43 sebagai pengganti sebagian semen. Rumus yang digunakan pada beton mutu tinggi
adalah:
FAS = Wc+p
2.1
Keterangan: FAS = Faktor Air Semen W
= Rasio total berat air c
= Berat semen p
= Berat bahan tambah pengganti semen Nilai faktor air semen pada beton mutu tinggi termasuk berat air yang
terkandung di dalam agregat. Faktor air semen pada kondisi agregat kering oven.
2.10. Slump
Slump merupakan tinggi dari adukan dalam kerucut terpancung terhadap tinggi
adukan setelah cetakan diambil. Slump merupakan pedoman yang digunakan untuk mengetahui tingkat kelecakan suatu adukan beton, semakin tinggi tingkat kekenyalan
maka semakin mudah pengerjaannya nilai workability tinggi. Nilai slump berbagai macam struktur diperlihatkan pada tabel 2.9.
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 2.9
Nilai Slump untuk Berbagai Macam Struktur
Uraian Nilai
Slump mm Maksimum
Minimum
Dinding pelat pondasi dan pondasi telapak bertulang
80 25
Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan
konstruksi di bawah tanah 80
25
Pelat, balok, kolom dan dinding
100 25
Perkerasan jalan 80
25 Pembetonan massal
50 25
Sumber: Kardiyono Tjokrodimulyo, 1992
2.11. Kuat Tekan Beton
Sifat yang paling penting dari beton adalah kuat tekan beton. Kuat tekan beton biasanya berhubungan dengan sifat-sifat lain, maksudnya apabila kuat tekan beton
tinggi, sifat-sifat lainnya juga baik. Kekuatan tekan beton dapat dicapai sampai 1000 kgcm
2
atau lebih, tergantung pada jenis campuran, sifat-sifat agregat, serta kualitas perawatan. Kekuatan tekan
beton yang paling umum digunakan adalah sekitar 200 kgcm
2
sampai 500 kgcm
2
. Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara pengujian standar, menggunakan
mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan beban tertentu dengan benda uji berupa silinder dengan ukuran Ø 15 cm
dan tinggi 30 cm. Selanjutnya benda uji ditekan dengan mesin tekan sampai pecah.
Universitas Sumatera Utara
45 Beban tekan maksimum pada saat benda uji pecah dibagi luas penampang benda uji
merupakan nilai kuat tekan beton yang dinyatakan dalam MPa atau kgcm
2
. Tata cara pengujian yang umum dipakai adalah standar ASTM C 39 atau menurut yang
disyaratkan PBI 1989. Rumus yang digunakan untuk perhitungan kuat tekan beton adalah:
f’c =
� �
2.2 Keterangan:
f’c = Kuat tekan beton yang diisyaratkan MPa P = Beban maksimum kN
A = Luas penampang benda uji cm
2
Data kuat tekan sebagai dasar perancangan, dapat menggunakan hasil uji kurang dari 28 hari berdasarkan data rekaman yang lalu untuk kondisi pekerjaan
yang sama, dengan karakteristik lingkungan dan kondisi yang sama. Jika menggunakan hal ini maka dalam perancangan harus disebutkan dalam gambar atau
dalam uraian lainnya, dan hasilnya dikonversi untuk umur 28 hari berdasarkan Tabel 2.10.
Tabel 2.10
Perbandingan Kekuatan Tekan Beton pada Berbagai Umur
Umur beton hari 3
7 14
21 28
90 360
Semen Portland biasa 0,40 0,65
0,88 0,95
1,00 1,20 1,35
Semen Portland kekuatan awal tinggi
0,55 0,75 0,90
0,95 1,00
1,15 1,20
Universitas Sumatera Utara
46 Kuat tekan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Pengaruh mutu semen portland. 2. Pengaruh dari perbandingan adukan beton.
3. Pengaruh air untuk membuat adukan 4. Pengaruh umur beton.
5. Pengaruh waktu pencampuran. 6. Pengaruh perawatan.
7. Pengaruh bahan campuran tambahan.
2.12. Mutu Pelaksanaan dan Kuat Tekan Beton Karakteristik