Bobot Hidup Tingkat Konversi Pakan

masa pemeliharaan. Perilaku inti tersebut diindikasikan sebagai strategi untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi, didasarkan pada dua hal yang dijadikan pertimbangan. i umur panen lebih dari 36 mengakibatkan bobot ayam akan lebih meningkat, sehingga pengeluaran biaya pembelian ayam kepada peternak akan semakin besar, walaupun ada tambahan penerimaan hasil penjualan sapronak, namun dalam hal ini dipandang secara ekonomis tidak efisien karena pengeluaran biaya pembelian ayam tidak sebanding dengan penerimaan hasil penjualan sapronak kepada peternak plasma dan ii semakin cepat panen akan semakin cepat pengembalian biaya sapronak yang disalurkan pada peternak dan semakin cepat pula sapronak yang disalurkan pada peternak pada periode pemeliharaan berikutnya, sehingga mempercepat perputaran modal yang diinvestasikan.

4.3.6. Bobot Hidup

Rataan bobot hidup saat panen pada usaha ayam ras pedaging pola kemitraan mencapai 1,9 kgekor sedangkan pada usaha ayam ras pedaging non kemitraan mencapai 2,28 kgekor. Perbedaan bobot hidup tersebut dimungkinkan akibat lama pemeliharaan yang berbeda. Semakin lama ayam ras pedaging dipelihara, semakin tinggi bobot akhir yang dicapai sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasyaf 1995 dengan masa pemeliharaan yang berbeda akan menghasilkan bobot ayam yang berbeda. Ayam ras pedaging dipanen pada usia 5 minggu memiliki bobot sekitar 1,8 kg sedangkan ayam ras pedaging pada umur 6 minggu memiliki bobot sekitar 2,28 kg. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

4.3.7. Tingkat Konversi Pakan

Tingkat konversi pakan merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dihabiskan dalam satu periode pemeliharaan dengan tingkat produksi yang dicapai. Tingkat konversi pakan merupakan salah satu indikator teknis untuk mengevaluasi usaha ayam ras pedaging. Tingkat konversi pakan dijadikan indikator teknis usaha ayam ras pedaging, disebabkan dalam pembudidayaan ayam ras pedaging, pakan merupakan faktor produksi yang dapat mencapai 66 dari biaya produksi dalam satu periode produksi. Dengan demikian semakin rendah nilai konversi pakan, semakin baik usaha pembudidayaan ayam ras pedaging, karena semakin efisien penggunaan pakan. Pengamatan terhadap konversi pakan selama penelitian diperoleh hasil bahwa konversi pakan pada usaha ayam ras pedaging pola kemitraan 1,44. Tingkat konversi pakan ini tidak jauh berbeda dengan data Dinas Peternakan kabupaten Gresik pada tahun 2008 bahwa tingkat konversi pakan usaha ayam ras pedaging pola kemitraan sebesar 1,44 sedangkan pada usaha ayam ras pedaging non kemitraan 1,48. Hasil tersebut menunjukkan konversi pakan usaha ayam ras poedaging pola kemitraan lebih rendah dibandingkan konversi pakan usaha ayam ras pedaging pola non kemitraan. Secara teknis dapat dinyatakan bahwa usaha ayam ras pedaging pola kemitraan lebih efisien dalam penggunaan pakan dibanding usaha ayam ras pedaging non kemitraan. Sebab pencapaian bobot ayam 1 kg pada usaha ayam ras pedaging dengan pola kemitraan diperlukan pakan sebanyak 1,44 kg, sedangkan pada pola usaha mandiri untuk memperoleh 1 kg bobot hidup ayam ras pedaging dibutuhkan pakan sebanyak 1,48 kg pakan. Hal Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber ini tidak jauh berbeda dengan pendapat Wahyono 2007 yang menyatakan bahwa dengan perkembangan evolusi gen pada tahun 2007 sudah dapat mencapai umur panen 35 hari dengan berat hidup 2,01 kg dengan konversi pakan 1,65. Menurut Sudin,2009 bahwa dari hasil pengamatan perkembangan genetik dari ayam ras pedaging sejak tahun1950 ditunjukkan pada Tabel 14 berikut : Tabel 14. Perkembangan Ayam Ras Pedaging Tahun Umur pada Berat Badan 1800 grhr FCR 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 84 70 59 51 43 35 28 3,25 2,50 2,20 2,10 1,9 1,65 1,5 Dari Tabel 14 terlihat perkembangan genetik dari ayam ras pedaging. Kalau pada tahun 1950 untuk mencapai berat badan 1800 gr dibutuhkan waktu 84 hari dengan Feed Convertion Ratio FCR 3,25, maka pada tahun 2000, waktu yang dibutuhkan 35 hari dengan Feed Convertion Ratio FCR 1,65 dan pada tahun 2010 diperlukan hanya dalam waktu 28 hari telah mencapai 1800 gr dengan Convertion Ratio FCR 1,5. Lebih rendahnya tingkat konversi pakan usaha ayam ras pedaging pola kemitraan menunjukkan bahwa pola kemitraan usaha ayam ras pedaging terjadi transfer teknologi dari perusahaan peternakan ke peternak kemitraan yaitu meningkatnya efisiensi penggunaan faktor produksi pakan, sebagaimana dinyatakan Hafzah 1999 manfaat usaha tani dengan pola kemitraan usaha adalah efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

4.4. Analisis Posisi Tawar Peternak Kemitraan dan Perusahaan Inti