26 belajar siswa pada sekolah lanjutan pada mata pelajaran biologi dibandingkan
metode biasa. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, model pembelajaran kooperatif
memiliki dampak pengiring yang baik. Dampak pengiring tersebut yaitu para siswa memiliki keperdulian lebih terhadap temannya dengan saling membantu
dalam belajar, belajar bersosialisasi dengan baik, dan tidak menjadi individualis. Serta pembelajaran kooperatif terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode biasa.
2.1.10 Model Pembelajaran kooperatif tipe NHT
Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe, salah satu tipenya adalah NHT. Menurut Lie 2014: 59 teknik kepala bernomor number heads
memberikan kesempatan pada setiap anggota kelompok berbagi ide untuk menentukan jawaban yang paling tepat. Teknik yang dikembangkan oleh Spencer
Kagan 1992 ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Menurut Slavin t.t
dalam Huda 2013: 203 “tujuan dari NHT adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan
saling mempertimbangkan jawaban yang paling tepat”. Berdasarkan penjelasan kedua ahli di atas, pembelajaran kooperatif tipe
NHT mengajarkan siswa untuk mengungkapkan gagasan yang mereka pikirkan di dalam kelompok dan belajar mengambil keputusan dengan memilih jawaban yang
paling tepat. Langkah-langkah
pembelajaran dengan
menggunakan model
pembelajaraan kooperatif tipe NHT menurut Suprijono 2014: 92 yaitu 1
27 pembelajaran diawali dengan Numbering, yaitu guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok kecil, terdiri dari 4-6 siswa. Jumlah kelompok juga sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Pada tahap
numbering ini intinya adalah setiap anggota kelompok diberi nomor kepala yang berbeda-beda; 2 setelah kelompok terbentuk guru memberikan beberapa
masalahpertanyaan yang harus didiskusikan oleh tiap-tiap kelompok; 3 guru memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban
atas permasalahpertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada kesempatan ini tiap- tiap kelompok menyatukan kepala Heads Together berdiskusi memikirkan
jawaban atas permasalahpertanyaan dari guru; 4 setelah waktu berdiskusi berakhir guru secara acak menyebutkan nomor. Selanjutnya guru memanggil
siswa yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Siswa yang dipanggil diberi kesempatan memberikan jawaban atas masalahpertanyaan dari
guru. Pada prosesnya guru mengembangkan diskusi lebih mendalam
berdasarkan jawaban-jawaban yang disampaikan oleh siswa. Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan yang utuh. Jadi setiap
kelompok tidak memiliki pehamahan sendiri-sendiri tetapi memiliki pemahan yang sama.
2.1.11 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan SD