16 laporan pengamatan khususnya menulis laporan pengamatan dengan pendekatan
kontekstual.
2.2 Landasan Teori
Dalam landasan teori akan dibahas tentang: 1 hakikat belajar; 3 hasil belajar; 4 aktivitas belajar; 5 karakteristik siswa SD; 6 pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar; 7 keterampilan menulis pada pelajaran Bahasa Indonesia; 8 hakikat pendekatan kontekstual Contextual Teaching and
Learning . Uraian selengkapnya sebagai berikut:
2.2.1 Hakikat Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Pandangan seseorang tentang
belajar akan mempengarui tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan belajar. Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar. Pada
hakikat belajar ini akan di bahas tentang 1 Pengertian belajar, 2 Teori-teori belajar. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
2.2.1.1 Pengertian Belajar
Gagne 1977 dalam Anni 2007: 73 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan kecakapan atau disposisi pembelajar yang berlagsung dalam periode
waktu tertentu, dan yang tidak dapat dianggap berasal dari proses pertumbuhan. Pengertin ini mengandung beberapa unsur pokok dalam belajar, yaitu: 1
17 perubahan yang diakibatkan oleh belajar adalah berupa berubahan perilaku. 2
perubahan perilaku dapat diketahui dengan cara membandingkan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar sebelum dan setelah berada dalam situasi belajar. 3
perubahan perilaku dapat berupa peningkatan kecakapan kinerja tertentu, ataupun perubahan disposisi yang disebut sikap, minat, dan nilai. 4 perubahan perilaku
yang diperoleh harus dapat bertahan dalam waktu lama. 5 perubahan perilaku harus dapat dibedakan dengan perubahan yang diakibatkan oleh pertumbuhan
seperti perubahan tinggi atau berat badan, atau perkembangan otot karena akibat dari kegiatan berolahraga.
Pengertian lain tentang belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2010: 2. Perubahan dalam diri seseorang baik sifat
maupun jenisnya tidak tentu setiap perubahan dikatakan sebagai arti belajar. Misalnya, tangan seorang siswa menjadi bengkok karena patah tabrakan motor,
perubahan semacam ini tidak dapat disebut sebagai perubahan dalam arti belajar. Seperti halnya perubahan dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan tidak
termasuk dalam arti perubahan dalam belajar. Wragg 1994 dalam Aunurrahman 2010:35 menemukan ciri umum
tentang belajar sebagai berikut: 1 Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja. Oleh sebab itu pemahaman kita pertama
yang sangat penting adalah bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan disengaja atau direncanakan oleh pembelajar sendiri dalam bentuk aktivitas tertentu. 2
18 Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan dalam
hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan. 3 Hasil belajar ditandai
dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan
tingkah laku. Dari pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu aktivitas yang ditandai dengan perubahan tingkah laku yang bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama. Belajar ditandai dengan perubahan serta
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang. Peningkatan tersebut meliputi peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, dan daya piker diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Dengan demikian proses belajar
merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Perubahan perilaku yang diperoleh cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat
dalam dirinya. Pengetahuan yang telah ada dari proses belajar ini akan lebih berkembang ketika mereka berinteksi dengan lingkungan.
2.2.1.2 Teori-teori Belajar