Berat Jenis dan Absorbsi Agregat Kasar SNI 03-1969-1990 Pengujian Kadar Organik Pada Pasir Colorimetric Test SNI 03-2816-

72 6. Hasil Percobaan Berat jenis kering = 2,476 Berat jenis SSD = 2,545 Berat jenis semu = 2,658 Absorbsi = 2,775

3.2.4. Berat Jenis dan Absorbsi Agregat Kasar SNI 03-1969-1990

1. Tujuan Percobaan a. Menentukan berat jenis kering, berat jenis semu dan berat jenis SSD agregat kasar. b. Menentukan penyerapan absorbsi agregat kasar. 2. Peralatan a. Timbangan b. Saringan ukuran 4,76 mm dan 19,1 mm serta pan c. Kain lap d. Oven e. Ember 3. Bahan a. Kerikil b. Air 4. Prosedur Percobaan a. Kerikil diayak dengan ayakan 19,1 mm dan 4,76 mm. kerikil yang akan digunakan adalah kerikil yang lolos ayakan 19,1 mm dan tertahan pada ayakan 4,76 mm kemudian timbang seberat ± 3 kg; b. Rendam kerikil tersebut dalam suatu ember dengan air selama 24 jam; Universitas Sumatera Utara 73 c. Kerikil hasil rendaman tersebut dikeringkan hingga didapat kondisi kering permukaan SSD dengan menggunakan kain lap; d. Siapkan kerikil sebanyak 2 x 1250 gram untuk dua sampel; e. Atur kesetimbangan air dan keranjang pada dunagan test set sampai jarum menunjukkan setimbang pada saat air dalam kondisi tenang; f. Masukkan kerikil yang telah mencapai kondisi SSD ke dalam keranjang yang berisi air; g. Timbang berat air + kerikil + keranjang; h. Keluarkan kerikil lalu dikeringkan di dalam oven selama 24 jam; i. Timbang berat kerikil yang telah di oven kan; j. Ulangi prosedur diatas untuk sampel kedua. 5. Rumus Berat jenis kering = A B − C 3.7 Berat jenis SSD = B B −C 3.8 Berat jenis semu = A A −C 3.9 Absorbsi = B −A A × 100 3.10 Dimana: A = Berat agregat dalam keadaan kering B = Berat agregat dalam keadaan SSD Saturated Surface Dry C = Berat agregat dalam air 6. Hasil Percobaan Berat jenis kering = 2,810 Berat jenis SSD = 2,825 Berat jenis semu = 2,852 Absorbsi = 0,523 Universitas Sumatera Utara 74

3.2.5. Pengujian Kadar Organik Pada Pasir Colorimetric Test SNI 03-2816-

1992 1. Tujuan Percobaan Mengetahui tingkat kandungan bahan organik dalam agregat halus. 2. Peralatan 1 Botol gelas tembus pandang dengan penutup karet kapasitas 350 ml 2 Gelas ukur kapasitas 1000 ml 3 Timbangan 4 Mistar 5 Standar warna Gardner 6 Sendok pengaduk 7 Sampel splitter 3. Bahan 1 Pasir kering oven lolos ayakan Ø 4,75 mm 2 NaOH padat 3 Air 4. Prosedur percobaan 1 Sediakan pasir secukupnya dengan menggunakan sampel splitter sehingga terbagi seperempat bagian; 2 Sampel dimasukkan ke dalam botol gelas setinggi ± 3 cm dari dasar botol; 3 Sediakan larutan NaOH 3 dengan cara mencampur 12 gram kristal NaOH kedalam 388 ml air menggunakan gelas ukur. Aduk hingga kristal NaOH larut; Universitas Sumatera Utara 75 4 Masukkan larutan tersebut sampai tinggi larutan ± 2 cm dari permukaan pasir tinggi pasir + larutan = 5 cm; 5 Larutan diaduk menggunakan sendok pengaduk selama 7 menit; 6 Botol gelas ditutup rapat menggunakan penutup karet dan diguncang-guncang pada arah mendatar selama 8 menit; 7 Campuran didiamkan selama 24 jam; 8 Bandingkan perubahan warna yang terjadi setelah 24 jam dengan standar warna Gardner. 5. Rumusstandar Pengelompokkan standar warna Gardner adalah sebagai berikut: 1 Standar warna no. 1 : berwarna beningjernih 2 Standar warna no. 2 : berwarna kuning muda 3 Standar warna no. 3 : berwarna kuning tua 4 Standar warna no. 4 : berwarna kuning kecoklatan 5 Standar warna no. 5 : berwarna coklat Perubahan warna yang diperbolehkan menurut standar warna Gardner adalah standar warna no. 3. Jika perubahan warna yang terjadi melebihi standar warna no. 3 maka, pasir tersebut mengandung bahan organik yang banyak dan harus dicuci dengan larutan NaOH 3 kemudian bersihkan dengan air. 6. Hasil Percobaan Warna kuning terang standar warna no.3, memenuhi persyaratan. Universitas Sumatera Utara 76

3.2.6. Kadar Air Pada Agregat SNI 03-1971-1990

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME, SUPERPLASTICIZER, DAN FILLER PASIR KUARSA.

0 3 17

PENDAHULUAN PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME, SUPERPLASTICIZER, DAN FILLER PASIR KUARSA.

0 3 6

PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN PERVIOUS CONCRETE.

0 2 40

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN METODE AMERICAN CONCRETE INSTITUTE (ACI) TERHADAP KUAT GESER.

0 0 4

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH BESTMITTEL PADA BETON MUTU TINGGI METODE AMERICAN CONCRETE INSTITUTE (ACI) TERHADAP KUAT TEKAN, PERMEABILITAS, PENETRASI DAN ABRASI BETON

0 0 9

Beton Mutu Tinggi Metode American Concrete Institute (ACI) berserat bendrat

0 1 9

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT, PADA BETON MUTU TINGGI METODE AMERICAN CONCRETE INSTITUTE (ACI) TERHADAP KUAT GESER BETON

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute)

0 0 53

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute)

0 0 10

Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute)

0 2 13