29 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis yaitu
melatih seseorang untuk menuangkan ide, gagasan dan pemikiran baru. Semakin sering menulis tingkat kecerdasan seseorang akan meningkat dan daya imajinasi
akan bertambah. Selain itu kegiatan menulis juga dapat menambah pengetahuan dan wawasan karena semakin sering menulis seseorang akan selalu
mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan yang didapat bisa bersumber dari buku maupun pengalaman langsung sipenulis.
2.2.9 Hakikat Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching and Learning
Pada hakikatnya pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata siswa.
Pembelajaran kontekstual terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah dunia nyata yang
berhubungan peran dan tanggung jawab mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, siswa, dan tenaga kerja University of Washington, 2001 dalam Trianto,
2008:19. Dalam hakikat pendekatan kontekstual akan dijelaskan secara rinci tentang: 1 pengertian pendekatan kontekstual; 2 komponen-komponen
pendekatan kontekstual; 3 langkah-langkah pendekatan kontekstual; 4 Kelebihan dan Kelemahan CTL Contextual Teaching and Learning. Uraian
selengkapnya sebagai berikut:
2.2.9.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran atau lebih dikenal dengan sebutan Contextual Teaching and Learning CTL merupakan konsep
30 pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan
dunia nyata siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat Sardiman, 2007: 222. Berawal dari konsep ini diharapkan hasil pembelajaran akan lebih
bermakna. Proses pembelajaran akan berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa yang langsung mengalami, bukan sekedar transfer pengetahuan
dari guru ke siswa. Menurut Trianto 2008: 10 Pendekatan Contextual Teaching and
Learning CTL merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, sehingga dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Sears Hears dalam Glynn 2004: 52 mendefinisikian pengertian CTL Contextual Teaching and Learning
yaitu: CTL emphasizes using concept and process skills in real world
contexts that are relevant to students from diverse backgraunds. This approach motivates students to make connections between
knowledge and its applications to their lives as family members, citizens, and workers and to engage in the hard work that learning
requires”.
Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa CTL menekankan penggunaan konsep dan keterampilan proses di dalam hubungan dunia nyata yang
sesuai dengan latar belakang siswa yang beraneka ragam. Pendekatan ini memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapananya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga, warga
31 negara. Selain itu, pendekatan ini memberi kesempatan bekerja keras untuk
mempelajari sesuatu yang dibutuhkan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk dapat menemukan materi, artinya proses belajar berorientasi pada proses
pengalaman langsung. Proses belajar dalam pembelajaran kontekstual tidak mengharapkan siswa hanya menerima materi pelajaran saja, akan tetapi proses
mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran yang dipelajari. Dalam pembelajaran kontekstual peran guru membantu siswa dalam
mencapai tujuan belajar. Guru lebih memikirkan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru yaitu mengelola kelas agar kondusif untuk belajar siswa.
Pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran didapat oleh siswa dengan sendirinya. Pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada pemahaman siswa
mengenai makna belajar, manfaat belajarnya dan bagaimana cara mencapainya.
2.2.9.2 Komponen dalam Pendekatan Kontekstual