118 Dari  Tabel  4.2  dan  Gambar  4.1  didapatkan  hasil  bahwa  semakin  besar  kadar  silica
fume semakin  menurun  nilai  slumpnya.  Hal  tersebut  diakibatkan  karena  silica  fume
lebih  banyak  menyerap  air  jika  dibandingkan  dengan  semen,  sehingga  adukan menjadi lebih kering yang kemudian mempengaruhi nilai slump beton segar menjadi
semakin rendah sesuai dengan kadar silica fume yang ditambahkan.
Gambar 4.2 Pengujian Slump pada Campuran Beton Normal
4.5.2. Data dan Analisis Hasil Pengujian Kuat Tekan Benda Uji
Setelah  dilakukan  pembuatan  dan  perawatan  benda  uji,  selanjutnya  dilakukan pengujian kuat tekan benda uji tersebut. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada
saat benda uji berumur  7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan kuat tekan  yang direncanakan
f’c  sebesar  70  MPa  sebanyak  100  benda  uji,  yang  terdiri  dari  lima variasi campuran. Untuk masing-masing variasi dibuat 20 benda uji yang berbentuk
silinder Ø 15 cm x 30 cm untuk kuat tekan, dimana setiap variasi dengan pemberian bahan  pengganti  silica  fume  sebesar  5-20  dari  berat  semen  dan  penambahan
superplasticizer tetap sebesar 2 dari berat semen.
Universitas Sumatera Utara
119 Dengan menggunakan rumus
f’
c
= PA, akan didapatkan nilai kuat tekan beton menggunakan silinder ukuran Ø 15 cm x 30 cm. Pengujian kuat tekan beton sendiri
dilakukan pada saat benda uji berumur 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Dibawah ini  adalah  tabel  dan  gambar  yang  memuat  nilai  kuat  tekan  untuk  masing-masing
variasi campuran untuk hasil lengkap pengujian kuat tekan beton yang berupa tabel dan gambar dapat dilihat pada lampiran 2.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-rata Pada Saat Pengujian di Lapangan
Kode Benda Uji f
c
Rata-rata Pada Saat Pengujian MPa 7 Hari
14 Hari 21 hari
28 hari
BN 49.82
66.67 71.48
74.73 BS5
51.86 69.41
74.17 77.68
BS10 54.58
73.04 78.24
81.76 BS15
50.96 67.94
72.58 75.30
BS20 47.33
62.85 67.03
71.11
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-rata Pada Umur 28 Hari
Kode Benda Uji f
c
Rata-rata Setelah Dikonversi ke Umur 28 Hari MPa 7 Hari
14 Hari 21 hari
28 hari
BN 76.65
75.76 75.24
74.73 BS5
79.79 78.88
78.07 77.68
BS10 83.97
83.00 82.36
81.76 BS15
78.39 77.21
76.40 75.30
BS20 72.82
71.41 70.56
71.11
Universitas Sumatera Utara
120
Gambar 4.3
Peningkatan Kekuatan Tekan Beton Gabungan Berdasarkan Umur Pengujian Di Lapangan
Gambar 4.4
Kuat Tekan Beton Rata-rata pada Umur 28 Hari Dari tabel 4.3 dan gambar 4.3 di atas yang menunjukkan kuat tekan beton pada
saat  pengujian  di  lapangan,  dapat  dilihat  bahwa  kuat  tekan  beton  optimum  atau
74.73 77.68
81.76 75.30
71.11
50 55
60 65
70 75
80 85
90
5 10
15 20
K u
a t
Te k
a n
M Pa
Kadar Silica Fume
PENGARUH SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN
PENGARUH SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN PENGARUH SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN
10 20
30 40
50 60
70 80
90
7 14
21 28
K u
a t
Te k
a n
M Pa
Umur PengujianHari
NILAI KUAT TEKAN BERDASARKAN UMUR PENGUJIAN NILAI KUAT TEKAN BERDASARKAN UMUR PENGUJIAN
NILAI KUAT TEKAN BERDASARKAN UMUR PENGUJIAN NILAI KUAT TEKAN BERDASARKAN UMUR PENGUJIAN
NILAI KUAT TEKAN BERDASARKAN UMUR PENGUJIAN
Ket. SF 0 :
SF 5   : SF 10 :
SF 15 : SF 20 :
Universitas Sumatera Utara
121 tertinggi  terdapat  pada  campuran  beton  dengan  penambahan  silica  fume  sebanyak
10  dari  berat  semen  dan  superplasticizer  sebanyak  2  dari  berat  semen  BS10, memiliki  nilai  kuat  tekan  beton  sebesar  81,76  MPa  pada  umur  pengujian  28  hari.
Kuat  tekan  beton  minimum  atau  terendah  terdapat  pada  campuran  beton  dengan penambahan  silica  fume  sebanyak  20  dari  berat  semen  dan  superplasticizer
sebanyak 2 dari berat semen BS20, memiliki nilai kuat tekan beton sebesar 71,11 MPa  pada  umur  pengujian  28  hari.  Pada  tabel  4.3  dan  gambar  4.3  yang  disajikan
diatas,  peningkatan  kuat  tekan  beton  dari  umur  0  hari  sampai  7  hari,  peningkatan kuat tekan sangat signifikan. Selanjutnya dari umur 7 hari sampai 14 hari dan dari 14
hari sampai 21 hari, peningkatan kekuatannya tidak seperti pada saat 0 hari sampai 7 hari.  Selanjutnya  dari  umur  21  hari  sampai  umur  28  hari  peningkatan  kuat  tekan
tidak  terlalu  besar.  Hal  ini  membuktikan  bahwa  peningkatan  kekuatan  beton  akan terus bertambah sesuai dengan naiknya umur beton. Kekuatan beton akan naik secara
cepat linier sampai umur 28 hari, tetapi setelah itu kenaikannya akan kecil. Sedangkan pada tabel 4.4 dan gambar 4.4, kuat tekan beton setelah dikonversi
ke  dalam  28  hari.  Terlihat  bahwa  kuat  tekan  beton  optimum  atau  tertinggi  terdapat pada  campuran  beton  dengan  penambahan  silica  fume  sebanyak  10  dari  berat
semen  dan  superplasticizer  sebanyak  2  dari  berat  semen  BS10  yaitu  memiliki nilai  kuat  tekan  beton  sebesar  83,97  MPa  pada  umur  pengujian  7  hari.  Kuat  tekan
beton  minimum  atau  terendah  terdapat  pada  campuran  beton  dengan  penambahan silica  fume
sebanyak  20  dari  berat  semen  dan  superplasticizer  sebanyak  2  dari berat  semen  BS20  yaitu  memiliki  nilai  kuat  tekan  beton  sebesar  70,56  MPa  pada
umur  pengujian  21  hari.  Dari  tabel  4.4  dan  gambar  4.4,  terlihat  juga  bahwa  kuat tekan beton pada umur pengujian 7 hari memiliki nilai kuat tekan  yang lebih tinggi
Universitas Sumatera Utara
122 dari nilai kuat tekan beton pada umur 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Hal ini disebabkan
karena  beberapa  faktor.  Pertama,  konversi  faktor  umur  dari  7  hari  ke  28  memiliki nilai  yang  cukup  besar  yaitu  0,65.  Kedua,  faktor  panas  hidrasi  dari  semen.  Panas
hidrasi  semen  setelah  24  jam  pada  temperature  kamar,  30-40  semen  biasanya mengalami proses hidrasi dan akan terus meningkat secara signifikan setiap harinya.
Pada saat berumur 7 hari panas hidrasi semen mencapai 80 dan pada umur 28 hari panas hidrasi semen mencapai 96. Terlihat bahwa setelah umur 7 hari nilai hidrasi
tidak naik secara signifikan. Faktor hidrasi pada saat umur beton 7 hari  inilah  yang menyebabkan  nilai  kuat  tekannya  cukup  tinggi.  Meskipun  nilai  kuat  tekan  beton
umur 7 hari memiliki nilai kuat tekan beton optimum atau tertinggi, nilai kuat tekan pada umur 7 hari ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan penentuan kuat tekan beton
sesungguhnya.  Hal  ini  disebabkan  karena  berdasarkan  peraturan  PBI  tahun  1971 menyatakan bahwa penentuan kuat tekan beton didasarkan pada pengujian kuat tekan
beton  pada  umur  pengujian  28  hari.  Sehingga  data  yang  dipergunakan  untuk penentuan  nilai  kuat  tekan  beton  menggunakan  data  kuat  tekan  beton  pada  umur
pengujian 28 hari. Dari data kuat tekan beton pada umur pengujian 28 hari di atas terlihat bahwa
penambahan silica fume pada batas kadar tertentu mampu meningkatkan kuat tekan beton.  Pada  penambahan  silica  fume  sebanyak  5  dari  berat  semen  dan
superplasticizer sebanyak  2  dari  berat  semen,  mengalami  peningkatan  kekuatan
sebesar  3,95  dari  beton  normal  menggunakan  superplasticizer  2  dari  berat semen.  Selanjutnya  pada  penambahan  silica  fume  sebanyak  10  dari  berat  semen
dan  superplasticizer  sebanyak  2  dari  berat  semen,  mengalami  peningkatan kekuatan  tertinggi  yaitu  sebesar  9,41  dari  beton  normal  menggunakan
Universitas Sumatera Utara
123 superplasticizer
2  dari  berat  semen.  Pada  penambahan  silica  fume  sebanyak  10 dari  berat  semen  dan  superplasticizer  sebanyak  2  dari  berat  semen,  mengalami
peningkatan  kekuatan  terkecil  yaitu  0,76  dari  beton  normal  menggunakan superplasticizer
2  dari  berat  semen.  Sedangkan  pada  penambahan  silica  fume sebanyak 20 dari berat semen dan superplasticizer sebanyak 2 dari berat semen,
nilai  kuat  tekan  menurun  sebesar  4,84  dari  beton  normal  menggunakan superplasticizer
2  dari  berat  semen.  Kuat  tekan  optimum  atau  tertinggi  didapat pada  penambahan  silica  fume  sebanyak  10  dari  berat  semen  dan  superplasticizer
sebanyak  2  dari  berat  semen,  yaitu  memiliki  nilai  kuat  tekan  beton  sebesar  81,76 MPa dengan nilai slump sebesar 3,63 cm dan nilai kuat tekan minimum atau terendah
didapat  pada  penambahan  silica  fume  sebanyak  20  dari  berat  semen  dan superplasticizer
sebanyak 2 dari berat semen yaitu memiliki nilai kuat tekan beton sebesar 71,11 MPa dengan nilai slump sebesar 3,38 cm.
Gambar 4.5
Benda Uji Silinder Setelah Pengujian Kuat Tekan
Universitas Sumatera Utara
124 Pada  penelitian  ini,  sebelumnya  telah  ditentukan
f’
c
rencana  sebesar  70  MPa, dan  dari  hasil  penelitian  didapatakan
f’c  terjadi  sebesar  81,76  MPa.  Jadi  dapat dikatakan bahwa penelitian ini memenuhi
f’c rencana. Namun kuat tekan yang lebih baik mungkin masih mungkin didapatkan jika bahan susun campuran terus diperbaiki
dan proses pembuatan benda uji lebih dimaksimalkan.
4.5.3. Data dan Analisis Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Karakteristik