Uji Prasyarat Analisis Uji Normalitas Uji Homogenitas

65 Pengamatan oleh observer dilengkapi dengan lembar pengamatan. Kegunaan lembar pengamatan adalah untuk mengukur kemampuan guru dan aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model ini. Pengamatan dilakukan pada setiap pembelajaran yang berlangsung. Selanjutnya nilai hasil pengamatan dianalisis dan diterjemahkan dalam bentuk presentase.

3.7.1.2 Analisis Deskriptif Data Variabel Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Data variabel aktivitas dan hasil belajar siswa diperoleh dari setiap pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kontrol. Menurut Sugiyono 2013: 200 statistik deskriptif dalam penyajian datanya dapat melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, mean, median, modus, persentase, dan lain-lain. Dalam penelitian ini data variabel aktivitas belajar disajikan menggunakan tabel dan penjabarannya. Sedangkan variabel hasil belajar disajikan menggunakan tabel dan diagram. Analisis deskriptif data variabel aktivitas belajar menggunakan analisis angka indeks. Angka indeks dikembangkan untuk mendapatkan gambaran dari derajad persepsi responden atas variabel yang akan diteliti Ferdinand 2006: 291. Setelah diketahui nilai indeks akhir dari aktivitas belajar, kategori presentase aktivitas tersebut kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan rumus Three Box Method.

3.7.2 Teknik Analisis Statistik Data Hasil Penelitian

3.7.2.1 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis disebut juga uji asumsi dasar. Uji ini digunakan untuk menentukan hipotesis penelitian akan diuji menggunakan statistik 66 parametrik atau non parametrik. Syarat menggunakan uji statistik parametrik adalah data harus terdistribusi normal. Menurut Priyatno 2010: 71 apabila data yang diuji terdistribusi tidak normal metode alternatif yang dapat digunakan adalah analisis statistik non parametrik. Uji prasyarat analisis pada penelitian ini terdiri dari tiga uji, yaitu uji normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata. Penjelasan dari ketiga uji tersebut sebagai berikut:

3.7.2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah hipotesis diuji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Penulis dalam melakukan uji normalitas menggunakan bantuan SPSS versi 22. Langkah yang dilakukan untuk menguji normalitas menggunakan SPSS versi 22 yaitu menggunakan menu analyze - descriptive statistics – explore. Setelah melalui beberapa langkah kerja dengan menggunakan menu ini, analisis apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak dapat dilihat pada kolom Kolmogorof –Smirnov untuk melihat nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi 0.05 maka data tersebut terdistribusi normal dan berlaku sebaliknya jika nilai signifikansi 0.05 maka data tersebut tidak terdistribusi normal Priyatno 2010: 73.

3.7.2.3 Uji Homogenitas

Apabila data sudah memenuhi kriteria uji normalitas, maka data tersebut dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data memiliki kesamaan atau tidak Priyatno 67 2010: 76. Namun apabila data sudah diketahui tidak terdistribusi normal maka tidak perlu dilanjut dengan menggunakan uji homogenitas. Penulis menggunakan bantuan SPSS versi 22 untuk menguji data yang diperoleh homogen atau tidak dengan cara menggunakan menu Analyze – Compare Means – Independent sample T test. Setelah itu, kita lihat nilai signifikansi dari kolom Leven’S Test for Equality of Variences. Jika nilai signifikansinya 0,05 maka dapat dikatakan bahwa datanya adalah homogen Priyatno 2010: 35.

3.7.2.4 Uji Kesamaan Rata-Rata

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

0 33 267

KEEFEKTIFAN MODEL NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DEBONG KIDUL KOTA TEGAL

0 16 287

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIGANGSA KULON 01 KABUPATEN BREBES

0 8 245

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101783 SAENTIS.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA.

0 0 38

Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model Kooperatif Tipe Number Heads Together Berbasis CD Pembelajaran Siswa Kelas IV SD N Wonosari 03 Semarang.

0 0 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF NUMBER HEADS TOGETHER DI SD

0 1 12