54 | P a g e
Selain struktur komunikasi dan koordinasi, ada beberapa peraturan yang memberikan dasar bagi kebijakan pendanaan terkait dengan perubahan iklim, diantarnya adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara: memuat tentang
pembiayaan kegiatan pembangunan nasional dan daerah. Implikasinya pada penyusunan rencana keuangan berupa anggaran untuk keuangan nasional dan daerah yaitu APBN dan
APBD.
2. Undang-Undang Nomor 252004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional:
memuat mengenai asas, ruang lingkup, penyusunan, penetapan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan nasional dan daerah.
3. Peraturan Pemerintah No.22006 tentang Pedoman Proses Pinjaman dan atau
Persetujuan Grant dan Anak Perusahaan Pengaturan tentang Pinjaman dan atau Hibah: memuat kewenangan melakukan pinjaman luar negeri, sumber, jenis dan persyaratan
pinjaman, perencanaan dan pengadaan pinjaman hibah luar negeri, pelaksanaan dan penatausahaan pinjaman dan atau hibah luar negeri.
4. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Ketua BAPPENAS
No 052006 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pengajuan Proposal dan Menilai Proyek yang didanai oleh Pinjaman Eksternal danatau Hibah: memuat ketentuan mengenai
sumber pendanaan luar negeri.
5. Keputusan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Nomor PER-67PB2006 tentang
Tata Cara Pendaftaran dan Pengesahan Hibah Luar Negeri Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mendanai kegiatan pengurangan emisi di
daerahnya melalui dana APBD. Kegiatan pengurangan emisi ini harus dilakukan dahulu, kemudian mereka dapat mengusulkan kegiatan mitigasi ke Bappenas untuk dilihat apakah bisa
masuk ke dalam NAMAs. Setelah dikaji oleh pemerintah pusat maka dapat diputuskan apakah kegiatan daerah tersebut dapat memperoleh pendanaan dari pusat. Daerah harus memberikan
kontribusi berupa pengurangan emisi dahulu untuk target pengurangan emisi secara nasional yaitu 26.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam merumuskan kebijakan pendanaan untuk kegiatan pengurangan emisi gas rumah kaca, yaitu:
1. Melakukan penghitungan biaya mitigasi,
2. Mengidentifikasi sumber dana,
3. Merumuskan strategi pendanaan.
4.2 Perhitungan Biaya Mitigasi
Dalam analisis ekonomi, biaya mitigasi dihitung sebagai perbedaanselisih dalam biaya didefinisikan dalam unit moneter antara situasi referensi dan yang terbaru dicirikan secara lebih
rendah.
In any economic analysis, the cost of mitigation is calculated as a difference in costs defined in monetary units between a reference situation and a new one cha racterized by
55 | P a g e
lower.
Konsep biaya dalam pedoman didefinisikan berdasarkan tradisional-manfaat biaya analisis seperti yang diterapkan dalam pedoman internasional untuk penilaian proyek. Dua unsur
penting dalam definisi biaya mitigasi adalah: bagaimana biaya dihitung and apakah biaya dilaporkan dalam jumlah keseluruhan gross atau
net of some of the ancillary benefits of policies to reduce emissions.
Konsep Biaya Mitigasi
Dalam setiap analisis ekonomi, biaya mitigasi dihitung sebagai selisih biaya didefinisikan dalam unit moneter antara referensi dan situasi yang baru yang ditandai dengan emisi rendah. Pada
konsep biaya mitigasi kriteria pengukuran yang dipilih untuk mewakili biaya akan tergantung pada tingkat dan tujuan pengukuran. Pertama, harus dibedakan terlebih dahulu antara biaya
marjinal misalnya, biaya tambahan
incremental cost
untuk menghilangkan tambahan ton karbon atau yang tambahan setara, total biaya jumlah semua biaya marjinal, dan biaya rata-rata total
biaya dibagi dengan jumlah dihapus. Sebagai contoh, biaya marjinal mengurangi emisi oleh ton tambahan mungkin sangat tinggi dalam skenario yang diberikan, sedangkan biaya total dan rata-
rata kebijakan pengurangan emisi yang relevan mungkin sangat rendah atau bahkan negatif. Sebelum membandingkan hasil apapun, perhatian harus diberikan dengan cara target
pengurangan ditetapkan, karena ini mempengaruhi arti mereka. Mengingat pertumbuhan yang diharapkan dalam emisi baseline di masa depan, pengurangan persentase tertentu dari tahun
dasar biasanya menyiratkan pengurangan total jauh lebih besar dari penurunan persentase yang sama dari skenario baseline masa depan.
Setiap tindakan yang dilakukan untuk memitigasi perubahan iklim dapat memindahkan sumber daya ekonomi dari alternatif. Penilaian mitigasi berupaya untuk menghitung nilai dari sumber
daya ini menggunakan teknik analisis biaya-manfaat Biaya
incremental
dihitung pada baseline “
no action
”. Perhitungan mencoba memasukkan semua biaya, tetapi perlu difikirkan opsi teknologi termasuk tindakan efisiensi energi, yang mungkin memiliki biaya negatif dalam hal
manfaat ekonomi, misalnya. Juga mungkin tidak masuk diakal untuk membuat rincian biaya untuk tindakan non teknis yang meliputi berbagai opsi pada tingkat sosial. Contoh dari jenis
tindakan ini termasuk di dalamnya kampanye untuk mendorong public mengurangi pemborosan energi atau upaya untuk mengembangkan lingkungan perkotaan yang mengurangi energi secara
intensif. Kedua jenis tindakan ini disebut sebagai tindakan “
no regrets
”.
22
Selain menghitung biaya dapat juga tindakan mitigasi menghitung biaya dari karbon yang dihemat atau
Saved Carbon
Cost
CSC, yaitu perhitungan yang digunakan untuk melaporkan dan membandingkan biaya dari opsi mitigasi GRK, dengan rumus:
22
tC NPE
NPV tC
CSC
j i
56 | P a g e
NPV = net present value dari opsi dengan discount rate i NPE = net present value, atau jumlah diskonto emisi E pada tingkat diskonto j
= selisih antara opsi mitigasi dan referensi baseline
Untuk menghitung biaya mitigasi kegiatanproyek dapat dilakukan dengan pendekatan: 1 Cost Benefit Analysis,
2 Cost effectiveness Analysis 3 Multi Attribute Analysis
1 Cost-Benefit Analysis
Cost-benefi analysis,
menghitung alternatif biaya dan manfaat dalam istilah ekonomi dan memilih aksi mitigasi yang memiliki manfaat tertinggi. Ide dasar dari metode ini adalah untuk
mengukur semua dampak negatif dan positif projek dalam bentuk biaya dan manfaat moneter. Analisis ini menjadi kerangka analitis yang dapat membantingkan konsekuensi dari alternative
tindakan kebijakan yang didasarkan pada kuantitatif bukan kualitatif. Agar tindakan mitigasi dapat terpilih maka biaya tindakan harus lebih rendah dari manfaat yang diberikan. Tujuan dari
cost benefit analysis adalah untuk mengukur dampak proyek tersebut dalam satuan unit yang dapat dibandingkan. Istilah biaya di sini menunjukkan dampak negatif sementara manfaat untuk
menunjukkan dampak positif.
Harga pasar digunakan sebagai nilai dasar dengan asumsi pasar merefleksikan keterbatasaan sumber daya. Disarankan juga untuk kasus tertentu menggunakan
shadow prices
. Shadow prices digunakan untuk merefleksikan harga yang terjadi pada pasar sempurna. Kriteria untuk
menerima atau menolak kegiatan mitigasi adalah sebagai berikut: 1.
Perhitungan biaya dan manfaat untuk kegiatan perubahan iklim tidak mudah dilakukan karena dampak perubahan iklim sulit untuk dimasukkan nilainya, misalnya: ekosistem
dan kesehatan manusia. Sulit juga untuk mengetahui preferensi generasi mendatang, yang mempengaruhi penilaian biaya dan manfaat DeCanio, 2007:4.
23
2. Kriteria standarnya adalah prinsip kompensasi. Menurut prinsip kompensasi, asalkan
mereka yang memperoleh manfaat dari proyek memberikan kompensasi kepada yang kalah, maka masih ada yang tersisa, sehingga hasilnya adalah tambahan kesejahteraan
yang tidak ambigu.
Biaya-manfaat menyeimbangkan biaya marjinal untuk mengendalikan emisi GRK dibandingkan dengan adaptasi pada perubahan iklim
.
Dalam pendekatan ini setiap hambatan pada aktivitas manusia ditampilkan secara jelas dan
costed out
. Model dari pendekatan ini termasuk representasi dari kerusakan iklim, yang merepreseantasikan kerugian ekonomi sebagai fungsi
dari rata-rata suhu permukanaan global, tetapi
disaggregating kerusakan total pada komponen
23
Stephen J. DeCanio, 2007 Reflections on Climate Change, Economic Development, and Global Equity, USA
57 | P a g e
pasar dan non pasar.
Model ini walau memiliki keterbatasan, tetapi dapat digunakan untuk menghitung strategi pengendalian optimal.
Hasil yang berhubungan dengan optimal CO, tingkat pengendalian emisi persentase pengurangan emisi relatif terhadap emisi baseline dan pajak karbon ekuivalen dengan biaya
marginal dari pengurangan emisi karbon yang efisien pada dekade ke depan sangat bervariasi. Menurut model ini semakin tinggi biaya pengendalian, estimasi kerusakan rendah, dan tingginya
tingkat diskonto akan mengurangi tingkat pengendalian yang optimal, dimana biaya pengendalian menjadi lebih rendah bila estimasi kerusakan lebih tinggi dan tingkat diskonto
rendah dapat menuju pada tingkat pengendalian yang lebih tinggi. Contohnya apabila pengembangan teknologi baru sanagt responsif pada tingkat pengendalian, biaya pengendalian
rendah yang terjadi dalam suatu masa, dan tingkat pengenalian optimal tinggi akan berlaku. Dalam analisis biaya-manfaat, yang menjadi unitnya adalah moneter, non-moneter dan
intangible, isu penting dalam analisis adalah: tingkat dinskonto
discount rates,
biaya peluang
opportunity cost
dan efek multiplier.
Discount Rate
Tingkat diskonto merupakan laba atas investasi yang dibutuhkan untuk membenarkan pengeluaran langka sekarang daripada masa depan. Dalam hal ekonomi perubahan iklim, ada
orang yang berpendapat bahwa masa manfaat yang diberikan oleh pengurangan gas rumah kaca harus didiskontokan pada tingkat yang sama dengan laba rata-rata pada investasi sektor swasta
khas Nordhaus, 1994. Demikian pula, beberapa pihak berpendapat bahwa bobot yang sama harus melekat pada kesejahteraan baik generasi sekarang dan mendatang. Para ekonom telah
lama mengakui bahwa penggunaan tingkat diskonto rendah misalnya 1 persen mendukung langkah-langkah agresif untuk menstabilkan iklim global.
2 Cost effectiveness analysis
Analisi efektifitas biaya merupakan analisis biaya-manfaat khusus dimana semua biaya dari proyek portofolio dihitung dalam hubungannya dengan tujuan kebijakan. Tujuan kebijakan
merepresentasikan manfaat dari project dan dampak lain diukur sebagai biaya positif atau negatif biaya negatif, dengan pengecualian manfaat dari tujuan kebijakan, akan berkorespondensi
dengan manfaat kebijakan. Tujuan kebijakan memberikan arahan untuk tujuan pengurangan emisi GRK. Hasil dari analysis dapat berbentuk biaya ton dari pengurangan emisi GRK.
Efektifitas biaya
,
memilih tingkat kinerja yang diinginkan, serta memilih opsi untuk mencapai tingkatan tersebut dengan biaya terrendah. Analisis efektifitas biaya
dapat membantu memilih opsi, tetapi berbeda dengan kriteria biaya-manfaat, tidak dapat mengindikasikan apakah opsi
tersebut layak digunakan atau tidak. Kriteria efektifitas biaya menyangkut perbandingan dari aliran biaya akhir dan pengurangan
emisi GRK yang terjadi pada titik yang berbeda pada suatu waktu. Aliran biaya dapat dibandingkan melalui
Net Present Value NPV:
58 | P a g e
Dimana
i
adalah tingkat bunga dan
C
t
adalah biaya waktu,
t.
Pengurangan emisi GRK terjadi pada titik yang berbeda dalam suatu waktu sama dengan biaya. Oleh karena itu, nilai waktu yang spesifik dari pengurangan memiliki implikasi utama untuk
menghitung biaya pengurangan emisi GRK. Terdapat ketidakpastian tinggi mengenai kerusakan perubahan iklim dan menjadi sulit untuk menentukan nilai khusus waktu untuk mengurangi
emisi. Oleh karena itu, digunakan pendekatan yang sederhana dimana pengurangan emisi di diskonto dengan tingkat diskonto yang sama dalam formula diatas. NPV kemudian dapat
dihitung sebagai:
Biaya dapat direpresentasikan sebagai biaya levelised dimana biaya annual –pengurangan emisi
GRK- ditransformasikan menjadi aliran
annual
konstan dalam investasi masa hidup. Proyek mitigasi yang memiliki konstanta pengurangan emisi
annual
dapat langsung dibandingkan dengan biaya
levelised
pada titik dalam suatu waktu. Biaya total
levelised
C dari projek yang
dapat dihitung dengan formula:
Dan levelised pengurangan emisi GRK dapat dihitung:
Levelised cost dimana investasi I
i
menjadi lebih menarik dibandingkan investasi I
2
apabila levelised cost I
1
per unit pengurangan GRK lebih kecil dibandingkan levelised cost I
2
per unit pengurangan emisi GRK. Biaya
levelised
harus dihitung untuk
lifetime investment
, dengan inclusi dari nilai terminal untuk investasi jangka panjang.
Biaya penuh ekonomi dari project dan tidak hanya biaya financial langsung, mengukur efektifitas biaya yang dapat diformulasikan
C
full
= CE Dimana C dan E dapat berupa NPV atau Levelised Costs.
Ada beberapa indikator dari efektifitas biaya: 1.
Biaya initial per ha dan per tC • Termasuk biaya initial costs.
59 | P a g e
• Tidak termasuk
future discounted investments
yang diperlukan untuk periode rotasi • Dapat memberikan informasi yang berguna untuk sumber daya yang diperlukan pada
saat permulaan untuk menjalani proyek. 2.
Present value of cost per ha per tC • Jumlah dari biaya permulaan
initial cost
dan nilai diskounted sebagai investasi masa depan dan biaya recurring selama lifetime dari proyek.
• Untuk rotasi proyek, yang diasumsikan bahawa biaya rotasi akan dibayarkan oleh pendapatan dari rotasi sebelumnya.
• Juga disebut dengan biaya endowment karena memberikan estimasi dari present value sumber daya yang diperlukan untuk memelihara proyek selama durasi proyek.
3. Net Present Value NPV per ha per tC.
• Menyediakan manfaat non-karbon dari net discounted value yang diperoleh dari proyek.
• Untuk perkebunan dan hutan, harus positif pada discount rate harus reasonable • Untuk opsi seperti perlindungan hutan, indicator NPV harus positif apabila manfaat
tidak langsung dan nilai hutan dimasukkan, keduanya menjadi subyek dari evaluasi yang kontroversial.
• Perhitungan yang berbeda diperlukan tergantung skema implementasi proyek. 4.
Manfaat dari Reducing Atmospheric Carbon BRAC • Indikator ini merupakan estimasi dari net manfaat pengurangan karbon emisi
atmospheric dibandingkan net pengurangan emisi. • Indikator juga menjelaskan NPV dari proyek dalam hal jumlah karbon atmospheric
yang dikurangi, memperhitungkan waktu pengurangan emisi dan atmospheric residence of the emitted carbon.
• Formulasi dari indikator bervariasi dengan rate dimana kerusakan ekonomi kemungkinan meningkat.
3 Multi atribut analisis
Multi atribut analisis merupakan teknik untuk mengintegrasikan indikator-indikator kuantitatif yang berbeda pada kerangka pengambilan keputusan dengan menggunakan skor dan bobot. Ide
dasar analisis ini adalah untuk mendefinisikan kerangka kerja yang menggabungkan parameter- parameter pengambilan keputusan dan nilai pada analisis kuantitatif tanpa memberikan nilai
moneter kepada semua parameter. Contoh dari parameter yang dapat menjadi perdebatan dan sulit diukur adalah nilai moneter dari dampak kesehatan manusia, ekuitas dan kerusakan
lingkungan yang tidak bisa diatasi. Jadi pada analisis multi atribut keputusan diambil berdasarkan beberapa tujuan. Fokusnya adalah pada identifikasi kriteria pengambilan keputusan
60 | P a g e
pada atribut dan pembobotan untuk menghitung dan mengevaluasi pertukaran antara criteria yang berbeda. Meier dan Munasingh 1994 memberikan lima langkah dalam analisis ini:
1. Pemilihan dan definisikan atribut-atribut, misal A
i
i=1…N dipilih untuk merefleksikan tujuan perencanaan yang penting.
2. Kuantifikasi dari tingkatan A
ij
dimana atribut
I
diestimasikan untuk setiap
J
alternative. 3.
Penskalaan atribut dimana tingkatan atribut dapat diterjemahkan ke dalam pengukuran nilai,
V
i
A
ij
juga dikenal sebagai fungsi nilai atribut. Kadang dikombinasikan dengan prosedur normalisasibiasanya dari skala 0 sampai 1 dimana nilai terrendah atribut adalah
0, atribut tertinggi nilainya 1. 4.
Pemilihan bobot w
1
untuk setiap atribut. 5.
Penentuan dan aplikasi dari aturan pengambilan keputusan, yang amalgamates informasi menjadi satu nilai keseluruhan atau ranking dari opsi yang tersedia atau yang mengurangi
sejumlah opsi. Aturan pengambilan multi atribut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dimana w
i
adalah bobot dan V
i
A
i
adalah fungsi nilai dari atribut A
i
. Salah satu elemen yang paling kompleks dalam rancangan analisis multi atribut adalah seleksi
atribut. Walau kelihatannya bagus untuk memilih dan mengevaluasi sebanyak mungkin atribut, tetapi hal ini belum tentu menjadi dasar yang baik dalam pengambilan keputusan. Atribut harus
dipilih secara hati-hati didasarkan pada metodologi yang konsisten dan pertimbangan praktis. Beberapa isu utama metodologi berhubungan dengan double accounting, kebebasan nilai,
proliferation of attributes dan kepentingan atribut dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan Meier dan Munasinghe, 1994. Selain itu atribut harus dapat diukur dan
diprediksikan.
Penentuan atribut bobot merupakan isu yang sulit. Terdapat beberapa metodologi yang berbeda sebagai kerangka untuk menentukan bobot. The assignment dari nilai moneter pada dampak
project merupakan salah satu metodologi dari penentuan bobot. Sumber informasi adalah preferensi konsumen yang ada di pasar. Metodologi lainnya merancang system untuk membuka
preferensi berdasarkan wawancara dari pengambilan keputusan, stakeholder atau expert.
61 | P a g e
Sumber: Situmeang in ICCSR 2010
Gambar 4.3 Aplikasi Metode untuk Menghitung Biaya Pengurangan Emisi
Pemilihan skenario prioritas masing-masing sektor dilakukan atas dasar pengurangan emisi gas rumah kaca yang potensial secara keseluruhan, biaya mitigasi dan selaras dengan tujuan
pembangunan sektor. Jumlah pengurangan emisi gas rumah kaca diberikan dalam angka kumulatif untuk menunjukkan potensi mitigasi lengkap. Biaya tindakan berbeda secara
signifikan di seluruh sektor, sehingga peringkat menjadi perlu dalam rangka untuk menimbang dampak terhadap perekonomian terhadap prestasi dalam hal pengurangan emisi gas rumah kaca.
Tabel menggambarkan opsi mitigasi sesuai dengan dua kriteria utama, jumlah keseluruhan emisi gas rumah kaca berkurang dan pengurangan biaya referensi tahun 2020.
Analisis Biaya Mitigasi GRK
Analisis biaya harus konsisten antara tingkatan dan memberikan informasi yang sesuai kepada pembuat kebijakan. Analisis biaya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Analisis makroekonomi harus didasarkan pada target gas rumah kaca dan program harus
melihat pada implikasi memenuhi target tersebut dan melaksanakan program tersebut dengan berbagai instrumen kebijakan ekonomi makro.
Teknologi Rendah Karbon
Teknologi Konvensional
Biaya tetap, biaya OM, Konkutsumsi energi,
Lifetime Biaya Tetap, biaya OM,
Konsumsi Energi, Lifetime
Biaya annual Teknologi
Emisi CO
2
Pengurangan emisi CO2 tC
Biaya AbatementtC
Biaya tambahan Emisi
CO
2
Biaya annual Teknologi
Faktor CO
2
emisi Harga energi,
Tingkat suku bunga
Biaya tetap = Biaya O M = yr
Biaya energi = yr Tingkat suku bunga =
Service Lifetime = yr
62 | P a g e
b. Analisis sektoral harus mengikuti dari analisis ekonomi makro, yang akan
mengidentifikasi variabel kebijakan umum untuk semua sektor. Sektor kebijakan dan program investasi harus konsisten dengan analisis ekonomi makro yang lebih luas
c. Analisis tingkat proyek hanya harus mencakup proyek-proyek yang merupakan bagian
dari solusi dilemparkan oleh analisis sektoral. Meskipun biaya yang muncul dari penyelidikan yang lebih rinci mungkin berbeda dari perkiraan analisis tingkat yang lebih
tinggi, himpunan keseluruhan proyek harus dalam perencanaan sektoral. Demikian juga emisi baseline untuk evaluasi proyek harus konsisten dengan orang-orang untuk evaluasi
sektoral.
Tabel 4.1 Kerangka Kerja dari Model untuk Menghitung Biaya Mitigasi
Tingkat Baseline
Tujuan Pilihan
Metode Output
Isu Biaya
Makro Perkiraan
emisi GRK di tingkat
makro Target emisi
regional Bagaimana
pengurangan diukur
Makro ekonomik dan
kebijakan sektoral,
Mendefinisikan rangkaian opsi
sebagai set S1. CGE model
Makro ekonomi
model Biaya
Kumulatif yang berhubungan
dengan sekto dan proyek
yang dapat diidentifikasi
Hubungan Discounting ke
tingkatan rendah
Pengukuran makroekonomic
modeling dampak
Perlakuan terhadap Dividen ganda dan
tujuan
Sektor Proyek
pada tingkat
sektor
contoh: Energi,
Kehutanan Target
pengurangan emisi untuk
sektor Program
investasi sektoral dan
Kebijakan. Mendefinisikan
rangkaian opsi sebagai S2
S2 δS1.
Kebijakan mitigasi
Integrasi sektoral
model untuk mitigasi
Biaya terendah NPV termasuk
biaya sekunder dan manfaat
Discounting Perlakuan terhadap
biaya dan manfaat tidak langsung.
Perlakuan tentang biaya bersama
Perlakuan dari opsi no-regrets
Proyek Disagregat
dari kebijakan
sektor Implementsi
kebijakan program
investasi Isu rancangan
program dan kebijkan.
Definisikan rangkaian opsi
mitigasi, kebijakan dan
investasi Metode
Appraisal Proyek
Biaya Net dari opsi temasuk
NPV, juga biaya dan
manfaat sekunder
Discounting Definisi dan
penggunaan harga bayangan, termasuk
modal, biaya gabungan
Biaya Ekonomi Biaya keuangan.
Perlakuan terhadap biaya eksternal.
63 | P a g e
4.3 Sumber-sumber Pendanaan