Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

25 dapat belajar dari pengalaman yang didapat sebelumnya, akan tetapi pada usia 7- 12 tahun anak masih memiliki masalah mengenai cara berpikir abstrak.

2.2.7 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna membangkitkan siswa untuk belajar. Pembelajaran berbeda dengan pengajaran. Proses pengajaran guru selalu berhadapan dengan siswa. Berbeda dalam pembelajaran siswa dalam belajar tidak harus dengan guru bisa dengan media atau bahan ajar. Pembelajaran bahasa adalah proses memberi rangsangan belajar berbahasa kepada siswa dalam upaya siswa mencapai kemampuan berbahasa Santosa, 2008: 5.18. Secara universal pengertian bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yakni sistematis, mana suka, ujar, manusiawi, dan komunikatif Santosa, 2008: 1.2. Disebut sistematis karena bahasa diatur oleh sebuah sistem yaitu sistem bunyi dan sistem makna. Bahasa disebut mana suka karena unsur- unsur bahasa yang dipilih secara acak tanpa dasar. Bahasa disebut juga ujaran karena media bahasa yang terpenting adalah bunyi walaupun kadang ada juga dalam bentuk media tulisan. Disebut manusiawi karena bahasa digunakan oleh manusia bukan digunakan oleh makhluk lain. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena berfungsi sebagai penyatu keluarga, masyarakat, bangsa dalam segala kegiatan dan pergaulan sehari-hari. 26 Bahasa merupakan salah satu alat pergaulan dan komunikasi terdiri atas simbol-simbol seperti huruf-huruf yang disusun menjadi kata-kata yang mengandung arti tertentu. Kata-kata kemudian disusun menjadi kalimat-kalimat mempunayai pengertian dan makna yang jelas dan lengkap, utuh dan sempurna Sutarno, 2008: 74. Pembelajaran berbahasa di SD dimulai dari kalimat-kalimat minim, kalimat inti, kalimat sederhana, kalimat tunggal di kelas rendah kemudian meningkat mempelajari kalimat luas, kalimat majemuk, kalimat transformasi sampai anak merangkai kalimat menjadi sebuah wacana sederhana Santosa, 2008: 5.19. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD memuat empat keterampilan dasar yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia dimaksudkan untuk menggali kemampuan belajar siswa dan pengalaman berbahasa siswa.

2.2.8 Hakikat Menulis

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SUSUNAN BARU BANDARLAMPUNG

0 6 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 METRO BARAT

0 4 76

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN MATERI GLOBALISASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 WARUNGPRING PEMALANG

0 10 278

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MEDIA CETAK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PEGUYANGAN PEMALANG

0 14 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I BATURETNO WONOGIRI

0 12 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

0 4 47

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Siswa Kelas V SD Negeri Kembangkuning.

0 2 13

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Siswa Kelas V SD Negeri Kembangkuning.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament Siswa Kelas V SD Negeri Kembangkuning.

0 2 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI RANCALOA KOTA BANDUNG

0 0 11