69 menyimpang. Kegiatan observasi dilaksanakan saat pelajaran Bahasa
Indonesia berlangsung di kelas III sebanyak 8 kali pertemuan. Pengumpulan
data dengan
teknik wawancara
dilaksanakan menggunakan panduan wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
akan diajukan kepada subjek penelitian yakni guru kelas. Sedangkan, dokumentasi dilakukan dengan mencari informasi atau data yang berupa
tulisan, foto atau gambar yang dapat menunjang kelengkapan data yang diperoleh.
1. Deskripsi Peran Guru Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Beberapa peran guru kelas dalam pembelajaran yakni peran guru sebagai informator, organisator atau administrator, motivator, inovator,
pengarah atau direktor, fasilitator, dan evaluator. Berdasarkan observasi dan wawancara, diperoleh hasil mengenai peran-peran guru kelas dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa berkesulitan belajar spesifik.
a. Peran guru sebagai informator
Berdasarkan observasi dan wawancara, diperoleh data mengenai peran guru sebagai informator yakni guru menerangkan
materi pelajaran secara klasikal, dengan kata lain sama dengan siswa reguler lainnya dan tidak ada perbedaan cara mengajar guru antara
siswa berkesulitan belajar spesifik dan siswa reguler. Materi pelajaran diberikan dengan mengajak siswa aktif dalam pembelajaran. Hal ini
nampak salah satunya pada materi membaca teks dialog, guru
70 mengajak siswa untuk memerankan masing-masing tokoh yang ada,
termasuk siswa AH dan AT ikut serta dalam pembacaan teks dialog. Berdasarkan wawancara oleh guru kelas, materi pelajaran yang
diberikan untuk siswa dengan kesulitan belajar spesifik sama dengan siswa reguler lainnya. Hal ini karena menurut guru kelas, siswa AH
dan AT merupakan siswa reguler yang memiliki IQ normal sehingga materi yang diberikan secara keseluruhan sama. Seperti yang
dikatakan oleh guru kelas, sebagai berikut: “Ya, materi yang diberikan sama dengan siswa reguler. Cuma
AH dan AT emang lamban dalam mengerjakan tugas. Butuh waktu yang lama. Kalo jumlah soal atau pemberian materi
sama aja.”
Penyampaian materi pelajaran diselingi dengan bernyanyi sesuai tema materi. Hal ini membuat fokus siswa dalam belajar
kembali, karena siswa AH dan AT lebih banyak bermain sendiri atau melamun saat pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam
membaca dan menulis. Kegiatan apersepsi, guru selalu memberikan informasi mengenai materi yang akan diberikan. Selain menjelaskan
mengenai materi yang akan dipelajari, guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama mengenai materi. Sehingga, pada kegiatan inti
pembelajaran para siswa mengetahui mengenai pelajaran yang akan dipelajari. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan
kesempatan siswa yang belum memahami mengenai materi yang telah disampaikan. Hal ini selalu dilakukan oleh guru kelas untuk
memastikan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.