Karakteristik PMRI Prinsip PMRI

konteks yang dimaksud tidak harus berupa masalah dunia nyata, namun bisa juga dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa Trefers dalam Wijaya, 2012: 21. Menurut pendapat tersebut, penanaman konsep keliling bangun segitiga dan jajar genjang dapat menggunakan media, dalam hal ini adalah media manipulatif yang merupakan media penunjang pembelajaran matematika yang akan dipadukan dengan pendekatan PMRI. Untuk mengajarkan konsep menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengajukan suatu permasalahan kontekstual dengan media manipulatif. Permasalahan kontekstual yang diberikan kepada siswa harus dapat dibayangkan oleh siswa. Dari berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan PMRI merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang menggunakan dunia nyata sesuai karakteristik Indonesia yang dapat diamati maupun dibayangkan siswa sebagai sarana pembelajaran agar mempermudah siswa dalam memahami konsep matematika.

2.1.13 Karakteristik PMRI

Beberapa karakteristik pendekatan matematika realistik menurut Suryanto dalam Aisyah dkk, 2007: 7 adalah sebagai berikut: 1. Masalah kontekstual yang realistik realistic contextual problems digunakan untuk memperkenalkan ide dan konsep matematika kepada siswa. 2. Siswa menemukan kembali ide, konsep, dan prinsip atau model matematika melalui pemecahan masalah kontekstual yang realistik dengan bantuan guru atau temannya. 3. Siswa diarahkan untuk mendiskusikan penyelesaian terhadap masalah yang mereka temukan yang biasanya ada yang berbeda, baik cara menemukannya maupun hasilnya. 4. Siswa merefleksikan memikirkan kembali apa yang telah dikerjakan dan apa yang telah dihasilkan, baik hasil kerja mandiri maupun hasil diskusi. 5. Siswa dibantu untuk mengaitkan beberapa isi pelajaran matematika yang memang ada hubungannya. 6. Siswa dibantu untuk mengembangkan, memperluas, atau meningkatkan hasil- hasil dari pekerjaannya agar menemukan konsep atau prinsip matematika yang lebih rumit. 7. Matematika dianggap sebagai kegiatan bukan sebagai produk jadi atau hasil yang siap pakai. Mempelajari matematika sebagai kegiatan paling cocok dilakukan melalui learning by doing belajar dengan mengerjakan.

2.1.14 Prinsip PMRI

Prinsip Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia menurut Marpaung 2009: 5 yaitu: 1 Penemuan Terbimbing dan Matematisasi Guided reinvention and progressive mathematization; 2 Fenomenologi didaktik Didactical phenomenology; 3 Membangun model sendiri Selfdeveloped models. Prinsip penemuan terbimbing dan matematisasi dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam melakukan mematisasi dengan masalah kontekstual yang realistik bagi siswa dengan bantuan guru. Pembelajaran dimulai dengan masalah kontekstual, kemudian siswa membangun sendiri pengetahuan yang akan diperolehnya. Sedangkan prinsip fenomenologi didaktik berorientasi pada permasalahan yang dijadikan sebagai sarana utama untuk mengawali pembelajaran sehingga diharapkan siswa dapat mencoba memecahkan permasalahan dengan caranya sendiri. Siswa mulai dibiasakan untuk bebas berpikir dan berpendapat. Melalui matematisasi horizontal, siswa dapat melakukan cara-cara informal untuk suatu menyelesaikan masalah, membuat model dan sebagainya. Selanjutnya melalui matematisasi vertikal, siswa dapat menyatakan suatu hubungan dengan suatu formula, membuat berbagai model dan membuat generalisasi dan sebagainya Supinah dan Agus, 2009: 72.

2.1.15 Langkah Pembelajaran PMRI

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 7 335

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN CD INTERAKTIF DI KELAS IV SD TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 10 437

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAVI DENGAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT DI KELAS V SD KARANGAYU 02 SEMARANG

0 9 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BERBANTUAN MEDIA INTERAKTIF DI KELAS IV SD WONOSARI 02 SEMARANG

0 7 383

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) Peningkatan Aktifitas Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten Tahun Pelajaran 2012 / 2

0 1 17

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) Peningkatan Aktifitas Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten Tahun Pelajaran 2012 / 2

0 3 14

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Bangun RuangmelaluiStrategi Pembelajaran PERSIK pada siswaKelas VA SDN Karangayu 02 Semarang Barat.

0 0 1

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

0 0 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN SISWA KELAS IV SD 02 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23