3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dan data primer dari sekunder. Pcngumpulan data primer dilakukan dengan wawancara kepada peternak plasma
dan mandiri menggunakan daftar pertanyaan. Sedangkan data sekunder dengan cara mencatat data dari instansi yang terkait.
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan analisis diskriptif, analisis skoring, analisis pendapatan, analisis titik impas.
3.4.1 Analisis Diskriptif
Analisis diskriptif mengacu pendapat Sarantakos 1995, digunakan untuk memperoleh tujuan penelitian pertanian yaitu mendiskripsikan usaha ayam ras
pedaging pola kemitraan dan non kemitraan, meliputi pola usaha, skala usaha, penyakit dan morialitas, tingkat produksi, dan konversi pakan. Data dikumpulkan
ditabulasi untuk mencari rataan dan standar deviasi serta dianalisis dengan secara diskriptif. Untuk mencari standar deviasi Sd, dengan rumus yakni :
Sd = 1n {n. ∑ x ² - .∑ x ² } {n – 1} ½
3.4.2 Analisis Skoring
Analisis skoring digunakan untuk memperoleh tujuan penelitian kedua yaitu menganalisis posisi tawar peternak kemitraan dan inti. Pengukuran posisi
tawar peternak didasarkan pada jawaban peternak dalam proses pengambilan keputusan usaha yaitu dalam hal penentuan keputusan berdasarkan Tabel 3.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 3 : Tolok Ukur Posisi Tawar Peternak Kemitraan No
Penentuan Keputusan Peternak
Sendiri Peternak
Inti Inti
Juml ah
Skor 3 Skor 2
Skor 1 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 Sebagai peternak
Skala usaha Jenis bibit, pakan dan
obat-obatan Pemasok bibit, pakan dan
obat obatan Harga bibit, pakan dan
obat obatan Manajemen Produksi
Waktu panen Sasaran pasar
Penetapan harga jual Penetapan waktu
pembayaran
Jumlah Skor Jumlah Total Skor
Hasil perolehan skor tersebut kemudian dilakukan katagori posisi tawar meliputi
lemah, sedang dan kuat. Penentuan katagori posisi tawar ditetapkan sebagai berikut :
1. Perolehan skor tertinggi = 10 x 3 = 30 2. Perolehan skor terendah = 10 x 1 =10
3. Jumlah katagori = 3
Range setiap katagori= skor tertinggi– kor terendahjumlah katagori = 30 - 103
= 6,7 Atas dasar dari perhitungan tersebut di atas, posisi tawar peternak dinyatakan
katagori lemah apabila memperoleh skor ≤ 16,7 posisi tawar sedang memperoleh
skor 16,8 - 23,5 dan memiliki posisi tawar kuat memperoleh skor 23,6 – 30.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
3.4.3 Analisis Pendapatan dan Titik Impas