Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

Penyelesaian Diketahui: alas = 400 cm tinggi = 300 cm Ditanyakan: Hitunglah luas papan tersebut Jawab: Luas = alas x tinggi = 400 x 300 = 120.000 Jadi, luas papan tersebut adalah 120.000 cm 2

2.1.10 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

2.9.1.1 Teori Yang Melandasi Pembelajaran PMRI berbantuan Media Manipulatif a. Kognitif Menurut teori kognitif, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan processing informasi Anni: 2007: 48. Sedangkan menurut Lapono dkk 2008: 1.18, psikologi kognitif memandang manusia sebagai makhluk yang selalu aktif mencari dan menyeleksi informasi untuk diproses. Struktur mental individu tersebut berkembang sesuai dengan tingkatan perkembangan kognitif seseorang. Semakin tinggi tingkat perkembangan kognitif seseorang, semakin tinggi pula kemampuan dan keterampilannya dalam mengolah berbagai informasi. Para penganut teori kognitif lebih fokus pada proses mengaitkan antara pengetahuan yang dimiliki seseorang didalam struktur kognitifnya dengan pengalaman barunya Shadiq dan Mustajab, 2011: 25. Beberapa tokoh penganut teori kognitif diantaranya adalah Piaget yang merupakan tokoh pengembang teori kognitif, Ausubel yang mengembangkan teori belajar bermakna meaningful dan belajar tak bermakna meaningless, serta Brunner dengan teori presentasi pembelajarannya tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Dalam penelitian ini, akan digunakan pendekatan PMRI berbantuan media manipulatif. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan realistik akan membuat siswa belajar lebih bermakna meaningful. Sesuai dengan tahapan Piaget, anak usia SD masih dalam tahap operasional konkret dimana anak masih membutuhkan benda- benda nyata untuk membantu memahami pengetahuan abstraknya. Sejalan dengan teori Brunner, dalam pembelajaran matematika siswa akan mengawali pengetahuannya dari tahap enaktif yaitu menggunakan benda konkret, kemudian tahap ikonik dengan menggunakan gambar-gambar setelah itu anak akan dihadapkan pada tahap simbolik dimana pada tahap ini anak sudah diajari simbol matematika, yang lebih rumit. b. Konstruktivisme Menurut Rifai dan Anni 2009: 225 konstruktivisme merupakan teori psikologi tentang pengetahuan yang menyatakan bahwa manusia membangun dan memaknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Konstruktivisme seringkali dikaitkan dengan pendekatan pendidikan yang meningkatkan kegatan belajar aktif atau kegiatan belajar sambil belajar. Pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran didasari oleh kenyataan bahwa tiap individu memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi kembali pengalaman atau pengetahuan yang telah dimilikinya Lapono, dkk: 2008. Sugiyanto 2009: 16 menjelaskan bahwa filosofi konstruktivisme menekankan bahwa belajar tidak hanya sekadar menghafal, siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri. Menurut teori ini, pengetahuan memang berasal dari luar tapi dikonstruksi sendiri oleh seseorang dengan mengamati objek dan kemampuan subjek untuk menginterprestasi objek tersebut. Pembelajaran konstruktivisme dapat dikatakan merupakan satu teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam diri mereka masing-masing. Dengan menggunakan pendekatan PMRI berbantuan media manipulatif, siswa secara aktif akan membangun sendiri pengetahuan yang telah dimilikinya dengan cara mengamati objek media benda manipulatif, kemudian mereka akan memanipulasi media tersebut untuk mendapatkan pengetahuan yang baru, di sini guru memberikan pancingan berupa permasalahan kontekstual yang dapat dibayangkan oleh siswa. c. Kontekstual Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu pendidik menghubungkan isi materi pembelajaran yang akan dipelajari oleh peserta didik yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata sehingga peserta didik tersebut menemukan makna dalam proses pembelajaran dan dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan secara fleksibel Rifai dan Anni: 236. Sedangkan menurut Johnson dalam Supinah 2008: 8 kontekstual merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tim PLPG Unnes 2011: 1.29 menjelaskan hakikat pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kontekstual memandang bahwa proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru kepada siswa Sugiyanto, 2009: 16. Ada tujuh komponen yang ada dalam pendekatan Kontekstual yaitu; 1 Konstruktivisme; 2 Tanya Jawab; 3 Inkuiri; 4 Komunitas Belajar; 5 Pemodelan; 6 Refleksi; 7 Penilaian otentik. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan PMRI berawal dari permasalahan kontekstual yang diberikan kepada siswa. Permasalahan kontekstual tersebut membantu siswa untuk memahami materi pelajaran yang akan mereka pelajari karena secara tidak langsung mereka mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya ada di sekitar mereka. Penggunaan media manipulatif juga menunjang terbentuknya suatu hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.11 Landasan Filosofi PMRI

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 7 335

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN CD INTERAKTIF DI KELAS IV SD TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 10 437

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAVI DENGAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT DI KELAS V SD KARANGAYU 02 SEMARANG

0 9 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BERBANTUAN MEDIA INTERAKTIF DI KELAS IV SD WONOSARI 02 SEMARANG

0 7 383

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) Peningkatan Aktifitas Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten Tahun Pelajaran 2012 / 2

0 1 17

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) Peningkatan Aktifitas Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten Tahun Pelajaran 2012 / 2

0 3 14

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Bangun RuangmelaluiStrategi Pembelajaran PERSIK pada siswaKelas VA SDN Karangayu 02 Semarang Barat.

0 0 1

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

0 0 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN SISWA KELAS IV SD 02 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23