Langkah 10: Penyesuaian Komposisi Campuran Percobaan Langkah 11: Menentukan Komposisi Campuran Optimum

60 2 Kadar pasir – Setelah menentukan berat per m 3 untuk agregat kasar, bahan semen dan air, dan persentasi kandungan udara, kadar pasir dapat dihitung untuk menghasilkan 1 m 3 , dengan menggunakan metode volume absolut.

9. Langkah 9: Campuran Percobaan Trial Mix

Untuk setiap campuran yang didapat dari langkah 1 sampai 8, suatu trial mix harus dilakukan untuk menentukan workabilitas dan karakteristik kekuatan campuran. Berat pasir, agregat kasar dan air harus disesuaikan untuk mengkoreksi kondisi kelembaban atau kadar air dan daya serap agregat yang digunakan.

10. Langkah 10: Penyesuaian Komposisi Campuran Percobaan

Bila sifat-sifat beton yang diinginkan tidak tercapai, maka proporsi campuran coba semula harus dikoreksi agar menghasilkan sifat-sifat beton yang diinginkan. 1. Slump Awal - Jika slump awal campuran coba di luar rentang slump yang diinginkan, maka pertama-tama harus dikoreksi adalah kadar air. Kemudian kadar bahan bersifat semen dikoreksi agar rasio Wc+p tidak berubah, dan kemudian baru dilakukan koreksi kadar pasir untuk menjamin tercapainya slump yang diinginkan. 2. Kadar Superplasticizer HRWR - Bila digunakan bahan superplasticizer maka kadarnya harus divariasikan pada suatu rentang yang cukup besar untuk mengetahui efek yang timbul pada kelecakan dan kekuatan beton. 3. Kadar Agregat Kasar Setelah campuran coba dikoreksi untuk mencapai kelecakan yang direncanakan, harus dilihat apakan campuran menjadi Universitas Sumatera Utara 61 terlalu kasar untuk pengecoran atau untuk difinishing. Bila perlu, kadar agregat kasar boleh direduksi dan kadar pasir disesuaikan supaya kelecakan yang diinginkan tercapai. Proporsi ini dapat mengakibatkan kebutuhan air bertambah sehingga kebutuhan total bahan bersifat semen juga meningkat agar rasio Wc+p terjaga konstan. 4. Kadar Udara - Bila kadar udara hasil pengukuran berbeda jauh dari yang diperkirakan pada langkah 4, jumlah superplasticizer harus direduksi 5. atau kadar pasir dikoreksi untuk mencapai kelecakan yang direncanakan. 6. Rasio Wc+p - Bila kuat tekan yang ditargetkan tidak dapat dicapai dengan menggunakan Wc+p yang ditentukan pada tabel 2.14 atau 2.15, campuran coba ekstra dengan perbandingan Wc+p yang lebih rendah harus dibuat dan diuji.

11. Langkah 11: Menentukan Komposisi Campuran Optimum

Setelah campuran coba yang dikoreksi menghasilkan kelecakan dan kekuatan yang diinginkan, benda-benda uji harus dibuat dengan proporsi campuran coba tersebut sesuai dengan kondisi di lapangan. Untuk mempermudah prosedur produksi dan pengontrolan mutu, maka pelaksanaan pembuatan benda uji itu harus dilakukan oleh personil dengan menggunakan peralatan yang akan digunakan di lapangan. Hasil uji kekuatan untuk menentukan proporsi campuran optimum yang akan digunakan berdasarkan dua pertimbangan utama yaitu kekuatan beton dan biaya produksi. Universitas Sumatera Utara 62 2.14. Hasil Penelitian yang Pernah dilakukan 2.14.1. Dwi Afif Susilo Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui komposisi optimum bahan pengikat binder yang menggunakan teknik partial replacement semen dengan bahan tambah silica fume untuk meningkatkan kuat tekan beton ringan. Penambahan silica fume dalam penelitian menggunakan 6 enam variasi, yaitu: 0, 3, 6, 9, 12 dan 15 silica fume dengan nilai FAS 0,45. Menggunakan superplastisizer sikamen NN 3,98 dan plastimen vz 0,7 dari berat semen. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah beton berumur 56 hari. Benda uji yang digunakan adalah benda uji silinder berukuran 15 x 30 cm. Hasil penelitian didapatkan bahwa kuat tekan silinder beton dengan penambahan silica fume 9 dapat menambah kuat tekan beton sebesar 16,734 dari beton normal.

2.14.2. Jemmy Rumengan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME, SUPERPLASTICIZER, DAN FILLER PASIR KUARSA.

0 3 17

PENDAHULUAN PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME, SUPERPLASTICIZER, DAN FILLER PASIR KUARSA.

0 3 6

PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN PERVIOUS CONCRETE.

0 2 40

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN METODE AMERICAN CONCRETE INSTITUTE (ACI) TERHADAP KUAT GESER.

0 0 4

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH BESTMITTEL PADA BETON MUTU TINGGI METODE AMERICAN CONCRETE INSTITUTE (ACI) TERHADAP KUAT TEKAN, PERMEABILITAS, PENETRASI DAN ABRASI BETON

0 0 9

Beton Mutu Tinggi Metode American Concrete Institute (ACI) berserat bendrat

0 1 9

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT, PADA BETON MUTU TINGGI METODE AMERICAN CONCRETE INSTITUTE (ACI) TERHADAP KUAT GESER BETON

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute)

0 0 53

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute)

0 0 10

Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute)

0 2 13