Keadaan Umum Lokasi Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Ciamis merupakan salah satu daerah potensial untuk kegiatan pembangunan perikanan di Jawa Barat. Kabupaten Ciamis memiliki 36 Kecamatan, 7 Kelurahan, dan 355 Desa dengan luas wilayah secara keseluruhan mencapai 244.479 ha Biro Pusat Statistik Kabupaten Ciamis 2005. Kabupaten Ciamis berada pada koordinat 108 20’ sampai dengan 108 40’ BT dan 7 20’ sampai 7 40’ LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Ciamis di sebelah Utara adalah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, sebelah Barat Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, sebelah Timur dengan Provinsi Jawa Tengah dan Kota Banjar, dan sebelah Selatan dibatasi oleh Samudera Hindia. Kecamatan Pangandaran merupakan salah satu kecamatan di bagian Selatan Kabupaten Ciamis dengan kondisi alamnya merupakan daerah pantai. Secara administratif Kecamatan Pangandaran berbatasan dengan Kecamatan Banjarsari di sebelah Utara, Kecamatan Parigi di sebelah Barat, Kecamatan Kalipucang di sebelah Timur, dan Samudera Hindia di sebelah Selatan. Kecamatan Pangandaran memiliki luas daerah atau wilayah sekitar 7.442,706 ha dengan bentuk wilayah datar sampai berombak 10, berombak sampai bukit 40 dan berbukit sampai bergunung 50. Keadaan permukaan tanah di Kecamatan Pangandaran tidak sama, tanah terluas adalah tanah sawah seluas 880.635ha, selain itu terdiri atas tanah kering, tanah basah, tanah hutan dan tanah perkebunan. Iklim di Kecamatan Pangandaran bervariasi dengan suhu maksimum 39 C dan suhu minimum 19 C, sedang curah hujan rata-rata di Kecamatan Pangandaran sebesar 219mm pertahun dengan jumlah hujan yang terbanyak adalah 19 hari. Pangandaran merupakan kawasan pantai yang sebagian aktivitas ekonominya bersumber dari potensi perikanan di kawasan tersebut. Penduduk Kecamatan Pangandaran sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Data Penduduk Kecamatan Pangandaran Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2005 No. Mata Pencaharian Jumlah Orang Persentase 1 Buruh Tani 1.534 4,75 2 Buruh Bangunan 542 1,68 3 Polisi 45 0,14 4 Pegawai Swasta 254 0,79 5 Jasa Perdagangan 4.457 13,.80 6 Pegawai Negeri Sipil 333 1,03 7 TNI 56 0,17 8 Tani 1.688 36,20 9 Nelayan 11.871 36,78 10 Jasa Perdagangan 1.505 4,66 Jumlah 3.,285 100 Sumber : Profil Kecamatan Pangandaran 2005 Berdasarkan data pada Tabel 6, mayoritas mata pencaharian penduduk Kecamatan Pangandaran yaitu sebagai nelayan dengan jumlah penduduk sebesar 11871 orang dan persentase sebesar 36,78. Mata pencaharian dalam usaha tani menempati urutan kedua yaitu sebesar 11.688 orang dan jasa perdagangan pada urutan ketiga dengan jumlah penduduk sebesar 4.457 orang. Tani dan jasa perdagangan ini merupakan alternatif pekerjaan dari penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan pada musim paceklik. Mata pencaharian paling rendah di Kecamatan Pangandaran yaitu sebagai polisi dengan jumlah 45 orang. Mayoritas penduduk di Kecamatan Pangandaran menurut pendidikannya adalah penduduk yang belum sekolah yaitu sebesar 18.094 orang. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 7. Tabel 7. Data Penduduk Kecamatan Pangandaran Berdasarkan Pendidikan Tahun 2005 No. Pendidikan Jumlah Orang Persentase 1 Perguruan tinggi 403 1,24 2 SLTASederajat 6..378 19,67 3 SLTP Sederajat 2.038 2,29 4 SD 12 0,04 5 Tidak Tamat 5.495 16,95 6 Belum Sekolah 18.094 55,81 Jumlah 32.420 100 Sumber : Profil Kecamatan Pangandaran 2005 Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dengan pendidikan paling rendah di Kecamatan Pangandaran adalah pendidikan SD dengan jumlah 12 orang.

5.2 Keadaan Umum KUD Minasari