PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan dalam jutaan
Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of March 31, 2013 and December 31, 2012
Expressed in thousands of US Dollar and in
million Rupiah, Unless Otherwise Stated
154
33. KEBIJAKAN DAN
TUJUAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN lanjutan 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued MANAJEMEN RISIKO lanjutan
RISK MANAGEMENT continued c. Risiko kredit
c. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal
memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan.
Kelompok Usaha
melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga
yang diakui dan kredibel. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan
yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to discharge its obligation
and will incur a financial loss to other party. The Group is exposed to credit risk arising
from the credit granted to their customers. The Group trades only with recognized and
creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on
credit terms are subject to credit verification procedures.
Sebagai tambahan. jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko
piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur
adalah sebesar
nilai tercatat
sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7 dan 14. Tidak ada risiko kredit yang terpusat
secara signifikan. In addition. receivable balances are monitored
on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to the
credit risk is represented by the carrying amount as shown in Notes 7 and 14. There is
no concentration of credit risk.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup
kas dan setara kas, investasi jangka pendek dalam bentuk deposito dan instrumen derivatif
tertentu, eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit yang dihadapi timbul karena
wanprestasi dari counterparty. Kelompok usaha memiliki resiko kredit terpusat dari
penempatan kas dan setara kas yang 57 ditempatkan pada satu bank. Kelompok Usaha
memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko
kredit
tinggi dan
hanya menempatkan
investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur
adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4, 6 dan 17.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash
and cash equivalents, short-term investment in terms of time deposits and certain derivative
instruments, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty.
The Group has concentration of credit risk from the placement of cash and cash equivalent
which 57 is place at one bank. The Group has a policy not to place investments in
instruments that have a high credit risk and only put the investments in banks with a high
credit ratings.The maximum exposure equal to the carrying amount as disclosed in Notes 4, 6
and 17.
d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk