Langkah-langkah Pendekatan Kontekstual Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual

34 menerapkan informasi akademik dan kecakapan yang telah diperoleh pada situasi nyata untuk tujuan tertentu. Penilaian otentik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Gambaran perkembanagan siswa harus diketahui oleh guru agar dapat mengetahui bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan baik. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil. Suatu kelas dikatakan telah menerapkan pembelajaran kontektual apabila terdapat 7 komponen di atas dalam pembelajaran. Pendekatan kontekstual cocok diterapkan untuk kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan dalam kondisi kelas yang bagaimanapun keadaannya.

2.2.9.3 Langkah-langkah Pendekatan Kontekstual

Menurut Depdiknas 2006 dalam Trianto 2008: 26 langkah-langkah penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut: 1 Kembangkan pemikiran siswa bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2 Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. 3 Ciptakan masyarakat belajar belajar dalam kelompok-kelompok. 4 Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. 5 Hadirkan pendekatan sebagai contoh pembelajaran. 6 Lakukan refleksi di akhir pertemuan. 7 Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. 35

2.2.9.3 Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual

Kelebihan pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning CTL yaitu: 1 Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. 2 Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa, dimana seorang siswa dituntut untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa kelebihan pendekatan kontekstual yaitu 1 Pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna karena siswa mengalami langsung sesuatu yang konkrit dari materi yang diajarkan. 2 Melatih siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri dan melatih siswa untuk menghubungkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata. 3 Melatih siswa memecahkan masalahnya sendiri. Kelemahan pendekatan CTL yaitu: 1 Guru lebih intensif dalam membimbing siswa. Dalam pendekatan CTL guru bertugas mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. 2 Guru memberikan kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar menyadari dan memahami penggunaan strategi-strategi mereka untuk belajar Nadhirin 2010:1. Dari pendapat di atas dapat dijabarkan bahwa kelemahan pendekatan kontekstual yaitu 1 Guru harus benar-benar bisa membimbing siswa dan menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Peran guru dalam pembelajaran 36 sebagai fasilitator. 2 Siswa yang masih dalam taraf berfikir rendah akan kesulitan melaksanakan tugas yang diberikan guru, jadi dibutuhkan keuletan guru dalam membimbing siswa.

2.3 Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran di kelas V SD Negeri 03 Jatingarang masih didominasi metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional sehingga sedikit melibatkan siswa aktif dalam belajar. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 03 Jatingarang guru kurang memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Misalnya, dalam pembelajaran keterampilan menulis laporan pengamatan siswa hanya diberi penjelasan dan contoh laporan pengamatan kemudian melengkapi bentuk laporannya tanpa melakukan kegiatan pengamatan dan menulis laporannya. Dengan pendekatan pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa untuk belajar lebih aktif. Dalam proses pembelajaran guru mengaitkan materi ajar dengan dunia nyata siswa. Siswa diajak langsung dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan pengamatan langsung kemudian menulis laporannya. Keterampilan menulis siswa juga semakin meningkat karena siswa mendapatkan berbagai gagasan dari hasil pengamatannya langsung. Pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa sehingga proses belajar menjadi bermakna. Dalam pendekatan kontekstual proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa yang langsung mengalami, bukan sekedar transfer pengetahuan guru ke siswa.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SUSUNAN BARU BANDARLAMPUNG

0 6 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 METRO BARAT

0 4 76

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN MATERI GLOBALISASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 WARUNGPRING PEMALANG

0 10 278

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MEDIA CETAK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PEGUYANGAN PEMALANG

0 14 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I BATURETNO WONOGIRI

0 12 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

0 4 47

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Siswa Kelas V SD Negeri Kembangkuning.

0 2 13

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Siswa Kelas V SD Negeri Kembangkuning.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Siswa Kelas V SD Negeri Kembangkuning.

0 2 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI RANCALOA KOTA BANDUNG

0 0 11