86
4.1.3.4 Refleksi
Berdasarkan hasil tes formatif siklus II nilai yang diperoleh siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Indikator keberhasilan untuk
rata-rata hasil belajar adalah sebesar 62. Rata-rata hasil belajar pada siklus II yaitu sebesar 72,80. Rata-rata ini sudah jauh di atas indikator keberhasilan yang
ditentukan dan meningkat dari rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I. Ketuntasan belajar klasikal juga sudah memenuhi indikator keberhasilan. Di
dalam indikator keberhasilan disebutkan bahwa ketuntasan belajar klasikal harus mencapai 70. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal mencapai 92,30.
Hasil observasi aktivitas siswa siklus II secara menyeluruh sudah cukup baik. Ada 4 aspek yang diamati dalam proses pembelajaran, yaitu; 1 Kesiapan
siswa dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan; 2 Keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru dan melaksanakan pengamatan; 3
Keaktifan siswa selama proses pembelajaran menulis laporan pengamatan berlangsung; dan 4 Ketekunan siswa dalam meyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Semua aspek secara klasikal sudah baik, terbukti dari hasil pengamatan Skor Aktivitas Siswa SAS pada pertemuan I yaitu 78,43 dan pada pertemuan II
sebesar 83,31. Nilai rata-rata Skor Aktivitas Siswa SAS pertemuan I dan pertemuan II pada siklus II yaitu 80,87. Hasil tersebut menunjukan bahwa rata-
rata aktivitas belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 70.
87 Persentase kehadiran siswa juga sudah di atas indikator keberhasilan
karena siswa yang hadir pada siklus II mencapai 100. Hasil observasi aktivitas siswa siklus II secara menyeluruh sudah baik.
Performansi guru pada siklus II meningkat. Hasil nilai kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran yaitu 90,79. Hasil kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran pada pertemuan I mendapat nilai 86,5 dan pertemuan II mendapatkan nilai 90,71 dengan hasil rata-rata sebesar 88,60. Nilai performansi
guru merencanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran pada siklus II yaitu sebesar 89,33. Sehingga performansi guru mendapatkan nilai A.
Secara keseluruhan penyampaian materi menulis laporan pengamatan melalui pendekatan kontekstual yang dilakukan guru sudah baik. Semua indikator
keberhasilan sudah tercapai dengan baik, sehingga untuk penelitian hanya cukup sampai dua siklus.
4.2 Hasil Penelitian
Peningkatan keterampilan menulis laporan pengamatan melalui pendekatan kontekstual dapat dijawab secara deskriptif data secara kuantitatif. Deskriptif
tersebut bertujuan untuk mengetahui peningkatan rata-rata keterampilan menulis laporan pengamatan melalui pendekatan kontekstual. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan diperoleh data mengenai hasil belajar, aktivitas siswa, serta performansi guru. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai pemaknaan terhadap
hasil penelitian yang diperoleh. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: