12
2.2.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses penting dalam proses perubahan perilaku manusia. Pengertian belajar menurut beberapa pakar pendidikan menurut
Suprijono 2011: 2, antara lain: 1
Gagne berpendapat bahwa belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.
2 Travers mendefinisikan belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian
tingkah laku. 3
Cronbach menyatakan bahwa learning is shown by a change in a behavior as a result of experience. Belajar adalah perubahan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman. Jadi, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya
pengalaman dan latihan atau interaksi dengan lingkungan. Dengan adanya atau telah mengalami kegiatan belajar, seseorang akan memiliki pengetahuan,
kebiasaan, dan sikap, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, belum terampil menjadi terampil, dan dari tidak bisa menjadi bisa.
Sementara menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Briggs 1992 dalam Sugandi dkk 2007: 9-10, pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi
siswa sedemikian rupa, sehingga siswa itu memperoleh kemudahan dalam
13
berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran merupakan upaya
pendidik untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar Isjoni 2010: 11. Jadi, pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh gurupengajar
untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya serta mampu berinteraksi dengan lingkungan.
2.2.2 Aktivitas Belajar
Pengertian aktivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990: 17 adalah keaktifan; kegiatan; kesibukan. Aktivitas belajar merupakan seluruh
aktivitas siswa dalam proses belajar. Menurut Sardiman dalam Saminanto 2010: 97, yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah keaktifan yang bersifat fisik
atau mental. Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Aktivitas yang dilakukan siswa dalam
proses pembelajaran tersebut akan menimbulkan kesan Slameto 2010: 36. Merujuk pendapat Dierich Hamalik 2011: 172-3, ada 8 kelompok
aktivitas belajar, yaitu: 1
Kegiatan-kegiatan visual, meliputi membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang
lain bekerja atau bermain. 2
Kegiatan-kegiatan lisan oral, meliputi mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,
memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
14
3 Kegiatan kegiatan mendengarkan, meliputi mendengarkan penyajian
bahan, percakapan atau diskusi kelompok, permainan, dan radio. 4
Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi menulis cerita, laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
5 Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat grafik,
chart, diagram peta, dan pola. 6
Kegiatan-kegiatan metrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alat- alat, melaksanakan pameran, membuat model, menari, berkebun, dan
menyelenggarakan permainan. 7
Kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-
hubungan, dan membuat keputusan. 8
Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
Jadi, aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa dengan tujuan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu keberhasilan
dalam proses belajarnya.
2.2.3 Hasil Belajar