2.1.17 Media Pembelajaran
Dalam pembelajaran matematika SD, agar bahan pengajaran disampaikan menjadi lebih mudah dipahami siswa, diperlukan alat bantu pembelajaran yang
disebut media. Media pembelajaran matematika SD adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk menampilkan, mempresentasikan, menyajikan atau
menjelaskan bahan pelajaran kepada peserta didik yang mana alat-alat itu sendiri bukan merupakan bagian dari pelajaran yang diberikan.
Media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan,
dan sikap. Dikatakan media pembelajaran bila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran Anitah, 2009: 5. Media berfungsi untuk
tujuan istruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang
nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi Sukiman, 2012: 40. Secara garis besar, media pembelajaran dibagi menjadi 4 macam, yaitu media visual, media audio, media
audio-visual dan multimedia. Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri
fisiknya sendiri seperti ukuran, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya dan sebagainya Susilana dan Riyana, 2009: 23.
Menurut Asyhar 2012: 32 media mempunyai fungsi manipulatif, yaitu kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu bendaperistiwa dengan
berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya. Manipulasi ini sering
dibutuhkan oleh pendidik untuk menggambarkan suatu benda yang terlalu kecil, terlalu besar atau tidak dapat ditampilkan secara langsung karena keterbatasan tempat
dan waktu.
2.1.18 Media Manipulatif
Manipulatif telah lama digunakan untuk mengajarkan matematika, karena mempunyai banyak manfaat. Salah satu alasannya adalah bahwa bahan-bahan
manipulatif membantu siswa untuk memahami ide secara abstrak Burns, 1996: 33. Sedangkan menurut Dunlap Brennan dalam Lambert 1996: 4, benda manipulatif
dapat membantu anak-anak memahami, mengembangkan dan membangun konsep matematika.
Kelly dalam Yeni 2011: 67 menyatakan: “The term, manipulative, will be
defined as any tangible object, tool, model, or mechanism that may be used to clearly demonstrate a depth of understanding, while problem solving, about a specified
mathematical topic or topics”. Menurut Kelly, benda manipulatif merupakan suatu media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hubungan
keterampilan praktik yang berarti meningkatkan ingatan dan penerapannya dalam pemecahan masalah.
Sebuah survey penggunaan manipulatif dalam pembelajaran yang dilakukan Suydam and Higgins dalam Johnson 2011: 41 mereka menemukan bahwa
“Lessons involving manipulative materials will produce greater mathematical achievement
than will lessons in which manipulative materials are not used if the manipulative materials are used well”. Pernyataan Suydam dan Higgins tersebut dapat diartikan
bahwa pembelajaran yang melibatkanbahanmanipulatifakan menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih besardibandingkan denganpembelajaran yang tidak
menggunakan bahanmanipulatif jikabahanmanipulatifdigunakandengan baik. Gravemeijer 1994: 77-78 mengatakan bahwa benda manipulatif digunakan
untuk membangun pengetahuan dan prosedur matematika yang abstrak dengan cara memperkenalkan dan mencontohkan suatu benda konkret melalui benda manipulatif
untuk membangun konsep matematika. “In the main stream information processing approach formal crystallizives
expert mathematical knowledge is taken as a starting point for developing instructional activities. In general, representational models and manipulative are
design to create a concrete framework of reference in which the intended mathematical concept are embodied. That is to say, that abstract mathematical
knowledge and procedures are introduce, exemplified and learned with man
ipulatives.” Menurut Muhsetyo dkk 2009: 2 bahan manipulatif dalam pembelajaran
matematika SD adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan terutama untuk menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Alat ini merupakan bagian langsung
dari mata pelajaran matematika, dan dapat dimanipulasikan oleh peserta didik dibalik, dipotong, digeser, dipindah, digambar, ditambah, dipilah, dikelompokkan,
ataucdiklasifikasikan. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa manipulatif dalam
pembelajaran matematika merupakan suatu media yang digunakan untuk menjelaskan konsep matematika kepada siswa melalui benda konkret yang dapat dibalik, dipotong,
digeser, dipindah, digambar, ditambah, dipilah, dikelompokkan, atau diklasifikasikan
sehingga dapat membantu siswa dalam pemahaman konsep matematika secara abstrak.
Berikut ini adalah kelebihan media manipulatif menurut Burns 1996: 47: 1.
Dapat membantu anak untuk mengkonkritkan ide abstrak. 2.
Membantu anak memahami kata-kata dan simbol matematika. 3.
Membantu anak membangun kepercayaan dengan memberikan mereka tes dan konfirmasi.
4. Manipulatif sangat berguna untuk memecahkan masalah.
5. Manipulatif membuat pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan
menyenangkan. Burns 2007: 51-66, dalam bukunya yang berjudul About Teaching
Mathematics, menggunakan media manipulatif dalam pembelajaran matematika. Dalam pengelolaan kelas, Burns menjabarkan hal-hal yang harus diperhatikan oleh
guru dalam pembelajaran yaitu:1 Organizing for Small-group work; 2 Structuring Lesson; 3 Consecutive Sums Problem; 4 Structuring Independent Work; 5
Organizing the instructional program; 6 Getting started. Langkah penggunaan media manipulatif dijabarkan lebih rinci oleh Schmoll
2011: 1 dalam website Ehow yang berjudul “How To Learn Math With Manipulatives
”. Schmoll mengembangkan langkah-langkah tersebut berdasarkan penjelasan dari Burns. Langkah-langkah penggunaan media manipulatif menurut
Schmoll adalah sebagai berikut: 1.
Mempersiapkan media manipulatif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Memperkenalkan media manipulatif yang akan digunakan kepada siswa.
3. Guru mencontohkan siswa bagaimana menggunakan manipulatif untuk
penanaman konsep matematika. 4.
Siswa bereksplorasi dengan media manipulatif 5.
Siswa membuat dan menempel tabel manipulatif dikelas.
2.19Langkah Pembelajaran PMRI berbantuan Media Manipulatif
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia berbantuan media manipulatif pada pembelajaran matematika:
1. Mempersiapkan media manipulatif sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa belajar.
3. Guru memperkenalkan masalah kontekstual kepada siswa dan mencontohkan
bagaimana menggunakan manipulatif. 4.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk diskusi. 5.
Siswa menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri dan bereksplorasi dengan media manipulatif.
6. Guru membimbing kegiatan siswa baik secara individu ataupun kelompok
7. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dan mengomentari hasil kerja
temannya. 8.
Siswa menempel tabel manipulatif di kelas 9.
Mengarahkan siswa menemukan aturan yang bersifat umum 10.
Guru mengajak siswa menarik kesimpulan tentang apa yang telah mereka lakukan dan pelajari.
11. Memberi evaluasi berupa soal matematika
2.2 KAJIAN EMPIRIS