15 ditinggalkan. Seperti yang diungkapkan Morgan t.t dalam Suprijono 2014: 3
“belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pe
ngalaman”. Kegiatan belajar sendiri dipengaruhi oleh sebuah pengalaman. Pengamalan yang memengaruhi belajar sengaja dibuat dan direncanakan. Menurut
Woolfolk 1993 dalam Taufik dkk 2013: 5.3 “belajar sebagai perubahan perilaku akibat dari suatu pengalam
an tertentu”. Jadi pengalaman yang ada dalam proses belajar sengaja dibuat agar mampu mengubah perilaku pada diri seseorang.
Sedangkan menurut Hamalik 2013: 27 “belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Menurut pengertian Hamalik
tersebut belajar merupakan proses untuk mengubah perilaku atau membuat perilaku yang memang sudah dimiliki pada diri seseorang menjadi kuat dan tidak
goyah melalui pengalaman. Berdasarkan pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang sebagai hasil pengalaman yang diperoleh, guna membuat atau memperteguh perilaku pada diri
orang tersebut. Jadi hasil dari belajar itu dapat dilihat dari perilaku yang dimunculkan. Dalam penelitian ini, hasil belajar akan dilihat dari perilaku yang
dimunculkan siswa berupa aktivitas dan hasil belajar. Melalui perlakuan yang diberikan sebagai pengalaman yang sengaja dibuat diharapkan dapat
menunjukkan dampak positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.
2.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar
Pelaksanaan kegiatan belajar memiliki prinsip-prinsip yang harus ditaati. Hal ini dimaksudkan agar belajar menjadi suatu kegiatan yang mudah dipahami
16 dan lebih bermakna. Menurut Rifa
‟i dan Anni 2010: 120-4 prinsip-prinsip belajar terbagi menjadi lima, yaitu; 1 penguatan, 2 hukuman, 3 kesegeraan
pemberian penguatan, 4 jadwal pemberian penguatan, dan 5 peranan stimulus terhadap perilaku. Penjelasan siapan siswa secara psikologis dalam mengikuti
pembelajaran yang dirancang oleh penulis. Sehingga tujuan dari pembelajaran yang sudah dirancang dapat tercapai secara maksimal dan memuaskan.
2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar
Proses belajar tidak akan berdiri sendiri sendiri, proses belajar pasti dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor internal
atau faktor yang berasal dari diri siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Seperti yang disampaikan Rifa
‟i dan Anni 2011: 97 “bahwa faktor- faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar meliputi
kondisi internal dan eksternal siswa ”.
Sedangkan menurut Slameto 2010: 54-72, faktor yang memengaruhi belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor intern dan ekstern. Penjelasan mengenai
kedua faktor yang memengaruhi belajar sebagai berikut: 2.1.3.1 Faktor Intern
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang memengaruhi belajarnya. Faktor intern terdiri dari tiga aspek, meliputi a faktor
jasmaniah, b psikologis, dan c kelelahan. Penjelasan mengenai ketiga faktor yang disampaikan Slameto sebagai berikut:
Faktor jasmaniah merupakan faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik siswa. Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh.
17 Faktor psikologis yaitu faktor yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan
siswa. Faktor psikologis terdiri atas inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
Kelelahan merupakan suatu kondisi menurunnya ketahanan tubuh, baik dari aspek jasmani maupun rohani. Kelelahan jasmani ditunjukkan dengan
lemahnya badan dan timbulnya kecenderungan untuk membaringkan badan, sedangkan kelelahan rohani yang bersifat psikis dapat terjadi karena memikirkan
masalah yang berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama atau konstan, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan bakat,
minat, dan perhatiannya.
2.1.3.2 Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah semua faktor di luar diri siswa yang memengaruhi belajarnya. Faktor ekstern meliputi a keluarga, b sekolah, dan c masyarakat.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan awal siswa. Siswa belajar dengan kedua orang tuanya. Keberadaan keluarga berpengaruh terhadap proses
belajar siswa. Faktor tersebut meliputi cara mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan. Faktor sekolah yang memengaruhi belajar siswa meliputi: metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar, serta tugas rumah. Masyarakat merupakan lingkungan dimana tempat siswa bersosialisasi
dan belajar secara langsung berinterikasi dengan orang lain. Sehingga faktor
18 masyarakat berperan penting dan turut andil dalam menentukan keberhasilan
belajar siswa, dimana lingkungan yang baik akan mendidik anak menjadi anak yang baik pula dan juga sebaliknya.
Berdasarkan penjelasan mengenai faktor intern dan ekstern yang memengaruhi belajar di atas, kedua faktor tersebut yaitu internal dan eksternal
saling berkaitan. Faktor-faktor inilah yang turut menyebabkan pemerolehan hasil belajar siswa berbeda-beda. Mengingat kedua faktor tersebut berpengruh terhadap
hasil belajar siswa, dalam penelitian yang dilakukan kedua faktor ini turut dikaji agar pemerolehan hasil belajar dapat maksimal. Mengingat turut brpengaruhnya
kedua faktor ini sudah seharusnya ada perhatian dari semua pihak, baik dari pihak guru, orang tua murid, dan lingkungan serta pihak-pihak terkait untuk turut andil
dalam mengoptimalkan kedua faktor.
2.1.4 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran merupakan cara belajar dari yang belum tau menjadi tau. Menurut Suprijono 2014: 13
“pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari
”. Pembelajaran yang dilakukan disekolah meliputi kegiatan dimana dalamnya guru menyiapkan segala fasilitas yang
mendukung pembelajaran bagi siswa dan segala hal yang berhubungan serta berpengaruh terhadap proses belajarnya. Seperti yang disampaikan Winarno
2012: 72 pembelajaran tidak sebatas kegiatan yang dilakukan oleh guru seperti pada konsep belajar, tetapi mencakup semua keseluruhan yang mungkin
berpengaruh pada proses belajar manusia. Selanjutnya menurut Susanto 2012: 19 pembelajaran merupakan sebuah proses dalam rangka membantu siswa agar
19 belajar dengan baik. Pembelajaran yang dilakukan semata-mata merupakan
sebuah proses yang berorientasi pada membantu mempermudah siswa dalam belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, mengenai hakikat pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang
dirancang oleh guru yang mencakup keseluruhan yang berpengaruh pada proses belajar yang dialami manusisa. Dengan deminikian pembelajaran berpengaruh
pada proses belajar pada siswa, kegiatan pembelajaran dilakukan tidak lain untuk membantu memaksimalkan proses belajar pada siswa. Pada penelitian
pembelajaran dilakukan untuk membantu siswa dalam belajar mengenai globalisasi.
2.1.5 Aktivitas Belajar Siswa