Perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

86 Guru mencari cerita dari internet sebagai sumber belajar untuk materi menulis isi cerita dengan kata-kata sendiri. Guru membacakan cerita tersebut, siswa diminta mendengarkan dan menyimak isi cerita tersebut. Selanjutnya, siswa menulis cerita dengan kata-kata sendiri sesuai dengan yang guru bacakan. Pada materi menulis, siswa berkesulitan belajar tidak mau menulis tugas yang guru berikan. Hal ini karena siswa tidak diberi salinan cerita yang juga berlaku untuk semua siswa reguler sebagai sumber belajar dalam menulis cerita. Pada saat siswa sudah mulai menulis, siswa hanya menulis 2 kalimat dan selebihnya siswa hanya bermain dan menolak untuk melanjutkan menulis cerita. Mencermati pendapat Syaiful Bahri Djamarah 2005: 43 bahwa guru hendaknya dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Informator yang baik adalah guru yang mengerti kebutuhan anak didik dan mengabdi untuk anak didik. Dengan kata lain, meskipun guru belum memberikan materi yang disesuaikan dengan siswa berkesulitan belajar, guru memberikan informasi mengenai materi pelajaran dengan penyampaian yang menarik semangat belajar siswa. Pembelajaran dengan materi menulis sesuai dengan EYD dilakukan dengan sistem kompetisi. Sistem kompetisi disini artinya siswa dibagi dalam dua kelompok besar dan berebut poin bintang sebagai hadiahnya. Masing- 87 masing kelompok diwakilkan satu siswa untuk menulis di papan tulis secara bergiliran sampai 6 babak. Hal ini membuat semua siswa khususnya siswa berkesulitan belajar spesifik tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain menulis sesuai dengan EYD, guru dan siswa bersama-sama membaca tulisan yang telah peserta tulis di papan tulis. Siswa AH dan AT mendapat giliran sebagai peserta. Siswa AH, menulis dengan semua huruf kecil namun kalimat yang ditulis tidak ada kesalahan ada penulisan karena didikte oleh kelompok. Meskipun guru secara keseluruhan menggunakan metode drill dalam mengajar, membuat suasana belajar di kelas menyenangkan dan menarik minat siswa untuk belajar, dan membuat siswa aktif. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Supardi 2013: 92 yakni guru harus melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran baik aspek fisik maupun mental secara bermakna dengan melakukan berbagai kegiatan dan pengalaman belajar Peran guru selanjutnya yaitu sebagai organisator atau administrator. Guru menggunakan Kurikulum 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Rencana Program Pembelajaran RPP yang digunakan untuk siswa berkesulitan belajar spesifik sama dengan siswa reguler lainnya. Dari wawancara yang dilakukan, penggunaan kurikulum dan RPP yang sama dengan siswa reguler lainnya adalah karena siswa AH dan AT tidak termasuk dalam daftar siswa berkebutuhan khusus. Hal ini berbeda seperti yang dikemukakan oleh Budiyanto 2009: 19 yaitu

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN ALFABET UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BERKESULITAN BELAJAR SPESIFIK DI SEKOLAH DASAR

2 64 18

PENANGANAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 4 26

PERAN GURU DALAM MEMBIMBING ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SDN DLEPIH I KECAMATAN Peran Guru Dalam Membimbing Anak Berkesulitan Belajar Matematika Pada Siswa Kelas III SDN Dlepih I Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri.

0 4 16

PERAN GURU DALAM MEMBIMBING ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SDN DLEPIH I KECAMATAN Peran Guru Dalam Membimbing Anak Berkesulitan Belajar Matematika Pada Siswa Kelas III SDN Dlepih I Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri.

0 2 15

EFEKTIVITAS PERMAINAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASIBELAJAR PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA EFEKTIVITAS PERMAINAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 1 14

PENDAHULUAN EFEKTIVITAS PERMAINAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 1 6

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

0 2 154

PENERAPAN AKOMODASI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI JAGAMANGSAN 1 BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA.

1 16 175

LAYANAN GURU BAGI SISWA LAMBAN BELAJAR DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GADINGAN WATES.

0 0 189

Anak dengan Berkesulitan Belajar sebuah

0 2 44