juga menunjang terbentuknya suatu hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.11 Landasan Filosofi PMRI
Pendekatan Realistik Matematika Indonesia merupakan suatu pendekatan matematika yang berakar dari pendekatan Realistic Mathematic Education yang
dikembangkan di Belanda. Teori ini berangkat dari pendapat Fruedenthal bahwa matematika merupakan aktivitas insani dan harus dikaitkan dengan realitas.
Pendekatan Realistic Mathematic Education RME di Indonesia dikenal dengan nama Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI. Sesuai dengan
namanya, pendekatan ini menekankan adanya hubungan antara dunia nyata dan penggunaan suatu situasi yang nyata yang bisa dibayangkan Panhuizen dalam
Wijaya, 2012: 20. RME menggunakan dunia nyata sebagai titik awal dalam pembelajaran
matematika. Oleh karena itu dalam pendekatan ini ada istilah matematisasi yaitu mematematikakan dunia nyata. Treffers membedakan matematisasi menjadi 2, yaitu
matematisasi horizontal dan vertikal. Matematisasi horizontal adalah proses penyelesaian soal-soal kontekstual dari dunia nyata. Dalam matematika horizontal,
siswa menyelesaikan soal-soal dunia nyata dengan cara mereka sendiri dan menggunakan simbol serta bahasa mereka sendiri. Sedangkan matematisasi vertikal
adalah proses formalisasi matematika. Dalam hal ini, siswa mencoba menyusun suatu prosedur umum yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal secara langsung
tanpa bantuan konteks Aisyah dkk, 2007: 4.
2.1.12 Definisi PMRI
Supinah dan Agus 2009: 71 menyatakan secara garis besar, PMRI atau RME Realistic Mathematic Education adalah suatu teori pembelajaran yang telah
dikembangkan khusus untuk matematika. Konsep matematika realisitik ini sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia yang
didominasi oleh persoalan bagaimana peningkatkan pemahaman siswa tentang matematika dan mengembangkan daya nalar. Sedangkan Saondi 2008: 83
menyatakan bahwa implementasi pendidikan matematika realistik di Indonesia harus dimulai dengan mengadaptasikan RME sesuai dengan karakteristik dan budaya
Indonesia. PMRI pada dasarnya adalah pemanfaatan realita dan lingkungan yang telah
dipahami siswa dengan cara pengamatan atau melalui bayangan untuk memperlancar proses pembelajaran matematika, dengan harapan agar tujuan pembelajaran
matematika dapat dicapai lebih baik dari masa yang lalu Rusdi dalam Ullya dkk, 2010: 3. Lebih lanjut Marpaung 2009: 1 menjelaskan, PMRI bukan suatu proyek
tetapi suatu gerakan yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan matematika di sekolah, khususnya di Indonesia, dan mempersiapkan
siswa menghadapi masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks di masa depan.
Salah satu karakteristik yang ada pada Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah adanya penggunaan konteks. Konteks atau permasalahan
realistik ini digunakan sebagai titik awal dalam pembelajaran matematika. Suatu
konteks yang dimaksud tidak harus berupa masalah dunia nyata, namun bisa juga dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga atau situasi lain selama hal tersebut
bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa Trefers dalam Wijaya, 2012: 21.
Menurut pendapat tersebut, penanaman konsep keliling bangun segitiga dan jajar genjang dapat menggunakan media, dalam hal ini adalah media manipulatif
yang merupakan media penunjang pembelajaran matematika yang akan dipadukan dengan pendekatan PMRI. Untuk mengajarkan konsep menggunakan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengajukan suatu permasalahan kontekstual dengan media
manipulatif. Permasalahan kontekstual yang diberikan kepada siswa harus dapat dibayangkan oleh siswa.
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan PMRI merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang menggunakan
dunia nyata sesuai karakteristik Indonesia yang dapat diamati maupun dibayangkan siswa sebagai sarana pembelajaran agar mempermudah siswa dalam memahami
konsep matematika.
2.1.13 Karakteristik PMRI