Unit Sosial Unit Usaha KUD

Dari Tabel 13, dapat dilihat perkembangan unit usaha listrik dan wartel KUD Minasari. Pendapatan terbesar dari unit usaha listrik pada tahun 2004 yaitu sebesar Rp75.828.544 dengan rata-rata perkembangan sebesar 80,74 pertahun dan untuk unit usaha wartel pendapatan terbesar pada tahun 2003 yaitu sebesar Rp67.033.325 dengan rata-rata perkembangan sebesar 12,12 pertahun.

5.2.5.2 Unit Sosial

Unit sosial merupakan unit usaha KUD yang dilakukan dengan tujuan untuk membantu kesejahteraan hidup anggotanya. Usaha ini didukung oleh empat sumber dana yang semuanya berasal dari retribusi pelelangan ikan di TPI. Sumber dana tersebut adalah dana sosial, dana paceklik, dana asuransi dan dana tabungan nelayan yang besarnya masing-masing 0,10, 0,20, 0,15 dan 0,35dari retribusi. TPI memperoleh masukan sebesar 5 dari kegiatan pelelangan dan sebanyak 0,15 menjadi bagian dari PUSKUD Mina Bahari dan DPD HNSI Provinsi Jawa Barat dan 1,65 menjadi bagian KUD. Pengelolaan dana sosial ini dihimpun dari pendapatan pelelangan untuk PUSKUD Mina Bahari dan KUD. Usaha-usaha sosial yang ditunjang oleh dana ini antara lain kegiatan menabung, bantuan paceklik, dana asuransi dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Selain itu, KUD Minasari juga memberikan bantuan beasiswa terhadap anak-anak nelayan yang berprestasi. 1 Dana Sosial Dana sosial ini diperuntukkan bagi nelayan anggota maupun masyarakat di wilayah kerja KUD Minasari. Bantuan kegiatan sosial yang dilakukan ini meliputi 1 Bantuan kelahiran, 2 Bantuan pengobatan, 3 Bantuan pendidikan, 4 Bantuan tempat ibadah, 5 bantuan kematian, 6 Bantuan pembinaanpenyuluhan, 7 Bantuan pembangunan daerah kerja, 8 Bantuan kecelakaan di laut dan 9 sumbangan sukuran nelayanHajat laut. Tabel 14. Perkembangan Dana Sosial KUD Minasari Tahun 2001-2005 Tahun Dana Sosial Rp Perubahan 2001 305.871.854 - 2002 340.603.822 11,36 2003 322.484.837 -5,32 2004 289.460.587 -10,24 2005 269.064.015 -7,05 Sumber : KUD Minasari, 2005 Pada tahun 2005 terjadi penurunan jumlah dana sosial sebesar Rp20.396.440,00. dari tahun 2004 sebesar Rp 289.460.58,00. Salah satu faktor penyebabnya adalah perubahan kebijakan alokasi dana sosial. Pada tahun 2005 KUD tidak memberikan bantuan beasiswa kepada anak nelayan. Besarnya beasiswa tersebut pada tahun 2001 Rp2.264478,56, tahun 2002 Rp 1.493.194,32, tahun 2003 Rp 1.791.838,13, tahun 2004 Rp 1.540.171,49. Secara umum selama lima tahun terakhir dana sosial ini mengalami rata-rata penurunan sebesar 2,25 pertahun. 2 Dana Tabungan Menabung merupakan salah satu usaha koperasi untuk mendidik nelayan dan bakul untuk belajar hidup hemat dan sederhana. Besarnya tabungan nelayan dan bakul adalah 0.35 dari retribusi. Jumlah tabungan yang diambil tidak boleh lebih dari 75 dari jumlah tabungan yang ada. Hal ini dilakukan KUD dengan tujuan untuk memupuk modal baik modal KUD atau modal anggota itu sendiri. Nelayan mempunyai sifat yang cenderung untuk menghabiskan uang yang diperolehnya dalam sekali waktu, namun dengan adanya tabungan ini mereka lebih dapat mengatur penggunaan uangnya dengan tepat. Dana tabungan terbesar KUD Minasari dibagikan pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp 47.172.392,27 dan terkecil sebesar Rp 28.681.079,24 pada tahun 2005. Hal ini berkaitan dengan hasil distribusi yang didapat dari proses pelelangan ikan di TPI. Pada tahun 2005 terjadi penurunan jumlah ikan yang dilelang sehingga menurunkan jumlah dana tabungan ini. Secara umum, tabungan ini dicairkan setiap enam bulan sekali. Tabel 15. Perkambangan Dana Tabungan Nelayan dan Bakul Tahun 2001-2005 Tahun Dana Tabungan Rp Perubahan 2001 47.172.392,27 - 2002 36.921.705,73 -21,73 2003 39.928.766,64 8,14 2004 38.490.828,37 -3,6 2005 28.681.079,24 -25,49 Sumber : KUD Minasari, 2005 3 Dana Paceklik Pada saat-saat musim paceklik dimana nelayan tidak melaut, KUD memberikan bantuan paceklik berupa beras. Bantuan ini dananya berasal dari dana paceklik yang dihimpun dari potongan hasil lelang yang dikelola oleh PUSKUD Mina Bahari. Bantuan paceklik ini disalurkan oleh KUD Minasari kepada nelayan yang melelangkan hasil tangkapannya di TPI baik yang berasal dari Pangandaran atau dari daerah lain. Tabel 16. Perkembangan Jumlah Dana Paceklik Tahun 2001-2005 Tahun Jumlah Rp Perubahan 2001 20.879.115,84 - 2002 26.292.718,68 25,93 2003 31.293.256,87 19,09 2004 26.929.500,96 -13,94 2005 10.324.702,65 -61,66 Sumber : KUD Minasari, 2005 Jumlah dana paceklik tertinggi terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar Rp31.293.256,87 sedangkan jumlah dana paceklik terendah terjadi pada tahun 2005. Selama lima tahun terakhir, terjadi rata-rata penurunan dana paceklik sebesar 6,13 pertahun. Semakin menurunnya dana paceklik ini dipengaruhi oleh hasil retribusi yang didapat dari pelelangan ikan di TPI Pangandaran. 4 Dana Asuransi Dana Asuransi nelayan dihimpun dari potongan lelang yang dikelola oleh PUSKUD Mina Bahari Provinsi Jawa Barat yang bekerjasama dengan Asuransi Bumiputera yang dilakukan pada tahun 2004. Pada tahun 2001-2003 dana asuransi yang diberikan didasarkan pada keputusan RA KUD Mina Sari dan simpanan yang dimiliki anggota. Selain itu, pada tahun 2005 KUD Minasari melakukan kerjasama dalam mengelola dana asuransi dengan PT Jamsostek dimana asuransi ini ditujukan bagi pengurus dan karyawan KUD dan Asuransi Bumiputera yang ditujukan bagi anggota, karyawan dan pengurus. Besarnya dana asuransi mengalami perubahan yaitu pada tahun 2001 hanya senilai Rp343432.000.000,00 per jiwa, pada tahun 2002 menjadi Rp 3.000.000,00 per jiwa, dan akhirnya pada tahun 2003 dinaikan lagi sebesar Rp 4.000.000,00 per jiwa sampai tahun 2005. Tabel 17. Perkembangan Dana Asuransi yang Dibagikan Tahun 2001-2005 Tahun Jumlah Orang Nilai Rp Perubahan 2001 25 26.875.000 - 2002 17 22.625.000 -15,81 2003 13 27.000.000 19,34 2004 28 58.000.000 114,81 2005 21 36.950.000 -36,29 Sumber : KUD Minasari, 2005 Pada tahun 2004 terjadi jumlah klaim tertinggi dalam lima tahun terakhir yaitu sebanyak 28 jiwa dan terendah pada tahun 2003 yaitu sebanyak 13 jiwa. Secara umum, terjadi rata-rata penurunan jumlah klaim kematian nelayan sebanyak 6,97 pertahun. Berbeda dengan jumlah klaim kematian, nilai dana asuransi tersebut mengalami kenaikan dengan rata-rata sebesar 16,41 pertahun. Hal ini dikarenakan jumlah santunan kematian nelayan per jiwa yang mengalami tiga kali kenaikan dalan lima tahun terakhir.

5.2.6 Sisa Hasil Usaha SHU