23 belajar. Perubahan itu ditandai dengan kemampuan baru yang berlaku dalam
waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha untuk belajar secara berkesinambungan.
2.2.4 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Anni, 2007: 5. Seseorang dikatakan belajar
apabila menghasilkan perubahan tingkah laku. Hasil belajar menurut pandangan humanistik adalah kemampuan siswa mengambil tanggung jawab dalam
menentukan apa yang dipelajari dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri self-directing dan mandiri independent Rifa’i, Achmad. dan
Catharina 2007: 144. Dari berbagai pengertian hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan perilaku setelah seorang individu mengawali aktivitas belajar. Dari perubahan perilaku tersebut seorang siswa dapat mengambil
tanggung jawab dari yang mereka ajarkan sehingga individu tersebut menjadi individu yang mandiri dan dapat mengarahkan diri sendiri.
2.2.5 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas di
sini lebih menekankan pada aktivitas siswa, karena dengan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran akan tercipta belajar aktif. Keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila dalam
24 pembelajaran ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: 1 sering mengajukan
pertanyaan ketika pembelajaran. 2 mau mengemukakan pendapat atau ide. 3 mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru. 4 mampu menjawab pertanyaan
dan senang diberi tugas belajar. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi
yang baik antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa lain. Hal ini mengakibatkan suasana kelas yang kondusif, dimana siswa dapat melibatkan
kemampuannya secara optimal. Aktivitas siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada meningkatnya hasil
belajar.
2.2.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan berlangsung terus-menerus dalam diri individu tersebut. Perubahan
yang terjadi sejalan dengan daya pikir dan kekuatan mental yang dimilikinya. Piaget dalam Trianto 2007:14 membagi perkembangan kognitif manusia
kedalam 4 periode utama yaitu 1 periode sensorimotor usia 0–2 tahun; 2 periode praoperasional usia 2–7 tahun; 3 periode operasional konkrit usia 7–
11 tahun; 4 periode operasional formal usia 11 tahun sampai dewasa. Usia SD berada pada tahap perkembangan operasional kongkret. Anak
dalam tahap ini mempunyai ciri-ciri, yaitu anak sudah mulai menggunakan aturan- aturan yang jelas dan logis. Anak sudah mulai berpikir dengan menggunakan
model kemungkinan dalam melakukan kegiatan tertentu. Anak tersebut sudah
25 dapat belajar dari pengalaman yang didapat sebelumnya, akan tetapi pada usia 7-
12 tahun anak masih memiliki masalah mengenai cara berpikir abstrak.
2.2.7 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar