berdasarkan Instruksi Gubernur Provinsi Jawa Barat No.5188036 tanggal 15 September 1986 Laporan Tahunan KUD Minasari Pangandaran 2005. Selain
modal yang sudah ada, KUD Minasari juga memperoleh bantuan dana dari Bank Bukopin sebesar Rp150.000.000 guna pengembangan usaha dan sisanya
digunakan untuk memenuhi permintaan anggota dalam memperoleh kredit pinjaman uang dari koperasi.
5.2.5 Unit Usaha KUD
Unit usaha KUD Minasari terdiri dari unit usaha ekonomi dan unit usaha Sosial. Unit usaha ekonomi bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan
mengembangkan skala usaha KUD Minasari. Selain itu juga berkaitan dengan upaya KUD untuk memberikan kemudahan bagi anggota dan masyarakat sekitar
melalui pelayanan terhadap kebutuhannya. Usaha ini meliputi usaha perdagangan dan jasa. Usaha perdagangan meliputi penjualan alat-alat
penangkapan, dan jasa meliputi Pelayanan Pelelangan Ikan, tempat pembayaran listrik, wartel, penyewaan traktor, jasa angkutan, Gedung Mina Graha.
Usaha dalam bidang sosial meliputi bantuan pendidikan, kecelakaan dilaut, kematian, keamanan, syukuran nelayan, dan lain-lain. Usaha dibidang
sosial ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
5.2.5.1 Unit Usaha Ekonomi
Unit usaha ekonomi KUD Minasari terdiri atas, unit Usaha Simpan Pinjam USP, unit usaha Tempat pelelangan ikan TPI, unit usaha niaga barang, Mina
Graha, angkutan, dan unit usaha pelayanan jasa. Untuk unit usaha Mina Graha dan angkutan tidak berjalan karena gedung MinaGraha saat ini hanya digunakan
sebagai tempat pertemuan dan RAT, sedangkan untuk angkutan kendaraan rusak atau tidak dapat digunakan.
1 Unit Usaha Simpan Pinjam USP
Unit usaha simpan pinjam bertujuan untuk melayani anggota yang membutuhkan pinjaman modal dalam kegiatan usahanya atau untuk keperluan
lainnya dalam jumlah tertentu. Modal simpan pinjam yang dikelola koperasi diperoleh dari modal sendiri yang terdiri atas simpanan khusus dan simpanan
sukarela. Untuk memberikan pinjaman pada anggota KUD Minasari tidak memiliki
Prosedur yang berbelit. Anggota cukup melengkapi persyaratan antara lain : 1 Menjadi anggota KUD
2 Menyerahkan fotocopy identitas 3 Menyerahkan pasphoto
4 Besar pinjaman maksimum 2X simpanan 5 Besarnya tingkat suku bunga bagi anggota 2 dan 3 per bulan
bagi non anggota. Selain anggota, masyarakat yang tidak menjadi anggota juga dapat
mengajukan pinjaman dengan memberikan jaminan. Jumlah nasabah yang meminjam pada koperasi cukup banyak. Perkembangan keuangan unit usaha
simpan pinjam KUD Minasari tahun 2001-2005 dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Perkembangan Keuangan Unit Usaha Simpan Pinjam KUD Minasari Tahun 2001-2005 Dalam Rupiah
Tahun Macam
Simpanan Jumlah
Simpanan Piutang
Uang SHU
Simpan Pinjam
Pokok Wajib
Manasuka Niaga
2001 19.025.00
569.562.60 5 76.376.687
52.043.05 8
617.007.35 69.607.68
5 23.877.80
2002 19.150.00
637.890.07 3
97.897.723 24.639.90
1 779.577.69
7 69.283.48
5 23.908.11
6 2003
19.100.00 726.791.84
4 103.334.61
3 51.512.69
6 900.739.15
9 74.766.53
5 16.932.91
6 2004
19.425.00 779.893.75
4 99.462.284
42.430.55 9
940.211.59 7
71.074.60 5
10.004.93 4
2005 18.175.00
784.748.96 7
73.777.891 26.077.48
902.779.33 8
80.745.95 5
2.133.872 Rata-rata
Perkembang an
8,46 3,22
-29,73
Sumber : KUD Minasari 2005
Pada tabel 10 dapat dilihat simpanan wajib mengalami kenaikan tiap tahunnya, sedangkan untuk simpanan-simpanan lainnya mengalami penurunan.
Rata-rata perkembangan piutang uang di KUD Minasari selama tahun 2001-2005 mengalami kenaikan sebesar 3,22, sedang SHU simpan pinjam mengalami
penurunan sebesar 29,73.
2 Tempat Pelelangan Ikan
Dalam menjalankan usahanya KUD Minasari Pangandaran melakukan kerjasama dibidang organisasi dan dibidang usaha. Salah satu kerjasama
dibidang organisasi adalah kerjasama dengan pemerintah baik melalui dinas atau instansi terkait ataupun unsur pembina dalam mengembangkan koperasi dan
profesi anggota. Usaha kerjasama yang dijalin KUD Minasari dengan pemerintah diantaranya adalah Tempat Pelelangan Ikan TPI. Pelelangan ikan
merupakan proses penjualan ikan dihadapan umum dengan penawaran bebas dan meningkat.
Tempat Pelelangan Ikan TPI mempunyai fungsi berikut : a. Tempat Pelelangan Ikan TPI merupakan tempat proses penjualan
ikan di hadapan umum dengan cara penawaran terbuka dan meningkat. b. Tempat Pelelangan Ikan TPI merupakan tempat para penjual dan
pembeli ikan untuk melakukan melakukan transaksi jual beli melalui pelelangan ikan.
Fasilitas yang dimiliki TPI Pangandaran cukup lengkap untuk melakukan kegiatan pelelangan ikan. TPI Pangandaran memiliki timbangan dan keranjang
serta fasilitas lainnya yang dapat menunjang kegiatan pelelangan ikan. Luas lahan TPI Pangandaran adalah 22mx30m, dengan luas bangunan sekitar 12m
x19m. Bangunan TPI ini terdiri dari lantai lelang sekitar 8mx10m, kantor 2mx10m, KMWC 2,5mx5m, bak cucian 0,6mx2m dan depot es 3mx4m.
Tabel 11. Volume Produksi di TPI Pangandaran Tahun 2001-2005
Volume Produksi
Kg 2001 1.214.761,00
9.562.527.584 -
2002 1.139.129,00 9.450.154.274 -6,23
2003 1.213.936,50 10.778.134.540
6,57 2004 872.633,04
8.616.573.526 -28,11
2005 576.551,00 5.158.843.330
-33,93
Sumber : KUD Minasari, 2005 Berdasarkan Tabel 11, jumlah atau volume produksi tertinggi adalah pada
tahun 2003 dengan jumlah produksi sebesar 1.213.936,50 Kg dengan raman Rp10.778.134.540. Produksi terendah adalah pada tahun 2005 dengan jumlah
produksi sebesar 576.551,00 dengan jumlah raman Rp 5.158.843.330. Raman adalah nilai dalam rupiah, yaitu hasil perkalian antara jumlah ikan yang dijual
dengan harga penjualan. Naik turunnya jumlah produksi TPI Pangandaran dipengaruhi oleh musim alam.
3 Unit Usaha Niaga Barang
Unit usaha perdagangan yang dilakukan KUD Minasari mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir. Hal ini disebabkan karena kurangnya modal
dan faktor alam. Unit usaha niaga barang merupakan unit usaha dalam bentuk toko. Unit usaha ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan nelayan
yang ada di Kecamatan Pangandaran untuk keperluan melautnya. Niaga barang ini menyediakan perlengkapan melaut bagi nelayan yang terbagi kedalam lima
bagian barang yaitu BAP Bahan dan Alat Perikanan, suku cadang mesin, bahan konstruksi kapal, BBM Bahan Bakar Minyak dan kelontong.
Barang-barang yang termasuk Bahan dan Alat Perikanan BAP yaitu : tali senar, macam-macam jaring, pelampung, tambang dan lain-lain. Suku cadang
mesin seperti : paking, klep, platina, karbulator, busi, stang, kipas. Konstruksi kapal seperti : resin, baut, dempul, cat, paku kapal, dan lain-lain. BBM seperti :
bensin, solar, minyak tanah, oli; dan kelontong seperti : lakban, jas hujan, bohlam, box ikan, lampu, kompas dan lain-lain.
Persediaan Sarana Penangkapan Ikan atau Unit Usaha Niaga Barang PSPI KUD Minasari melakukan pembelian barang-barang yang akan dijual
berasal dari Cilacap yaitu Toko Angsa Laut dan Jakarta PT. Inti Marina. Untuk BBM seperti bensin dan solar dibeli atau melakukan kerjasama dengan Pom
Bensin SPBU Kidang Pananjung. Harga yang diberikan pihak SPBU merupakan harga dasar dari Pertamina, sehingga niaga barang KUD mendapatkan
harga dibawah harga yang ditetapkan Pertamina untuk konsumen. Pemesanan barang ke Cilacap dilakukan lewat telepon oleh bagian
pembukuan atau manajer unit. Pemesanan barang tergantung stok atau persediaan di toko. Rata-rata pemesanan ke Cilacap sekitar tiap tiga hari sekali,
dengan ongkos kirim ditangung pihak KUD Minasari. Untuk harga jual niaga barang, KUD Mina Sari menetapkan harga jual sebesar 6-7 dari harga
pembelian. Sedangkan untuk harga jual BBM sebesar 10 dari harga jual yang ditetapkan Pertamina untuk konsumen.
Tabel 12. Perkembangan SHU Usaha Niaga Barang Tahun 2001-2005
Tahun Niaga Barang Rp
Perubahan 2001 11,790,963
- 2002 16,962,182
16,96 2003 51,512,656
51,51 2004 42,430,559
42,43 2005 26.077,480
26,08
Sumber : KUD Minasari 2005
Dari Tabel 12 dapat dilihat perkembangan unit usaha niaga barang di KUD Minasari. Pada tahun 2003 pendapatan terbesar diperoleh oleh KUD Minasari
yaitu sebesar Rp51.512.656,00 dan terkecil pada tahun 2002 yaitu sebesar Rp11.790.963,00 dengan perubahan rata-rata setiap tahun sebesar 27,40.
4 Unit Usaha Pelayanan Jasa
Usaha pelayaan atau jasa juga ikut berperan dalam menambah penerimaan KUD. Jenis usaha pelayanan yang dilakukan KUD Minasari yaitu Perkreditan,
Pembayaran rekening listrik, penyewaan traktor, jasa angkutan, dan penyewaan gedung MinaGraha dan wartel.
KUD Minasari mengadakan kerjasama dengan PT PLN dengan dijembatani oleh Yayasan BAKORNAS guna pengembangan usaha. Selain
melakukan kerjasam dengan PT PLN, KUD Minasari juga melakukan kerjasama dengan PT TELKOM dalam pengelolaan wartel untuk mengembangkan usaha di
bidang komunikasi dan investasi permodalan berupa saham. Perkembangan unit usaha pelayanan listrik dan wartel dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Perkembangan SHU Unit Usaha Listrik dan Wartel Tahun 2001-2005
Tahun Unit Usaha
Listrik Wartel
2001 22.141.700 5.110.922
2002 26.770.870 5.110.922
2003 41.952.544 67.033.325
2004 75.828.544 65.190.850
2005 57.096.990 46.094.975
Sumber : KUD Minasari 2005
Dari Tabel 13, dapat dilihat perkembangan unit usaha listrik dan wartel KUD Minasari. Pendapatan terbesar dari unit usaha listrik pada tahun 2004 yaitu
sebesar Rp75.828.544 dengan rata-rata perkembangan sebesar 80,74 pertahun dan untuk unit usaha wartel pendapatan terbesar pada tahun 2003 yaitu sebesar
Rp67.033.325 dengan rata-rata perkembangan sebesar 12,12 pertahun.
5.2.5.2 Unit Sosial