Pola Usaha Diskripsi Usaha Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan dan NonKemitraan.

2. Informasi dianggap cukup, selanjutnya calon peternak membuat kandang beserta kelengkapannya. 3. Calon peternak mengadakan transaksi dengan poultry shop, meliputi bibit, pakan dan obat-obatan 4. Selanjutnya poultry shop mengirim bibit, pakan dan obat-obatan kepada peternak.

4.3.2. Pola Usaha

Pola usaha peternak kemitraan dilaksanakan dengan pola pengelola, dimana perusahaan peternakan selaku mitra usaha inti mensuplai sarana produksi peternakan bibit, pakan dan obat-obatan, memberikan bimbingan teknis dan manajemen dan menampung serta memasarkan hasil produksi. Sedangkan peternak selaku mitra usaha plasma menyediakan lahan, kandang beserta perlengkapannya, tenaga kerja dan melakukan budidaya. Suplai sarana produksi peternakan tersebut merupakan kredit dan sebagai agunan kredit berupa sertifkat tanah, diperhitungkan setelah panen. Besarnya kredit yang diterima peternak, diperhitungkan setelah panen. Dilihat dari posisi peternak terhadap pasar faktor produksi meliputi pakan, bibit dan obat-obatan. Peternak kemitraan menghadapi pasar monopoli. Sebab perusahaan peternakan selaku mitra usaha inti adalah pensuplai tunggal faktor produksi tersebut yang berarti mitra usaha inti bertindak sebagai perusahaanprodusen monopoli. Menurut Boediono 1997 kurve permintaan yang dihadapi produsen monopoli adalah kurve permintaan pasar, sehingga produsen dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan menjual sedikit atau lebih banyak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber produksinya. Perusahaan monopoli tidak hanya menentukan harga tetapi juga menentukan berapa harga jual yang menghasilkan keuntungan maksimum bagi dirinya. Akibatnya ada unsur eksploitasi oleh perusahaan monopoli terhadap konsumen dengan ditetapkannya harga jual diatas marginan cost, dengan demikian harga yang ditetapkan oleh perusahaan monopoli lebih tinggi dibandingkan dengan harga di pasar persaingan Perusahaan monopoli dengan sengaja membatasi output-nya untuk memaksimumkan laba. Volume produksi yang dihasilkan lebih kecil dari volume optimum. Oleh karena itu dari sudut pandang sosial, output yang dihasilkan terlalu rendah. Selanjutnya Boediono 1997 menegaskan pemusatan pasar dalam bentuk monopoli dapat menimbulkan kerugian sosial berupa inefisiensi, ketidakadilan pendapatan dan menurunnya kesejahteraan masyarakat. Dilihat dari posisi peternak dalam pasar output, peternak kemitraan menghadapi pasar monopsoni karena perusahaan peternakan selaku mitra inti sebagai pembeli tunggal. Hal ini berarti melakukan praktek monopsoni atas produk peternak kemitraan. Menurut Satia 2006 implikasi adanya monopsoni, monopsonist pembeli tunggal melakukan eksploitasi pasar input, sehingga untuk mencapai posisi keseimbangan di pasar input maka akan membayar input tersebut lebih rendah dibanding harga yang berlaku di pasar persaingan. Usaha ayam ras pedaging non kemitraan dilaksanakan dengan pola mandiri, penyediaan sarana produksi peternakan dan pembudidayaan dilakukan oleh peternak sendiri, sedangkan pemasaran hasil umumnya dijual kepada bakul. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

4.3.3. Skala Usaha