkesulitan Belajar Spesifik Siswa berkesulitan belajar spesifik yang dikemukakan oleh
Federal Govermant Smith Tyler, 2010: 159 menjelaskan bahwa ketidakmampuan belajar spesifik berarti gangguan dalam satu atau lebih
dari proses psikologis dasar yang terlibat dalam pemahaman atau dalam menggunakan bahasa lisan atau tertulis, mendengarkan, berpikir,
berbicara, membaca, menulis, mengeja, matematika atau berhitung. Termasuk juga pada kondisi seperti kesalahan persepsi, cedera otak,
disfungsi minimal otak, disleksia, dan aphasia. Sedangkan kondisi yang diakibatkan dari visual, pendengaran, atau ketidakmampuan motorik,
keterbelakangan mental, gangguan emosional, kerugian lingkungan, budaya, atau ekonomi tidak termasuk dalam masalah belajar dari siswa
yang memiliki kesulitan belajar spesifik. Menurut Mercer Pullen 2009: 19 menunjuk pada kondisi yang bersifat heterogen dalam bentuk
kesulitan atau gangguan yang terjadi dalam aspek akademik dan mencakup kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis,
mengeja, dan matematika atau berhitung. Berdasarkan penjelasan dari para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa siswa berkesulitan belajar spesifik merupakan kondisi yang bersifat heterogen dan mengalami gangguan disfungsi minimal otak.