g. Ketua kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya terhadap
guru, dan hambatan apa yang dialami oleh kelompoknya mengadopsi komponen team study
h. Setelah setiap siswa memahamimenguasai bahan ajar yang
diberikan guru, selanjutnya guru siap memberikan post-test pada setiap kelompok belajar untuk mendapatkan skor individu dan
skor kelompok. i.
Setelah post-test selesai maka dilakukan penghitungan skor perkembangan individu dan skor kelompok. Guru menetapkan
kelompok yang terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil. mengadopsi komponen team score and team recognition
j. Menjelang akhir waktu pembelajaran, guru memberikan
pendalaman terhadap materi membuat macam-macam pola gaun yang telah diajarkan mengadopsi komponen whole class units
2.1.11 Sekolah Menengah Kejuruan PGRI Batang 2.6.1 Sekolah Menengah Kejuruan SMK
SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan,
ketrampilan, dan keahlian sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja apabila terjun kedunia kerja Firdausi Barnawi, 2012: 13. SMK
bahkan mampu bersaing dalam taraf Sekolah Menengah yang diharapkan dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dengan kemampuan ketrampilannya dalam bidang ilmu tertentu sesuai degan bidangnya masing-masing. Pemerintah Indonesia
juga telah mencanangkan membangun lebih banyak SMK daripada Sekolah Menengah Atas untuk di beberapa daerah karena lulusannya yang
telah siap untuk masuk ke dunia kerja tanpa perlu melanjutkan ke perguruan tinggi.
2.1.11 SMK PGRI BATANG
Sekolah Menengah Kejuruan Persatuan Guru Republik Indonesia SMK PGRI Batang merupakan salah satu sekolah menengah di
Kabupaten Batang yang berlokasi di Jalan Ki Mangunsarkoro nomor 25 Batang, Jawa Tengah. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1983 ini
mempunyai visi “menghasilkan SMK mandiri dalam menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan berakhlak mulia” dan misi: 1 membina karakter
siswa secara terpadu menuju terbentuknya manusia berketrampilan, 2 mewujudkan stabilitas kegiatan pembelajaran, 3 meningkatkan kerjasama
yang efektif dengan dunia usaha dan dunia industri, 4 menciptakan warga sekolah yang mempunyai komitmen tinggi terhadap visi sekolah. SMK
PGRI Batang mempunyai beberapa bidang keahlian sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Program keahlian yang tersebut diantaranya
adalah Program Keahlian KeuanganAkuntansi, Program Keahlian Tata NiagaPemasaran, Program Keahlian Teknik Sepeda Motor dan Program
Keahlian Busana Butik. Untuk program keahlian tata busana baru dibuka pada tahun 2009, dan pada tahun 2012 terakreditasi B untuk program tata
busana. Sampai pada saat ini program keahlian busana butik hanya terdiri 1 kelas di setiap angkatannya
http:smkspgribatang-btg.sch-id.net .
2.2 Penelitian yang Relevan
1 Ari Yuda Fertika UNNES Semarang, 2010; Judul: “Efektivitas Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization TAI untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekomomi Materi Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP N
2 Mejobo Kudus; Hasil Penelitian: 1Model pembelajaran TAI efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa materi kelangkaan sumber daya ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri Mejobo Kudus; 2Model pembelajaran
TAI efektif untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2 Umi Farikah IKIP PGRI Semarang, 2011; Judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Team
Assisted Individualization Dengan Media LKS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Siswa Kelas VIII
Semester 1 SMP Negeri 2 Gajah Kabupaten Demak Tahun Ajaran 20102011”
Hasil Penelitian: 1 Ada perbedaan prestasi belajar matematika yang memperoleh model pembelajaran TAI dengan model pembelajaran
konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji t yaitu thitung =1,913 ttabel =1,668. Prestasi belajar matematika yang memperoleh
model pembelajaran TAI lebih baik dari model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan ketuntasan