merupakan faktor di luar koperasi yang berpengaruh terhadap arah dan tindakan koperasi yang pada akhirnya mempengaruhi struktur organisasi dan proses
internal koperasi.
2.4 Konsep Manajemen Strategi
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan Rangkuti 2000. Menurut Glueck dan Jauch 1999 strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai
tujuan akhir sasaran dan bukanlah sekedar suatu rencana. Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dari perumusan formulating,
penerapan implementing, dan evaluasi evaluating keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektifnya David 2004. Menurut
Glueck dan Jauch 1999 manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi
yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Fokus manajemen strategis pada dasarnya adalah manajemen terpadu
integrated management yang memadukan kegiatan manajemen, pemasaran, finansial, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem
informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Dalam proses manajemen strategi suatu organisasi harus terlebih dahulu menentukan misi atau
tujuan dari bisnis yang dilakukannya. Pernyataan misi bisnis adalah pernyataan jangka panjang mengenai tujuan yang membedakan sebuah bisnis dari perusahaan
lain yang serupa David 2004.
2.5 Analisis Rasio Keuangan
Menurut Sawir 2005 analisis rasio keuangan adalah untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Analisis rasio keuangan yang
menghubungkan unsur-unsur necara dan perhitungan rugi laba satu dengan lainnya, dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian
posisinya pada saat ini. Angka-angka rasio keuangan yang diperoleh dapat dianalisis dengan memperbandingkan angka rasio tersebut dengan Munawir
2002 : 1 Standard ratio atau rasio rata-rata dari seluruh industri semacam dimana
perusahaan yang data keuangannya sedang dianalisis menjadi anggotanya. Standar rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar rasio yang
dikeluarkan Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah UKM. 2 Rasio yang telah ditentukan dalam budget perusahaan yang bersangkutan.
3 Rasio-rasio yang semacam di waktu-waktu yang lalu ratio histories dari perusahaan yang bersangkutan.
4 Rasio keuangan dari perusahaan lain yang sejenis yang merupakan pesaing perusahaan yang dinilai cukup baik atau berhasil dalam usahanya.
Analisis rasio yang digunakan terdiri atas empat kelompok rasio, yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas usaha Munawir 2002. Dalam
penelitian ini analisis rasio yang digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.
2.5.1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek. Analisis rasio ini
digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, serta membantu manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang
digunakan dalam perusahaan. Standar rasio yang digunakan adalah standar Departemen Koperasi dan UKM yaitu untuk rasio lancar minimum sebesar 200,
rasio cepat minimum 100, dan rasio posisi kas adalah 40 Anonim 2005. Perusahaan
dikatakan mampu
memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran atau pun
aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio lancar dan rasio cepat.
2.5.2 Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban keuangannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
Munawir 2002. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan
mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktiva lebih kecil daripada jumlah hutangnya, maka perusahaan
tersebut dalam keadaan insolvabel. Menurut standar Departemen Koperasi dan UKM untuk rasio ini adalah 50 Anonim 2005. Rasio solvabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah rasio modal sendiri dengan total aktiva dan rasio total hutang dengan total aktiva.
2.5.3 Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu Munawir 2002. Rentabilitas suatu
perusahaam diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat
diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Standar
Kementrian Koperasi dan UKM untuk rasio ini adalah sebesar minimal 15 untuk ROE, untuk gross margin ratio adalah meningkat, dan untuk ROI nilainya
harus meningkat setiap tahunnya Anonim 2005. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah ROE dan ROI.
2.6 Analisis Lingkungan Koperasi
2.6.1 Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang dilakukan terhadap situasi yang terjadi dalam perusahaan. Dalam analisis ini diidentifikasi
kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi perusahaan. Kekuatan dan kelemahan tersebut muncul dalam aktivitas manajemen, pemasaran,
keuanganakunting, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi komputer suatu bisnis David 2004.
Analisis lingkungan internal dilakukan dengan menggunakan matriks IFE Internal Factor Evaluation. Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-
faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional
perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, system
informasi, dan produksi atau operasi.
2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Menurut David 2004, lingkungan eksternal mencakup peluang dan ancaman eksternal yang merujuk pada keadaan ekonomi, politik, sosial, budaya,
demografi, hukum, pemerintah, teknologi, dan kecenderungan persaingan serta peristiwa yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara
signifikan di masa depan. Faktor eksternal merupakan faktor di luar koperasi yang berpengaruh
terhadap arah dan tindakan perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi struktur organisasi dan proses internal koperasi. Untuk menganalisis lingkungan
eksternal dapat digunakan matriks EFE.
Menurut David 2004, matriks EFE External Factor Evaluation digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data
lingkungan eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi,sosial, budaya, demografi, lingkungan politik, pemerintah,
hukum, teknologi, persaingan pasar industri dimana perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh
secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
2.7 Analisis SWOT
SWOT merupakan singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weaknesses dan lingkungan eksternal Opportunities dan Threats. Analisis
SWOT digunakan dengan membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dan faktor internal kekuatan dan kelemahan Rangkuti 2000.
Analisis SWOT merupakan alat pencocokan yang penting yang dapat membantu manager dalam mengembangkan empat jenis strategi : strategi SO,
strategi WO, strategi ST dan strategi WT. Mencocokkan faktor-faktor internal dan eksternal merupakan bagian sulit terbesar untuk mengembangkan matriks
SWOT dan memerlukan penilaian yang baik dan tidak ada satupun kecocokan terbaik David 2004.
2.8 Perumusan Manfaat Strategi