66 tertentu dan para siswa memahaminya karena sudah terbiasa. Selain itu,
subjek merupakan guru yang inovatif dalam memberikan pembelajaran. Hal ini nampak dari penggunakaan media pembelajaran yang digunakan,
seperti pengeras suara agar siswa dapat membaca dengan nyaring tanpa perlu menggunakan pengeras suara yang disiapkan sebagai konsekuensi
bagi siswa yang membaca dengan suara pelan, atau membantu siswa agar membaca dengan semangat dengan menggunakan pengeras suara
tersebut.
2. Siswa Berkesulitan Belajar Spesifik
Terdapat dua subjek siswa berkesulitan belajar spesifik yang ada di kelas III SD Negeri Gadingan, yaitu:
a. Identitas Subjek 1 Nama
: AH Jenis kelamin
: Laki-laki Usia
: 11 Tahun Kelas
: 3 SD AH adalah siswa yang tidak naik ke kelas 4 pada tahun ajaran
20152016 dan merupakan salah satu siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata bawah. Berdasarkan hasil tes CPM pada
tahun 2015 yang dilakukan oleh Lab PLB UNY menunjukkan bahwa AH menunjukkan Grade II- yang mempunyai kecerdasaran di atas
rata-rata bawah. AH merupakan siswa berkesulitan belajar spesifik dengan kategori kesulitan belajar menulis. Berdasarkan informasi
67 dari guru kelas, AH kesulitan dalam menuliskan fonem konsonan
rangkap seperti ng dan ny. Menghilangkan huruf yang mengandung dua konsonan bilabial m,b,p saat menulis dengan didikte seperti
pada kata kambing siswa menulis kabing. Jarang mengerjakan
tugas tepat waktu terlebih yang berhubungan dengan menulis, baik menulis dengan didikte maupun menulis dengan menyalin di buku
atau papan tulis. Secara sikap dan perilaku, berdasarkan informasi dari guru
kelas, AH merupakan siswa yang tidak belajar dari pengalaman sebelumnya dan melakukan kesalahan berulang-ulang. Tidak dapat
duduk diam dan tidak memperhatikan. Sering mengeluh capek saat pelajaran sedang berlangsung. Secara sosial AH merupakan siswa
yang mudah bersosialisasi dengan teman-temannya. AH merupakan siswa yang jail dan sering mengganggu teman sekelasnya.
b. Identitas subjek II Nama
: AT Jenis kelamin
: Laki-laki Usia
: 11 Tahun Kelas
: 3 SD AT merupakan salah satu siswa yang memiliki kecerdasan
rata-rata atas. Berdasarkan tes CPM yang dilakukan oleh Lab PLB UNY pada tahun 2015, AT menunjukkan Grade III+ yang memiliki
kapasitas intelektual rata-rata atas. AT merupakan siswa berkesulitan
68 belajar spesifik dengan kategori kesulitan membaca permulaan.
Berdasarkan informasi dari guru kelas, siswa kesulitan dalam membuat jarak spasi huruf atau kata. Menghilangkan huruf dalam
kata saat membaca, seperti pada kata punya siswa membaca puya.
Membaca masih terbata-bata atau mengeja. Mampu memahami isi bacaan dengan didikte dengan satu paragraf sederhana. Mampu
menyalin dengan melihat buku atau papan tulis. Secara sikap dan perilaku, berdasarkan informasi dari guru
kelas, AT merupakan siswa yang tidak belajar dari pengalaman sebelumnya dan melakukan kesalahan berulang-ulang. Tidak dapat
duduk diam dan tidak memperhatikan. Kurang mandiri dalam mengikuti instruksi. Secara sosial AT merupakan siswa yang mudah
bersosialisasi dengan teman-temannya. AT termasuk dalam siswa yang bertutur kata sopan.
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di ruang kelas III SD Negeri Gadingan Kulon Progo pada jam pelajaran Bahasa Indonesia yakni seminggu 3 kali pertemuan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan menggunakan panduan observasi
untuk mempermudah pengambilan data dengan tujuan agar informasi yang didapatkan mengenai peran guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
sesuai dengan panduan yang telah disusun sebelumnya dan tidak