Sumber-sumber Pendanaan Mekanisme Pendanaan Kegiatan Pengurangan Emisi GRK

63 | P a g e

4.3 Sumber-sumber Pendanaan

Rencana aksi daerahusulan program wajib disusun oleh pemerintah provinsi dengan dana dari APBD. Selanjutnya RAD usulan programpengurangan emisi GRK di tingkat provinsi diajukan ke pusat dan apabila terpilih untuk masuk ke dalam NAMAs, maka dana untuk program tersebut akan berasal dari pemerintah pusat. Dana tersebut akan berasal dari APBN program 26 atau dari bantuan internasional program 41. Gambar 4.4 Peranan Rencana Aksi Daerah Terhadap NAMAs RAD GRK dapat dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD. Departemen Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah telah bergabung dengan Badan Perencanaan Nasional BAPPENAS untuk mengarahkan dan menjadwal perencanaan pembangunan daerah, sedangkan Ditjen BAKD di Departemen Dalam Negeri bersama dengan Departemen Keuangan adalah lembaga yang mengontrol alokasi anggaran untuk pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang antara lain: UU no. 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, UU No.26 tahun 2007 tentang rencana tata ruang, UU no 17 tahun 2003 tentang Keuangan Nasional, UU No.17 tahun 2004 tentang Ratifikasi Protokol Kyoto pada Kerangka RAD usulan program Pengurangan Emisi GRK Diajukan kepada Pemerintah Pusat BAPPENAS BAPPENAS memeriksa dan memutuskan YA, masuk ke dalam NAMAs Tidak, masuk ke dalam NAMAs Pendanaan dari Pemerintah Pusat APBN Dapat di danai dari Pemerintah Provinsi APBD 64 | P a g e Kerja Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 72, Transaksi Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4403, juga UU no. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan. Mereka merupakan dasar untuk perencanaan pembangunan daerah seperti dalam UU no. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Pengembangan RPJMN didasarkan pada RPJP, di mana Kementerian Departemen nasional mengembangkan KL renstra relevan dengan RPJMN, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi mereka. SKPD juga mengembangkan Renstra SKPD berdasarkan RPJMD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi mereka. Rancangan anggaran juga mengikuti kegiatan yang tercantum dalam RPJMD. Rencana pengembangan biasanya terdiri dari anggaran yang diusulkan untuk program tercantum dalam rencana, oleh karena itu salah satu sumber keuangan untuk pengurangan emisi gas rumah kaca adalah anggaran Provinsi. Pembiayaan melalui anggaran pemerintah ini terkait dengan aksesibilitas dan kemampuan provinsi dalam APBD dan dana PAD, karena itu tidak semua provinsi memiliki jumlah besar anggaran untuk menutup program bergantung pada sektor program lembaga. Namun investasi dalam kegiatan pengurangan emisi gas rumah kaca diperlukan untuk memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan pada tingkat provinsi. Anggaran pemerintah provinsi terdiri dari pendapatan, pengeluaran, dan investasi. Pendapatan yang dihasilkan dari Pemerintah Provinsi Pendapatan Asli PAD, Dana Perimbangan, dan lain-lain. PAD yang dihasilkan melalui inisiatif dan kinerja fiskal pemerintah Provinsi yang sejauh ini masih memberikan kontribusi kecil terhadap APBD. Dana Perimbangan didirikan sebagai mekanisme untuk membatasi kesenjangan antara daerah kaya dan miskin. Hal ini untuk mendistribusikan pendapatan kaya ke wilayah miskin melalui pajak, kebijakan pajak non, serta subsidi. Dana Perimbangan terdiri dari bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, Dana Alokasi Umum DAU, dan Dana Alokasi Khusus DAK. 65 | P a g e

Bab 5 Substansi RAD GRK