Matematika di Sekolah Dasar

4. Kline 1973 mengatakan matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Dari berbagai pendapat dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika dan penalaran tentang konsep bilangan dan prosedur operasional yang digunakan untuk memecahkan permasalahan mengenai bilangan.

2.1.8 Matematika di Sekolah Dasar

Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di pendidikan dasar SD dan SMP dan Pendidikan Menengah SMA dan SMK. Matematika Sekolah merupakan matematika yang terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu pada perkembangan IPTEK. Oleh karena itu, kurikulum pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah diberikan ke jenjang sekolah menengah ke bawah serta tetap memiliki ciri-ciri yang dimiliki matematika yaitu memiliki objek kejadian yang abstrak serta berpola pikir deduktif konsisten Suherman dkk, 2003: 55-56. Menurut teori Piaget dalam Shadiq dan Mustajab, 2011: 26 perkembangan kognitif seorang siswa bergantung kepada seberapa jauh siswa dapat memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain, berkembangnya kognitif siswa akan mengkaitkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengalaman barunya. Lebih lanjut, Piaget membagi perkembangan kognitif siswa menjadi 4 tahapan yaitu: 1 Sensori Motor 0-2 tahun; 2 Pra-operasional 2-7 tahun; 3 Operasional konkret 7-11 tahun; 4 Operasional formal lebih dari 11 tahun. Anak usia sekolah dasar berada pada rentang usia 7-11 tahun, yaitu masih dalam tahap operasional konkret. Berdasarkan klasifikasi Piaget, dalam tahap operasional konkret anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi nyata secara bersamaan Shadiq dan Mustajab, 2011: 26. Anak mampu mengoperasionalkan logika namun masih dalam bentuk benda konkret, penalaran logika hanya ada pada situasi konkret dimana anak sudah mampu menggolongkan sesuatu tapi belum bisa memecahkan masalah abstrak Rifai dan Anni, 2009: 29. Matematika adalah ilmu deduktif, formal, hierarki dan menggunakan bahasa simbol yang memiliki arti padat. Oleh karena itu adanya perbedaan karakteristik antara matematika dan anak usia SD, maka matematika akan sulit dipahami anak jika diajarkan tanpa memperhatikan tahap berpikir anak SD Tiurlina, 2006: 15. Lebih lanjut Tiurlina menyatakan selain tahap perkembangan siswa SD, seorang guru harus memperhatikan adanya faktor keanekaragaman intelegensi siswa SD serta jumlah siswa SD yang cukup banyak. Adapun tujuan mata pelajaran matematika menurut Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah matematika; 2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika dengan benar; 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah Depdiknas, 2007: 417. Sesuai dengan perkembangan penalaran siswanya, seorang guru matematika harus mengusahakan agar fakta, konsep, operasi ataupun prinsip dalam matematika terlihat konkret. Pada jenjang sekolah dasar, sifat konkret objek matematika diusahakan lebih banyak atau lebih besar daripada jenjang sekolah yang lebih tinggi Soedjadi, 2000: 42. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan SKL dalam Permendiknas No. 23 tahun 2006 dikembangkan berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan SDMI sebagai salah satu jenis satuan pendidikan dasar mengemban tugas sebagai peletak dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut Lapono dkk, 2008: 163. Dari berbagai penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa materi matematika yang diajarkan di sekolah dasar merupakan materi dasar yang harus dikuasai oleh siswa dan sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi contextual problem, dengan mengajukan masalah kontekstual peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika Depdiknas, 2008: 134. Penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia yang berorientasi pada permasalahan kontekstual akan membuat siswa mudah menguasai konsep matematika dan mampu mengembangkan daya nalar siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.

2.1.9 Materi Geometri dalam Pembelajaran PMRI

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 7 335

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN CD INTERAKTIF DI KELAS IV SD TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 10 437

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAVI DENGAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT DI KELAS V SD KARANGAYU 02 SEMARANG

0 9 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BERBANTUAN MEDIA INTERAKTIF DI KELAS IV SD WONOSARI 02 SEMARANG

0 7 383

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) Peningkatan Aktifitas Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten Tahun Pelajaran 2012 / 2

0 1 17

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) Peningkatan Aktifitas Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten Tahun Pelajaran 2012 / 2

0 3 14

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Bangun RuangmelaluiStrategi Pembelajaran PERSIK pada siswaKelas VA SDN Karangayu 02 Semarang Barat.

0 0 1

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

0 0 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN SISWA KELAS IV SD 02 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23